•••
jumat, 21 februari
i; kepercayaan
jumat pagi pukul setengah enam, ponsel eunwoo berdering. si pemilik yang baru selesai mengenakan seragam sekolah dan melihat hal itu langsung saja mengangkat panggilan masuk. dia membaca nama yang tertera di sana—jungkook.
"halo?" sapa eunwoo singkat.
"woo, sorry pagi-pagi nelpon... sebenarnya gue mau nanya tadi malem tapi gak enak," suara jungkook terdengar jelas di seberang sana. nadanya sedikit sungkan.
eunwoo mengerutkan dahi. "tanya apa?"
"tadi malam gue dapat surat panggilan ke kantor polisi untuk interogasi lanjutan. gue nggak nolak sih kalo datang dan ditanyain seperti waktu itu tapi apa polisi masih perlu kesaksian gue? gue rasa nggak ada yang bisa gue ceritakan lagi karena... ya, gue waktu itu udah pulang woo. gue nggak ngerti kenapa gue masih diseret lagi ke kasus ini..."
eunwoo mengangguk paham. dia sampai lupa untuk memberitahu ayahnya jika dia hanya ingin menginterogasi lebih lanjut orang-orang yang masih berada di rumah jaehyun dalam rentang waktu kematian jihyo.
nama jungkook sudah eunwoo coret dari daftar kemungkinan karena ucapan jungkook memang benar, bahwa jungkook sudah pulang waktu itu ditambah lagi kesimpulan semalam—pelaku yang bekerjasama.
"maaf kook. itu, gue lupa bilang ke bokap. lo nggak harus datang kok..."
selanjutnya, terdengar helaan napas jungkook. "ya udah, sebenarnya gue cuma mau bilang itu aja kok. makasih, woo."
"sama-sama. oh iya, tapi lo nanti malem nggak pergi kemana-mana kan?"
"ng... nggak ada acara apa-apa sih gue. memang kenapa?"
"ah... sebenarnya mungkin aja polisi mau tanya-tanya lagi supaya fakta-fakta juga semakin jelas."
"oh, iya. gue bersedia kok... tapi ngomong-ngomong, apa lo sudah tau siapa pelakunya?"
"ng... ada... ada beberapa dugaan yang logis dan kuat. gue sendiri sebenarnya masih nggak percaya, kook. tapi semuanya seperti udah jelas banget," eunwoo menggaruk-garuk kepalanya.
"jadi beneran pelakunya adalah salah satu orang yang malam itu ke rumah jaehyun? temen kita sendiri?!"
"yah..." eunwoo mengangguk sedih. "gue yakin begitu."
"oke, woo. gue cuma mau tanya itu tadi aja sih... gue matiin ya teleponnya?"
"haha. matiin aja."
kemudian sambungan terputus. eunwoo menghela napas panjang. dia melanjutkan kegiatannya untuk bersiap menuju sekolah.
di sekolah tak ada hal penting yang terjadi. eunwoo tak lagi punya kewajiban menanyai mereka secara sembunyi-sembunyi untuk mencari informasi. pemuda itu dapat sedikit merasa lega karena setengah hari sudah berlalu dengan lancar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] WE DON'T KNOW WHO
Misteri / Thriller1997ー, "kita nggak tau siapa yang udah bunuh dia!" ... terlalu banyak hal terjadi akhir-akhir ini. mulai dari teror surat kaleng yang diterima seorang gadis padahal baru saja mendapat pacar, kapten futsal yang tiba-tiba jatuh di tangga hingga kakiny...