15: dia curiga

300 62 11
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

selasa, 18 februari


i; gosip

pada selasa pagi dengan hawa dingin menusuk itu, eunwoo yang tengah piket menyapu kelas menarik pelan sebuah kursi milik temannya yang selamanya tak lagi dapat ia temui. ditelannya ludah dengan susah payah sebelum akhirnya ia bergumam.

"maaf hyo, gue belum dapat petunjuk apapun..."

tentu saja tak ada jawaban, dimana eunwoo adalah satu-satunya manusia yang ada di kelas itu sepagi ini. pemuda itu melanjutkan kegiatannya menyapu hingga ke luar kelas. setelah selesai, dia kembali ke bangkunya, duduk tegak seraya menopang dagu. dia memperhatikan gerimis yang datang semakin sering di pertengahan bulan februari.

eunwoo lupa, ia sama sekali tidak ingat untuk membahas kelanjutan kasus ini dengan rose. eunwoo tahu rose sibuk mengurusi online shop-nya belakangan ini jadi eunwoo tak ingin membuat rose terganggu.

satu hal yang eunwoo yakin, bahwa dalam pesta kecil hari jumat itu, memang hanya direncanakan untuk sembilan orang. alasan undangan yang datang kepadanya dan woojin tentu hanya sekadar formalitas karena eunwoo dan woojin lumayan dekat dengan jaehyun. padahal orang yang mengundangnya dan woojin yakin betul bahwa ia dan woojin tidak akan datang.

lalu siapa lagi jika bukan jaehyun sendiri yang merencanakan ini?

derit kursi yang memecah sunyi membuat eunwoo terhenyak dari lamunannya. setengah penghuni kelas sudah hadir dan eunwoo tidak sadar. rupanya, suara barusan datang dari seokmin yang menarik kursi di sebelah eunwoo.

"lihat pr lo dong, woo." katanya singkat, kemudian tersenyum lebar sambil meletakkan buku tulisnya di atas meja.

tanpa banyak kata-kata, eunwoo segera memperlihatkan pekerjaannya kepada seokmin dan dengan cepat, seokmin mulai menyalin pr-nya.

"woojin belum datang?" seokmin membuka konversasi, tidak tahan dengan sunyi.

"belum," eunwoo menjawab singkat tanpa menunjukkan minat.

"kasusnya jihyo gimana? ada perkembangan?" tanya seokmin lagi dengan mata dan tangan yang masih berkonsentrasi menyalin pr.

"mulai sekarang, gue yang dominan nyelidikin tapi belum ada petunjuk apa-apa."

mendengar itu, seokmin terlihat menghentikan kegiatannya sejenak. dia menoleh, memandang eunwoo dengan terkejut.

"oh, gitu..." ucap seokmin lirih, kemudian melanjutkan menyalin pr.

"lo merasa kehilangan gak sih? secara, lo deket banget sama jihyo," tanya eunwoo memandang seokmin.

"retoris banget pertanyaan lo." seokmin terdengar setengah ketus, dia menghela napas kemudian melanjutkan.

[1] WE DON'T KNOW WHOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang