Heyoo!!!
Wah ketemu lagi dengan Farrel di sequel ini. Untuk yang langsung baca Sequel nya, selamat datang.
Buat yang udah ngikutin dari awal, wish you enjoy it:)
Seperti yang aku bilang, ini bakal lebih santai dari cerita awalnya.
Tunggu apa lagi? Langsung baca!
Jangan lupa untuk meninggalkan jejak, apapun itu aku sangat menghargainya.
Stay safe ya!
Enjoy!!
✊✊✊
Hari demi hari telah Farrel lalui dengan adanya Dara di sampingnya, semuanya masih baik-baik saja. Ia membuka matanya, lalu bangun sambil menyisir rambutnya dengan jari-jarinya. Hawa dingin menerpa kulitnya membuat ia menoleh ke arah jendela. Terdengar gemericik air membuat Farrel menghela nafasnya. Kenapa akhir-akhir ini hujan selalu datang di pagi hari?.
Tatapannya teralih pada sosok wanita yang tengah tidur di sampingnya. Senyum kecil terukir di wajah tampannya. Farrel menggelengkan kepalanya saat melihat baju yang Dara kenakan melorot ke bawah.
Ia tidur memiringkan tubuhnya dengan satu tangan yang menopang kepalanya. Farrel melirik ke arah jam yang ada di dinding, biasanya Dara sudah bangun dan membangunkan dirinya dengan tidak estetik.
Satu tangannya bergerak untuk mengelus perut Dara yang membuncit. Bahkan momen dimana Dara mengatakan jika dirinya hamil masih Farrel ingat dengan jelas. Dimana wanita itu menangis histeris ke kantor dengan sekotak kue yang ada di genggamannya. Dara menangis sambil mengunyah kue, bahkan wanita itu tidak memikirkan pendapat karyawan yang ada di kantor.
Dara menerobos masuk membuat Farrel terkejut bukan main. Setiap kata yang Dara ucapkan waktu itu masih jelas di pendengarannya.
"Farrel, Dara bakal jadi ikan buntal" ucap Dara sambil menangis.
"Hah?" Tanya Farrel bingung.
"Dara hamil, Farrel" ucap Dara masih menangis dan jangan lupakan mulutnya yang masih sibuk mengunyah.
"Lu serius?" Tanya Farrel.
Dara menganggukkan kepalanya.
"Wohoooo gua bakal jadi ayah woy! Gua bakal jadi ayah!" Teriak Farrel sambil melompat-lompat dengan tangan yang memukul ke undara. Bahkan karena teriakan Farrel beberapa staf berkumpul di depan ruangan Farrel dengan menempelkan telinganya di depan pintu.
"Lu bakal jadi ikan buntal lagi!" Teriak Farrel girang.
Farrel menggelengkan kepalanya saat mengingat tingkah nya waktu itu. Sekarang Farrel tau alasan mengapa tingkah Dara yang aneh selama ini, wanitanya tengah mengandung anak mereka.
Farrel tersenyum menatap perut Dara, tapi Farrel merasa aneh. Dulu kehamilan Dara saat menginjak bulan ketiga tidak sebesar ini dan itu membuat Farrel khawatir. Entah Dara yang makan terlalu banyak akhir-akhir ini atau bayi mereka yang obesitas di dalam sana Farrel tak tau. Mungkin Farrel harus mengajak Dara ke dokter kandungan.
Tatapan Farrel terhenti saat melihat hasil karyanya di daerah dada Dara yang ia buat semalam yang kini sudah berubah warna. Apa semalam ia membuat Dara kelelahan sampai wanita itu belum bangun padahal biasanya Dara yang bangun lebih awal.
"Emh Farrel?" Ucap Dara sambil mengusap matanya.
"Pagi Dara buntal" sapa Farrel. Dara mengerucutkan bibirnya kesal, pasalnya semenjak ia hamil Farrel selalu memanggilnya seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
YES, DADDY [END]
RomanceBaca aja lah, bingung ngasih deskripsi apa. [Belum di revisi] Sequel of Berandalan