5🐰

4.5K 401 9
                                    

Waktu menunjukkan pukul 00.00. tepat saat kami mulai menyanyikan lagu selamat Ulang tahun pada Haelmoni. Tepuk tangan meriah yang kami ciptakan menghiasi seluruh rumah setelah Haelmoni Berdoa dan meniup Lilin yang tertancap diatas Kue.

Kami menyantap Hidangan yang telah dibuat untuk memeriahkan Pesta Ulang Tahun kecil-kecilan ini. Para lelaki dirumah ini menikmati kebersamaan dengan Minum Soju bersama sementara Para wanita hanya meminum Soda Selain Eomma. Dan ya, Anak Kecil dikeluarga kami. Minsung, Minjung dan Hayul tentunya sudah tertidur jadi sudah tidak terdengar kebisingan dari mulut mereka.

“Ji~ aku mulai mengantuk. Bisakah kita pergi tidur sekarang?” Aku mendengar bisikan Jennie, aku menatap wajahnya kemudian mengangguk.

“Eomma, Aku dan Jennie akan pergi tidur” Ucapku pada Eomma dan dibalas dengan Anggukkan. Aku segera menggenggam tangan Jennie untuk pergi dari sana.

“Jisoo-ah Tunggu” Langkah kami terhenti saat Haelmoni memanggilku.

“Ada apa Haelmoni?”

“Aku ikut”

“Nde?” Ucapku saat tidak tau maksud dari kata 'ikut' yang Haelmoni sebutkan.

“Aku akan tidur bersama Jennie malam ini” Aku sontak membelakkan mataku.

“Haelmoni, Kasur dikamarku tidak bisa untuk 3 orang. Lagipula Haelmoni kan juga biasanya tidur bersama Eomma” Aku membantah Ucapan Haelmoni. Permintaannya selalu tidak masuk diakal.

“Kalau begitu kenapa bukan kau yang tidur bersama Eomma mu. Besok Aku akan pulang jadi apa salahnya jika aku ingin sekamar dengan Jennie” Aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal. Ntah bagaimana lagi aku harus berbicara pada Haelmoni.

Aku menatap Eommaku mengisyaratkan jika aku butuh bantuan. Eomma sontak berdiri dan mendekati kami sementara yang lain hanya diam dan menonton hal ini.

“Eommonim, Jangan mempersulit semuanya. Jisoo tidak bisa tidur dirumah ini selain dikamarnya. dia selalu terjaga jika tidur dikamarku”

Eomma mencoba membujuk Haelmoni, Aku tersenyum karena Kebohongan Eomma Soal aku tidak bisa tidur selain dikamarku. Bukankah itu sangat aneh untuk Orang sepertiku yang selalu pindah kamar kekamar lainnya haha.

“Yasudah kalau begitu Jisoo bisa tidur dibawah. Jangan dibahas lagi” Setelah mengatakan itu, Haelmoni pergi begitu saja dan aku hanya bisa menghela nafas. Jika sudah begini maka cara satu-satunya hanya pasrah bahkan Harabeoji dan Appa saja tidak berani menentang Haelmoni. Gagal sudah aku tidur nyenyak seraya memeluk Jennie.



.





.





Aku membuka mataku, menatap langit-langit kamarku yang gelap dengan sedikit pantulan Cahaya.

Sudah 30 menit semenjak aku menutup mata dengan tidur menggunakan Alas dilantai namun aku masih belum bisa juga pergi ke Alam mimpi. Alas ini benar-benar tidak nyaman.

Aku mengambil Ponselku, membaca cerita mungkin bisa membuatku mengantuk dan tertidur nantinya. Mataku bergerak kekanan dan kekiri mengikuti Teks yang ada dilayar Ponselku.

Baru beberapa kalimat yang kubaca tapi sesuatu mengagetkanku. Pergerakan tiba-tiba memeluk lengan kananku membuat Jantungku rasanya ingin copot. Untungnya aku tidak berteriak, Jika berteriak pasti Haelmoni akan bangun dan akan langsung menceramahiku.

Tanganku menjitak pelan kening seseorang yang Mengagetkanku, siapa lagi kalau bukan Jennie. Aku pikir dia sudah tertidur pasalnya sedari tadi dia tampak tenang, apa mungkin dia terbangun?

Cool Hot Sweet LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang