C29 - Tante Kunti Nikah!

14 4 0
                                    

Setelah acara pernikahan Ara dan Fiqri, Hafiz sama sekali tak melihat raut wajah cemburu atau pun kesal dari Aurel. Hanya senyum yang selalu terukir di wajahnya

Ya gapapa lah, Aurel juga jarang buat senyum. Hitung-hitung sedekah

Terhitung lima hari lagi pernikahannya dengan Aurel. Semua sudah siap, tinggal ijab kabulnya saja.

Aihh.. ingin mempercepat waktu agar bisa menjadi suami sah Aurellia Azura Amanda.

Duk

Ditengah lamunannya, kepala Hafiz terasa sakit. Dilihatnya ke samping mencari siapa pelaku

Aurel.

Kunjung melihat pelaku adalah calon istrinya, Hafiz tak jadi marah

Mana bisa kesayangannya dia marahin? Yang ada di marahin double kill bareng mamanya dan calon mertuanya.

Bisa dipecat jadi calon suami.

"Kenapa Chelle?"

"Gapapa. Ngeri sendiri lihat kakak senyum-senyum, udah kayak mbak kuns," Aurel bergidik ngeri di samping meja panjang

Keduanya saat ini berada di ruang tamu. Dua perempuan yang sudah berumur sibuk sendiri dengan haluan pernikahan anaknya. Sedangkan sang suami beradu catur.

"Mbak kuns?"

"Huum, mbak kunti. Yang ketawanya hihihi, melengking, nyaring, rambut panjang hitam, pakek dress putih, kukunya panjang. Kadang nongkrong di depan kompleks melati, kadang juga numpang gonceng sama bang gojek. Emang kakak nggak pernah lihat? Setau ku nih ya, dulu pas di pesantren juga ada. Tapi bedanya pakek dress coklat, suaranya halusssss banget, cantik lagi. Bahkan nih ya, aku punya nomer telponnya. Kakak mau?" Jelas Aurel panjang lebar

Hafiz sampai menahan napas kala Aurel melontarkan kalimat panjangnya.

Baru kali ini dia mendengar kalimat sepanjang itu.

Untung Aurel yang ngomong, kalau yang lain udah Hafiz tinggal pergi, alasan ke toilet.

"Kamu nggak capek ngomong panjang lebar kayak gitu?"

"Ng- capek sih. Kalau dikasih minum juga gapapa, nggak maksa kok, lagian aku juga bisa ambil sendiri, gak manja," Hafiz terheran dengan tingkah Aurel

Dulu, Aurel tuh jarang ngomong sama dia. Apalagi yang panjang lebar kayak gini

"Kamu PMS?" Kata orang, kalau perempuan sifatnya berubah dari aslinya tuh pasti lagi PMS

Mangkannya Hafiz nanya kek gitu

"Huh? Ya kali. Btw kak, aku.." Aurel menggantungkan kalimatnya membuat Hafiz memajukan wajahnya, tak ingat ada kedua orang tuanya

"Aku.. gak jadi, gak menarik lagi,"

Kesal yang dirasakan Hafiz. Sabar, sabar kunci utamanya

Aurel sejak kapan sih ngomong gak jelas kayak gini?

"Rumah kok sepi? Biasanya ada yang teriak-teriak," Hafiz mengalihkan pembicaraan

"Ohh.. Kak Daniel, Dion sama Kak laknats... huhuhuu ke rumah nenek, aku nggak di ajak," Aurel memasang wajah sedih ingin menangisnya

"Kamu mau nikah malah ke rumah nenek. Nanti siapa yang balikin? Kak Daniel? Kak Ong? Dion? Kakek?" Mama Aurel menjawab di sebelahnya dengan kesal

"Naik mobil kan bisa. Lagian Aurel juga bisa nyetir brom broomm.." raut wajah Aurel berubah jadi senang

"Gak usah ngaco kamu. Terakhir nyetir mau nabrak pot,"

"Salahin Dion! Malah ikutan nginjak gas,"

Pesantren « ATEEZ »✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang