C20 - Pergi

34 7 0
                                    

"Saya dibelakang kamu loh"

Ara langsung noleh ke belakang. "Ya ampun mas sc, ngagetin aja"

"Ikut saya bentar bisa kan?" Ara tanpa menjawab langsung ngikutin Fiqri jalan

"Rel, sini coba" Aurel noleh dan ngikutin Hafiz yang tadi manggil dia

"Kalian berdua pergi juga? Terus saya sendirian gitu?" Asad nanya

"Ke ruangannya Ustadz Yudha sana, sekalian ajak Shakira. Ada ortu--"

"Okee," Asad terus pergi ke kelasnya Shakira sebelum Melody nyelesaiin omongannya

"Ayo kesana," Melody cuma ngikutin Faizan

.
.

"Ara, jaga hati ya. Saya bakal keluar pondok tahun depan. Jadi, selama saya masih di sini dan kamu udah di sana, jaga hati ya. Saya juga bakal jaga hati kok," Fiqri berucap lembut ke Ara

"Iya, Kak Fiqri. Tenang aja, aku nunggu Kak Fiqri kok" Ara senyum ke Fiqri

"Tumben panggil saya Fiqri?"

"Biar Kak Fiqri ingat kalau aku pernah manggil nama Kakak," senyuman Ara melebar

"Maaf, ya"

"Kenapa?"

Fiqri bukannya menjawab, dia malah ngusap kepalanya Ara terus ngusap pipinya

"Maaf ya," Fiqri ngejauhin tangannya

"Aaaa! Aku jadi makin suka sama mas sc!!" Ara loncat-loncat di depannya Fiqri

"Iya, saya juga sayang sama kamu"

"Aaaa! Mau pingsan! Tapi mas sc terlalu ganteng untuk di lewatkan,"

Fiqri cuma ketawa ngedengar itu dari Ara.

.
.

Hafiz memberhentikan langkahnya dan menoleh ke belakang, membuat Aurel juga ikut menghentikan langkahnya.

"Saya suka sama kamu, kamu suka gak sama saya?" Aurel kaget

Ya gimana gak kaget, kalau tiba-tiba dia nanya gitu gak pake basa-basi langsung to the poin aja.

"Gimana? Coba ulangi?" Aurel ingin memastikan kalau dia gak salah dengar

"Dengerin baik-baik, karena saya gak mau ngulangin lagi. Saya suka sama kamu, kamu suka gak sama saya?" Hafiz natap manik matanya Aurel

"I-iya, gue juga s-suka sama l-lo" Aurel nundukin kepalanya

Malu banget sumpah! Mana pake si tatap lagi! Kenapa santri putra di sini suka gombal sama bikin jantung gak karuan sih?!

"Kalau gitu, saya bakal janji sama kamu" Aurel natap ke Hafiz lagi

"Janji apa?"

"Janji bakal lamar kamu satu tahun lagi," Hafiz masih natap Aurel yang mukanya udah merah

"K-kak, katanya gak b-boleh natap lewat t-tujuh detik?" Aurel nanya gugup

"Buat sekarang biarin saya ngelihat kamu terus, supaya saya dapat ingat kamu walau kita nanti pisah satu tahun lamanya" Hafiz masih aja natap ke Aurel

Gak tau apa kalau Aurel udah mau mati aja rasanya gara-gara di tatap kayak gitu?

Grep

Aurel ngerjapin matanya pelan, ini beneran Hafiz meluk dia?

"Maaf, saya gak tahan pingin meluk kamu" Hafiz terus ngelepasin pelukannya

"G-gak apa-apa," Aurel nundukin kepalanya

"Ayo ke depan, orang tuamu pasti nunggu"

.
.

"Kenapa, Kak?" Melody nanya ke Faizan yang udah berhenti jalan

Tanpa aba-aba Faizan langsung balik badan dan meluk Melody.

"Eh? Kak Faizan kenapa?" Melody kaget tiba-tiba di peluk kayak gitu

"Saya suka sama kamu," Faizan ngomong pelan

"Gue udah tau" Melody balas meluk Faizan

"Kamu juga suka sama saya kan?"

"Ke-pdan lo jadi orang," Faizan langsung ngelepasin pelukannya

"Jadi selama ini cinta saya bertepuk sebelah tangan?" Faizan nanya dengan raut wajah sedih

Melody nahan tawanya, gak tau kenapa ini orang kalau sana Melody bawaannya lucu melulu.

"Bercanda  kak. Kalau gue gak suka Kak Faizan gue gak ada di sini, gue udah sampai rumah kalik." Melody ketawa kecil

"Kamu mau kan?"

"Mau apa?"

"Nunggu satu tahun lagi" Faizan natap serius ke Melody

"Buat?"

"Saya bakal datang ke rumahmu buat ngelamar kamu," Faizan masih natap Melody serius

"Kalau gue mau kuliah gimana?" Melody nyoba ngegoda Faizan

"Ya nikah dulu baru kuliah," Faizan menjawab serius

"Iya iya, gue bakal nunggu kok. Tapi kerja dulu yang bener. Kalau pengangguran langsung di coret dari daftar calon suami gue sama Mama," Melody senyum lebar ke Faizan

"Saya beneran suka sama kamu?" Faizan meluk Melody lagi. "Maaf ya, meluk kamu lagi"

"Gak apa-apa, gue juga sama Kak Faizan kok"

Melody mati-matian nahan jantungnya. Jantung tai, lagi gini kok malah diskoan!

.
.

"Lah? Kok kalian berdua yang ke sini? Aurel dan yang lain mana?" Ustadz Yudha nanya bingung waktu yang datang malah anaknya sendiri yang namanya Asad sama Shakira

"Berduaan sama pacar," Shakira menjawab

"Gak usah iri lo!" Aurel yang datang sama Hafiz nyahut

"Tau tuh, padahal masih sama gebetannya buat setahun ke depan aja iri!" Melody yang baru datang sama Faizan nyinyir

"Untung lo gak LDR-an kayak gue sama mas sc," Ara juga ikutan

"Udah, udah. Kalian ayo masuk, kita pulang" Mereka bertiga langsung jalan ke mobil masing-masing

Masukin koper ke bagasi terus dadah sebentar dan masuk ke mobil lalu buka jendelanya.

"DADAH SHAKIRA! AWAS KANGEN SAMA GUE!" Ara teriak sambil ngelambaiin tangannya

"KALAU KANGEN CHAT, TELEPON, ATAU VC AJA!" Melody ikutan

"DADAH SEMUA! KITA PERGI DULU!" Aurel juga

"ASSALAMUALAIKUM!!" Salam mereka barengan

"Waalaikumsalam,"

Mobil mereka pun keluar dari perkarangan pondok pesantren itu











------------

Pesantren « ATEEZ »✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang