8 🐰

4K 341 47
                                    

Tok.. Tok..






Aktivitas kami berhenti seketika mendengar suara itu, kami saling menatap dengan wajah terkejut. Dengan buru-buru, aku dan Jennie segera menyambar pakaian kami yang berserakan dilantai kemudian memakainya dengan cepat.

“Masuklah kekamar mandi, aku akan mengeceknya” Ucapku padanya Jennie, dia mengangguk dan langsung memasuki kamar mandi. Setelah kulihat Jennie benar-benar sudah masuk, aku berjalan kearah pintu. Memutar kunci itu kearah kanan.

Aku sedikit deg-degan sebelum membuka pintu kamarku. Kuharap Eomma tidak mendengar suara-suara neraka tadi. Dengan memberanikan diri Akhirnya pintu kamarku pun terbuka dan tidak ada siapa-siapa disana. Mungkinkah Eomma sudah pergi karena kami lama membuka pintunya?


“Eomma?” Panggilku seraya berjalan keluar kamar. Mencoba memastikan jika Eommaku benar-benar sudah pulang.

“Eomma?” panggilku lagi namun masih belum ada sahutan. Aku sudah menyisir keseluruh ruangan tapi aku tidak menemukan Eomma sama sekali. Jika Eomma belum pulang lalu suara Tok Tok itu berasal dari mana?






Tok.. Tok..




Aku sedikit terperenjat mendengar suara itu kembali. Bunyi itu ntah kenapa membuatku menjadi sedikit was-was, takut akan seseorang yang menyusup kedalam rumahku. Dengan cepat aku berlari menuju keruangan kerja milik Appaku, mengambil Stik Golf untuk berjaga-jaga jika benar ada penyusup dirumah ini.





Tok.. Tok..





Suara itu terdengar lagi, aku berjalan dengan hati-hati menuju sumber suara itu namun Aku sedikit terperenjat kaget karena Jennie tiba-tiba muncul dihadapanku.


“Ada apa?” Tanyanya, aku segera meletakkan telunjukku didepan mulut, memberikan isyarat pada Jennie agar dia mengecilkan suaranya.


“Tetaplah dibelakangku” Ucapku dengan pelan tapi masih bisa didengar olehnya. Dia mengangguk dan berpindah posisi menjadi dibelakangku.



Kami berjalan dengan pelan dan  sangat berhati-hati. Suara tadi berasal dari dapur. Perasaan tadi aku sudah mengecek dapur dan tidak menemukan Eomma atau siapapun tapi kenapa sumber suaranya berasal dari sini?



Nnnnggggggggiiiinnngggggg….






“Aaaaaaaaaaaaaaa………”


Kami berteriak dengan keras karena seekor kucing tiba-tiba melompat dari hadapan kami dan berlari dengan kencang ntah kemana. Kulihat Toples berisikan snack berceceran dilantai. Ini semua pasti kerjaan kucing itu.

Sial, Aku pikir ada penyusup tapi ternyata Kucing sialan ini yang mengganggu aku dan Jennie sejak tadi. Mana kami belum mencapai Klimaks lagi tadi, benar-benar gantung sekali.


“Ya Ampun, hampir saja jantungku ingin lepas” Ucap Jennie kemudian berjalan mendekati kearah Snack yang berserakan itu, dia membersihkan Snack yang berserakan kedalam Tempat sampah sementara Aku masih mencari keberadaan kucing tadi.

Ntah kenapa aku tidak rela diganggu seperti ini dan ingin marah pada Kucing tersebut. Sungguh pemikiran yang gila bukan tapi itulah Faktanya, Aku sangat kesal terhadap kucing itu.


“Jen, Ayo kita lakukan kembali” ucapku dengan pelan, aku berharap dia mau melakukan itu kembali karena Hasratku masih menggebu-gebu ingin menikmati dirinya, ditambah lagi kami belum menikmati puncak Akhir. Berhenti ditengah jalan itu tidak enak rasanya.


Cool Hot Sweet LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang