Sebelas

2.4K 316 34
                                    

Sebelum berangkat tadi, Jungkook sudah memberitahu Yerim bahwa Jennie tak akan hadir hari ini, Suga yang akan menggantikannya dengan membawa serta Joohyun dan Seungwan tentu saja. Jungkook tak mengizinkan Suga hanya berdua di dalam kamarnya dengan Yerim. Apalagi setelah mereka menikmati malam bersama, tak akan ada lagi Yerim yang berdua dengan lelaki lain, siapapun itu. Jungkook memberitahukan bahwa Dokternya akan datang pukul 4 sore atau lebih, karena Suga memiliki 2 jadwal operasi di siang hari.

Melewati waktu setelah sarapan seperti biasa, Yerim hanya duduk dan berbaring malas di ranjang atau terkadang berjalan-jalan keseliling kamar. Tak lagi berusaha menyalakan lagi tv didepannya.

Lalu saat jam makan siang, Yerim menolak makan bersama di bawah dengan Joohyun saat Karina berniat menjemputnya. Walaupun kini perasaan yang melingkupi hatinya bukan lagi merona tersipu, tetapi Yerim belum siap berhadapan langsung hanya berdua dengan Joohyun. Bingung harus mengatakan apa kalau sampai Joohyun mengangkat topik tentang kejadian semalam.

Pintu diketuk dua kali, Yerim mendekatinya dan membuka pintu itu perlahan. Disana berdiri Suga yang dibelakangnya juga hadir Seungwan dan Joohyun. Tak sadar waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore lewat 35 menit.

"Hai.." wanita yang sama kecilnya, tapi berkulit lebih pucat dari Suga—Seungwan menyapa Yerim hangat.

"Aku Min Seungwan, apa kau mengingatku? Kita mungkin bertemu 2 pekan lalu?" Wanita itu maju mendekatinya, mengulurkan jabatan tangan pada Yerim.

"Halo.." Yerim tersenyum tak kalah ramahnya. "Ya aku mengingatmu, aku Kim Yerim. Lama tidak bertemu."

"Kau bisa memanggilku Seungwan eonni, dan dia suamiku. Kau pasti mengenalnya bukan?" Yerim menunduk kecil menyapa Suga.

"Cukup perkenalannya, ayo." Suga menerobos masuk, langsung duduk di sofa panjang. Diikuti 3 wanita di belakangnya.

"Duduk disini Yerim." Suga menepuk sofa di sebelahnya, Yerim menurut dan mendudukkan bokongnya tepat di sebelah Suga, dengan memberi tiga jengkal jarak tentunya. Joohyun dan Seungwan duduk di masing-masing sofa single yang bersebrangan.

Suga melirik keduanya, Joohyun dan Seungwan berusaha saling melempar pandangan.

"Aku akan membuat minuman sebentar." Joohyun beranjak, diikuti Seungwan. "Aku akan menemani Joohyun." Ujar Seungwan. Sebenarnya tak ingin beranjak, tapi tatapan datar Suga seolah mengusir mereka keluar. Padahal Jungkook sudah melarang Yerim dan Suga hanya berdua di dalam kamar.

"Kamu kembali histeris, apa yang terjadi Yerim?" Suga melembutkan suaranya, Suga memundurkan tubuh dan bersandar dengan santai memandangi Yerim. Tatapannya sama lembutnya dengan suara yang dikeluarkan Suga. "Apa yang terjadi, hhmm?"

Yerim tak berusaha menahan perasaan nyaman yang tiba-tiba muncul, perasaan familiar yang pernah dirasakannya dan terasa menenangkan saat berbicara dengan Suga dalam keadaan seperti ini. "Apa sesuatu menganggumu Yerim?"

"Aku hanya takut.." Suga masih memandangi lembut lawan bicaranya. "Saat aku menonton tv, perasaan takut itu kembali datang. Aku masih bisa merasakan tangan itu menahan kakiku."

"Apa yang kau rasakan setelahnya?" Suga kembali bertanya. Yerim terpekur beberapa saat karena ingatan yang tak diharapkannya malah muncul. Wajahnya berubah dengan cepat.

"Aku melakukannya." Gumam Yerim pelan.

"Kenapa aku membiarkan dia melakukannya padaku?" Yerim berusaha menekan rasa menggelitik setiap mengingat apa yang dilaluinya semalam.

"Apa yang kau rasakan saat dia memintanya?"

"Aku hanya.." Yerim memutar matanya gelisah, dan itu semua tak luput dari pantauan Suga.

end | Play the GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang