C19 - Udah Berubah

39 7 1
                                    

Setelah banyak kejadian yang menimpa mereka di pondok pesantren. Mereka bertiga udah berubah jadi alim kayak Shakira

Sholat gak bolong, ngaji di tambah, gak menel lagi, pakaiannya panjang-panjang pake kerudung. Walau kadang-kadang masih pake celana dan rok pendek waktu tidur

Tapi gak apa-apa, kan yang penting mereka udah berubah drastis

Dan sampai gak sadar kalau sekarang udah hampir satu tahun mereka di pondok

"Kir, lo pingin di pondok sampai kapan?" Aurel nanya waktu mereka mau tidur

"Tahun depan mungkin? Biar langsung kuliah atau kerja gitu" Shakira menjawab

"Kalau kalian bertiga?" Shakira giliran nanya

Mereka bertiga diem, mereka gak tau harus jawab apa

Sebenarnya di pondok enak juga, tapi mereka juga pingin sekolah biasa

"Gak tau, lihat aja nanti" Melody menggidikkan bahunya

"Gue juga gak tau" Ara ikutan

"Kalau seandainya kita milih buat sekolah biasa lagi gimana?" Aurel tiba-tiba nanya kayak gitu

"Ya gak apa-apa, kan itu pilihan kalian" Shakira senyum terus tidur

Dan obrolan mereka berhenti sampai di situ

.
.

Paginya, mereka menjalankan aktivitas rutin seperti biasa

Bedanya entah kenapa hawa di antara mereka jadi canggung gitu

"Aurel, Melody, Ara, dan Shakira di panggil ke ruangannya Ustadz Yudha" Ustadzah Nurul berucap

Mereka berempat cuma berdiri dan keluar kelas. Sambil bertanya-tanya kenapa mereka di suruh keruangannya Ustadz Yudha

Sesampainya di sana, udah ada orang tua mereka berempat

"Kalian ngapain di sini?"

"Duduk dulu" Ustadz Yudha nyuruh empat santri putri itu duduk

"Kamu masih mau di pondok atau gak?" Mamanya Melody nanya ke anaknya

"Maksudnya?"

"Gini, orang tua kalian bakal masukin kalian ke sekolah biasa. Kalian mau gak?" Ustadz Yudha menjelaskan

"Shakira di sini aja boleh kan?" Shakira nanya ke Ayah sama Bundanya

"Boleh, terserah Shakira mau dimana" Bundanya ngusap kepalanya Shakira

"Kalian bertiga?" Ustadz Yudha nanya

"Melody mau ke sekolah biasa aja" Melody berucap

"Alasannya?"

"Melody dapat tawaran dari salah satu perusahaan penerbit buat ngebukuiin cerita Melody di apk oren. Kalau di pondok kan gak bisa keluar, jadi Melody mau sekolah biasa aja" Melody menjelaskan

"Saya mau jadi dokter. Maka dari itu saya keluar dari pondok ini" Aurel senyum ke semuanya

"Kamu Ara?"

"Ara gak tau mau gimana. Ara cuman ngikutin alur cerita aja. Tapi, Ara udah mikir matang-matang. Ara pingin punya salon sendiri, jadi Ara bakal keluar dari pondok"

"Kalian boleh keluar dan beres-beres barang kalian" Ustad Yudha mempersilakan

~Pesantren~

"Udah hampir setahun kita disini ya. Banyak banget gitu yang kita alami" Ara melihat sekeliling ruangan mereka

"Gue bakal kangen disini" Melody berucap

"Gue bakal kangen ngaji bareng, makan, dan itu lah" Ara berunar

"Kok kalian cengeng sih? Gue kan ikut cengeng" Shakira cemberut

"Gue gak cengeng ya. Cuman terharu aja" Aurel menanggapi

.
.

"Shakira gue yang terpolos dan teruwu  jaga diri baik-baik ya. Kita bertiga gak ada disini, takutnya entar ada tikus lagi" Aurel nguyel pipinya Shakira

Mereka berempat jalan di koridor menuju ke kelas mereka yang sempat di tinggalkan tadi

"Ih apaan sih?" Shakira cemberut

"Gue bakal kangen dia deh.." Ara sedih jadinya, soalnya dia gak ketemu si Fiqri

"Ra, kalau kangen jangan di pendam. Takutnya ngiler"

"Heh, gue gak gitu juga kali"

"Sttt.. jangan berisik, kelas lagi mulai tuh" Tunjuk Aurel yang jalan paling depan

Semua murid yang ada di kelas menatap bingung mereka.

"Assalamualaikum, saya dan teman saya mau pamit pulang. Makasih atas waktunya selama ini. Ustadzah, saya dan teman saya minta maaf jika ada salah yang sengaja mau pun tidak sengaja" Aurel berucap sopan

"Iya, saya udah maafin kok nak. Kalian jaga diri juga di luar" Pesan ustadzah

"Shakira enggak keluar juga?" Ustadzah Nurul nanya ke Shakira yang gak bawa tas atau koper itu

"Enggak ustadzah, saya masih pingin disini" Shakira senyum

"Tapi tenang dulu. Saya gak akan keluar dari bumi, cuman keluar pesantren aja" Aurel agak bercanda

"Ya kalau keluar dari bumi lo mau tinggal di Merkurius gitu?" Melody nanya tajam

Tampilannya sih berubah, tapi mulutnya malah tambah tajam

"Ya-- udah ah, capek gue debat sama lo" Aurel natap kesel ke Melody

"Ustadzah, saya pamit ya" Ara masuk dan cium tangan Ustadzah Nurul, capek dia kalau harus nungguin Aurel sama Melody berhenti debat

"Saya juga pamit" Melody ngikutin Ara setelah itu baru Aurel

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Mereka bertiga langsung pergi dari kelas menuju ruangan Ustadz Yudha

"Tunggu" Melody menghentikan langkah mereka

"Kalian gak mau pamitan sama gebetan kalian gitu?" Melody nanya

"Pingin, tapi kan mas sc pasti lagi belajar di kelas" Ara cemberut

"Saya di belakang kamu loh"

















-------------

Pesantren « ATEEZ »✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang