13: "siapa yang membunuh?"

345 62 20
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••


minggu, 16 februari


vii; roseanne park memberi kesaksian (dan sedikit bantuan)

sebuah ketukan pelan terdengar memecah hening. eunwoo merotasi kepalanya dan tepat saat ia mengatakan 'masuk', pintu terbuka.

sosok gadis bersurai pirang panjang yang sedang memaksakan senyum itu melangkahkan kakinya masuk ke ruangan. tatapannya sedikit gugup.

"eunwoo? lo dari tadi di sini?" tanya gadis itu setengah berbisik. eunwoo mengangguk yang dibalas ungkapan 'oh' dari rose.

"saya roseanne, pak." kata rose memperkenalkan diri sebelum sempat ditanya.

keduanya berjabat tangan, saling tersenyum, kemudian duduk berhadapan. ayah eunwoo membacakan identitas singkat rose, kemudian menanyakan pertanyaan yang sama dengan saksi-saksi sebelumnya.

"saya diantar-jemput june, pak. sekitar jam 18.45 kami berangkat dari rumah saya dan sampai di rumah jaehyun jam tujuh lebih... saya lupa. kami datang ke rumah jaehyun karena dia ulang tahun, pak. setelah semua orang datang, kami mulai acaranya, tapi jungkook pulang di tengah acara karena adiknya sakit. setelah itu kami makan barbeque dan melanjutkan main uno. saat itu tiba-tiba hujan dan kami pindah ke dalam rumah—ke ruang televisi—kemudian, jihyo pulang, pak. katanya dia nggak bisa pulang terlalu malam padahal teman-teman saya sudah menawari dia untuk pulang bareng tapi jihyo menolak. dia tetap ingin segera pulang, pak. saya ingat jihyo memang pernah cerita kalau orangtuanya melarang dia untuk pulang lebih dari jam 9 malam,"

"nggak lama setelah jihyo pulang... saya ingat kalau eunwoo menyusulnya ke teras tapi eunwoo bilang jihyo sudah pulang karena tidak ada di teras. setelah itu ya... oh! saya, jiho, dan chaeyeon pergi ke dapur untuk memasak makanan—"

"—maaf, apa sebelumnya gadis bernama eunha pergi ke toilet?"

rose mengangguk cepat. "betul."

"kalian bertiga masak di dapur kan? apa gorden jendela yang menghadap ke taman belakang itu terbuka?"

"seingat saya tidak. semua gorden di rumah itu sudah tertutup sewaktu saya datang."

"jadi kamu mengamati?"

rose menggaruk tengkuknya. "iya, pak. rumah itu bagus, ada juga lukisan-lukisan yang menarik, jadi saya suka melihat-lihat. benar-benar besar sekali rasanya, apalagi di sana hanya ada kami bersepuluh waktu itu!"

netra eunwoo melebar mendengar kata-kata rose. ditatapnya gadis itu cukup lama sampai kaki eunwoo bergerak menuntunnya lebih dekat kepada rose dan ayahnya yang duduk berhadapan.

kenapa? batin eunwoo.

kenapa dari empat orang yang dipanggil hanya rose-lah yang terpikir akan hal itu? tentang rumah... rumah sangat besar yang terasa sepi.

[1] WE DON'T KNOW WHOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang