21 🐰

2.5K 333 22
                                    

Aku terdiam membeku ditempatku..

Ditempat yang gelap tanpa cahaya seperti pikiranku yang kini telah kosong..

Dadaku terasa sesak melihat apa yang ada dihadapanku..

Kekasihku..

Kekasihku berciuman dengan orang yang seharusnya menjadi adik bagi kami berdua.

Lisa..

Aku bahkan tidak tau harus berbuat apa, pikiran dan hatiku seketika kosong melihat pemandangan yang begitu menyesakkan hati. Begitu menyesakkan hingga aku tak mampu menggerakkan tangan dan kakiku. Jika bisa aku ingin terjatuh duduk sekarang supaya kakiku yang terasa lemas ini tidak menyiksaku begini tapi nyatanya kini aku hanya terdiam seperti orang bodoh.

Mataku yang mulai terasa panas tak juga mengeluarkan butiran krystal yang semakin membuatku lebih bodoh lagi karena tidak bisa melakukan apapun.

Dengan langkah yang sedikit berat, aku berusaha sekuat tenaga untuk meninggalkan tempat itu. Amarah yang kini membara di dada akhirnya berhasil membawaku keluar dan aku berjalan tanpa tujuan sekarang.

Aku akan terus berjalan sampai aku bisa melupakan kemarahan di dalam diriku, tidak penting seberapa jauh dan tidak penting juga seseorang mengenalku dan akan langsung mengerubungiku nantinya, yang aku pikirkan hanya bagaimana melupakan rasa sakit ini.

Kenapa?

Kenapa harus aku yang selalu tersakiti disini? Apa memang karena hubungan kami ini bukan hubungan pada umumnya maka dari itu dengan mudahnya Jennie melupakan segalanya yang sudah terjadi pada kami? Apakah semudah itu? atau hanya aku saja disini yang bodoh dan mengharapkan lebih darinya?

Ternyata benar, tingkat kecocokan Jensoo itu kalah telak dengan Jenlisa. Semua orang sudah mengatakan padaku untuk mengakhiri hubunganku dengan Jennie tapi aku terlalu mencintainya hingga sekarang aku sadar bahwa yang kucintai belum tentu mencintaiku sepenuhnya.

Ya Tuhan, tolong buat aku menangis sekarang. Aku tidak ingin terlihat kuat dan tegar dimata semua orang. Kali ini aku sangat lemah, aku ingin diriku menangis untuk mengasihani diriku sendiri. Tolong buat air mata sialan ini keluar dari mataku. Kumohon, setidaknya perasaanku akan sedikit lega jika aku menangis.

Aku teringat akan ucapan Kwajangnim dan para Hatersku jika aku dan Jennie itu tidak pantas bersama. Walaupun didunia ini tidak ada satu orang pria pun aku tetap tidak pantas disandingkan dengan Jennie. Bukankah itu terdengar kejam?

Jika semua orang mengatakan jika aku dan Jennie tidak pantas bersama lalu siapa yang bisa berada dipihakku? Siapa yang bisa mengatakan jika aku dan Jennie terlihat serasi? Apa hanya diriku dan Eomma-ku yang bisa mengatakan itu?

Aku terduduk ditengah jalanan yang sepi. Tak lama hujan turun dengan derasnya. Sepertinya doaku telah didengar hingga kini langit pun ikut menangis melihat diriku yang bodoh ini. Air mata yang kunanti sedari tadi tak kunjung datang, hanya perasaan emosiku yang sedikit mereda karena guyuran hujan ini.

“Yakk Kim Jisoo”

Aku mendengar seseorang berteriak ditengah hujan, aku tau siapa orang tersebut tapi aku enggan beranjak tempatku. Aku hanya ingin sendiri hari ini. Aku ingin satu malaman diguyur seperti ini supaya besok aku tak begitu merasakan sakit saat melihat kenyataannnya.




***



“Jisoo-ah” Aku membuka mataku saat mendengar suara panggilan dan juga tepukkan kecil dilenganku. Dengan sedikit kesusahan aku berusaha duduk disandaran ranjang. Menatap Manager Unnie yang kini menatapku cemas.

Cool Hot Sweet LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang