C10 - Gudang

33 8 0
                                    

"Berhubung bagian sini udah selesai, jadi tinggal gudang doank yang belum. Kuy cabut" Ara jalan duluan ke arah gudang

"Dy, pengen coklat tau" Aur nyenderin kepalanya ke bahu Melody

"Ya terus?"

"Pengen makan coklat wehh"

"Gue gak peduli"

Mereka berdelapan langsung masuk ke gudang

Pintunya dari kayu jati, terus kaca yang dari luar gak kelihatan tapi dari dalam bisa kelihatan

"Mas sarung coklat, gak ada hewan meresahkan kan? Kayak sifat mereka berdua" Ara memandang sengit Melody dan Aurel

"Kemungkinan sih ada, kan--"

"Gak kemungkinan lagi. Mungkin jadi sarang kehidupan mereka disini" Aurel perlahan berjalan ke arah meja di pojok ruangan

"Berdebu, kotor, dan gak rapi. Udah dipastikan ada." Ara bergidik ngeri mendengar ucapan Aurel

"Let's go cleaning! Sapu, serbet, pel. Semua harus kebagian tanggung jawab" Aurel senyum manis menatap semuanya

"Dan, gue gak mau di babuin secara gak langsung" Melody yang mau ngomong gak jadi

Mereka berdelapan membersihkan mulai dari lemari, meja, pojok ke pojok, dan canda tawa yang terlontar kan

"Huaaaa ada tikus!!" Ara berlari ke arah meja dan menaikinya

"Tikus? Gue takut!" Shakira memeluk tubuh di sebelahnya

"Hayooo... mau kemana kau tikus?? Tutup pintunya" Aurel menghalangi jalan tikus itu

"Rel, udah biarin pergi" Melody pasrah dan nutup pintu gudang, terus dia jalan ke arah jendela

"Hehe, c'mon guys tangkep tikusnya!" Seru Aurel  semangat

"Itu-itu!! Otw ke lemari!!" Instruksi Ara yang berada di atas meja

"Sapu woyyy!!!"

"Mati, mati, matii!!" Aurel mencoba memukul tikusnya pake sapu

"Jangan dimatiin! Kasihan" Aurel menoleh ke belakangnya, ada Shakira yang natap kasihan ke tikusnya

"What the... justru itu dia meresahkan melebihi kita berdua! Paham gak sih lo?"

"Ara! Tikusnya tadi kemana??" Aurel mencari tikus itu

"Gak tau hiks"

"Aaaa!! Kan. Tau ah. Cariin tuh tikus. Bodo amat" Aurel melangkah menuju pintu dengan membuang kasar sapunya

"Hah? Kok gak bisa dibuka?"

"Jangan bilang kita ke kunci"

"Apa?! Gak mau huaaaa... gak mau ke kunci bersama tikus hiks" Ara berjongkok di atas meja itu

"Udah-udah, jangan nangis" Fiqri menepuk lengan Ara pelan

"Aaaaa... gak mauu" Shakira menggeleng dan memeluk erat tubuh di dekapannya

"Pliss bukain tolong!" Aurel teriak

"Gudangnya kedap suara, di luar gak akan kedengeran"

"Minggir dulu, biar saya yang dobrak" Hafiz berujar

"Lo pikun apa gimana sih? Ini posisi pintunya kita dorong dari luar, bukan kita dorong dari dalem. Di buat dari kayu jati juga, yang ada tubuh lo yang remuk" Aurel memandang Hafiz jengah

"Oh iya ya"

"Gimana sih?"

"Gue gak mau disini"

Pesantren « ATEEZ »✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang