C17 - Rich, Golden, Child

33 8 0
                                    

"Gak di sekolah biasa, gak di pondok. Kerjaannya bikin masalah terus," Mamanya Melody ngomel-ngomel

"Tau tuh, gue jadi gak bisa main ke warnet gara-gara harus ke sini," Daris juga ikutan

"Yang minta lo buat ke sini juga siapa? Yang di panggil kan cuma Papa sama Mama, kalian berdua gak," Melody membalas

"Ya-- ah sudahlah. Capek gue debat sama lo," Teo lelah sendiri

"Kak Ongky ngomel mulu! Mama aja gak segitunya!" Semua atensi langsung tertuju ke Aurel yang cemberut gara-gara di omeli Kakaknya

"Tau nih, Kak Ongky. Kasihan tau Aurel di omeli terus," Daniel ngerangkul Aurel dari samping

"Kak Ongky mah jahat, adiknya di omeli terus," Dion juga ikutan kayak Daniel

"Mampus, di omeli Kak Ongky" Ara di sebelahnya ketawa

"Heh! Anak alay! Jangan buat masalah lagi!" Dika narik lengannya Ara

"Hih inik iliy jingin biit misilih ligi!" Ara mencibir

"Kak Ara berdosa banget sama Kak Dika, untung aja Mama lagi dalam mood bagus jadi gak di omeli," Haris berujar

"Tapikan Mama ngomel setiap hari, berarti setiap hari moodnya Mama jelek dong," Ara berujar

"Ya gak gitu, Ara"

"Maafin Shakira ya Bunda," Shakira natap sedih ke Bundanya

"Gak apa-apa, tapi jangan di lakuin lagi ya," Bundanya ngusap kepalanya Shakira pelan

"Ayah, maafin Shakira juga"

"Gak apa-apa, tapi ingat katanya Bunda. Jangan di ulangi lagi"

"Kak, sebagai hukumannya lo bakal makan keres" Satya nunjukin keres yang dia bawa

"Gak!"

"Keres? Gue mau!" Aurel langsung jalan ke Satya

"Gue juga mau!" Begitu pula Melody

Ceklek

"Assalam--"

"GUE MINTA SATU!"

"YANG INI MASIH IJO, GUE MAU YANG MERAH!"

"GUE MAKAN SEMUANYA!!"

"GUE GAK MAU, SAT!"

"ASTAGHFIRULLAH! Shakira kamu ngumpat?" Mereka noleh ke pintu yang ada Ustadz Yudha sama santri putra dan keluarganya

"Gak, Ustadz. Nama adik saya kan Satya, jadi saya panggilnya Sat" Shakira menjelaskan

"Gue udah cantik belum?" Ara nanya ke Aurel sama Melody

"Masih cantikan Shakira," Aurel menjawab

"Lucuan gue," Melody juga

"Manisan gue," Aurel ngomong lagi

"Udah, udah. Jadi kita bakal bahas masalah mereka berdelapan," Ustadz Yudha menengahi

"Yang pertama, waktu di pondok gak ada kegiatan mereka malah main-main di kelas sampai lupa waktu. Mana banyak camilan yang pasti itu dari luar pondok. Sedangkan mereka gak di ijinkan keluar," ustadz Yudha berujar

"Jadi tolong jelaskan"

"Camilannya itu Teo yang nganter," Melody berucap

"Kalau keresnya itu dari Satya," Aurel juga

"Kalau mereka berempat, tiba-tiba muncul gitu aja. Dan mereka gak bakal bilang ke Ustadz Yudha kalau kita beli camilan dari luar asalkan mereka ikut kita main," Ara menjelaskan

"Kalian berempat, jelasin"

"Gak tau, reflek bilang gitu aja" Hafiz menjawab seadanya

"Skip masalah kedua. Waktu di bolehin keluar mereka belanja di mall, seharusnya gak jadi masalah sih. Cuma saya butuh penjelasan mereka dapat uang sebanyak itu darimana?" Ustadz Yudha natap mereka lelah

"Dapet dari Teo!" Melody ngomong

"Dari Dion, tapi pake black card punyanya Kak Daniel!" Aurel senyum

"Dari Haris, ya kan adikku tersayang" Ara meluk Haris

"Kalau saya dari Satya," Shakira nundukin kepalanya

"Masalah ketiga. Mereka ngintip asrama putra," Ustadz Yudha berujar

"Itu sebenarnya salah saya, karena.." Shakira malu buat jelasin

"Kamu gak usah belain mereka, Shakira"

"Gak, beneran, yang ngintip itu ide saya. Karena.." kan Shakira jadi malu

"Karena apa?"

"Karena dia pingin lihat Kak Asad sebelum tidur biar mimpi indah," Aurel menjawab

"Beneran, Shakira?" Shakira cuma ngangguk pelan

"Terus kalian bertiga kenapa ikut-ikutan?"

"Gue mau lihat mas sc dong," Ara berucap semangat

"Kita ikut soalnya kita yang bantuin mereka manjat dinding," Aurel berujar

"Kalian gak jera gitu? Padahal udah saya hukum berulang kali,"

Mereka semua langsung nunduk

Kalau santri putra itu nunduk gara-gara jera, beda lagi sama mereka berempat.

Shakira nunduk karena ngelamun, Ara karena gak bisa natap Fiqri lama-lama, Melody sama Aurel nunduk gara-gara lihatin semut jalan di bawah meja.

"Itu namanya Rich," Melody nunjuk semut yang jalan sendirian

"Yang itu Golden," Aurel nunjuk semut yang cuma jalan di sekitar tempatnya

"Nah yang itu Child," Melody nunjuk semut yang lebih kecil dari yang lain

"Rich, jangan kesana. Nanti kamu di injak!" Melody ngomong pelan

"Kalian ngapain?" Ara sama Shakira nanya pelan

"Ngelihatin semut"

"Yang itu Rich, terus Golden, dan Child," Aurel tanpa sadar ngerasin bicaranya

Sontak mereka yang ada di ruangan kecuali mereka berempat noleh ke Aurel yang nunjuk lantai di bawahnya.

"Golden! Jangan kesana! Nanti di injak!" Melody juga tanpa sadar agak teriak

Mana sekarang ruangannya hening

"Child! Jangan kesana! Nanti ke injak Ustad Yudha! Nooo!" Ara juga ikutan

"Itu Richnya kan?" Shakira nunjuk semut

"Bukan, Rich yang ini. Kalau--"

Duk!

"NOOO! GOLDEN!" Mereka meratapi semut yang udah di injak sama Ustadz Yudha

"Astaghfirullah, Ustadz berdosa udah bunuh hewan malang kayak semut," Shakira natap sedih ke semut itu

"MAS SC! LO GAK SENGAJA NGINJEK CHILD!" Ara gebrak meja, berdiri dari duduknya terus nunjuk Fiqri yang duduk di hadapannya

"AAAA! RICH JUGA DI INJAK MAMANYA KAK HAFIZ! TANTE MAH KALAU MAU MINDAHIN KAKI DI LIHAT DULU, KASIHAN SEMUTNYAA!!" Aurel berdiri sambil gebrak meja terus ngomel ke Mamanya Hafiz, dia itu camer mu loh, Rel.

"GARA-GARA KALIAN PELIHARAAN GUE MATI SEMUA KAN!" Melody berdiri dan gebarak meja, terus natap datar mereka semua

"Kalian mau saya keluarin dari pondok?!" Ustadz Yudha mengancam

"MAU BANGET!!!"

"Salah ngomong saya"










------------

Pesantren « ATEEZ »✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang