BG 47:[UJIAN]

541 23 0
                                    

"Ini mah mending ujian dapet ijazah lah lo ujian hidup lo nggak pernah kelar-kelar emnag bner yah semuanya tergantung sama iman"
_Elisa Dias Pradipta_


Setelah mereka menikmati liburan mereka sekarang waktunya mereka sekolah kembali untuk melaksanakan ujian kenaikan kelas yang akan dilaksanakan satu minggu kedepan.Sekarang Fafa sudah siap dengan seragam yang melekat didalam tubuhnya kemudian ia turun kelantai bawah untuk sarapan karena semua orang sudah menunggunya

"Morning"sapa Fafa sambil tersenyum manis

"Morning to Princess"

"Morning Fa"jawab mereka bersamaan Fafa pun langsung duduk ditempat biasanya

"Kamu mau sarapan apa?"tanya Rani lembut kepda anak bungsunya

"Nasgor yah bun"jawab Fafa sambil tersenyum manis dan diangguki oleh Rani kemudian menyiapkan nya dan menyerahkannya kepada Fafa

"Gue berangkat bareng sama lo yah bang"ucap Fafa berharap karena Angga disela-sela makannya

"Duh gimana yah dek gue nggak bisa gue mau nganter Vallen ke suatu tempat dulu"ucap Angga tak enak membuat Fafa menjadi lesu tapi kemudian ia berbinar menghadap Bagas

"Duh abang juga nggak bisa dek kamu berangkat sendiri aja yah"ucap Bagas ketika melihat Fafa seakan-akan ingin berangakt bersama lagi-lagi membuat Fafa menelan kepahitan tetapi ia hanya bisa tersenyum kecut moodnya hari ini hancur karena hal itu.

"Fafa berangkat"pamit Fafa meminum susu Coklatnya dan berdiri melenggang pergi tapi tak lupa mengucapkan salam

"Assalamualaikum"ucap Fafa kemudian menghilang dari balik pintu

"Waalaikumsalam"ucap Mereka semua Aldo hanya bisa menghela nafas kasar melihat mood putrinya tidak baik karena baru pertama kali permintaannya ditolak oleh kedua kakaknya

"Angga Bagas ayah nggak mau tau yah kalian jangan pernah membuat mood putri kesayangan ayah hancur kek gitu lagian apa salahnya berangkat bertiga si kalian tau kan permintaan Fafa nggak pernah ditolak sama keluarga kita dan kalian baru pertama kali nolaknya pokoknya kalian harus minta maaf"ucap Aldo tegas dan langsung melenggang pergi meninggalkan meja makan menuju kantornya

Rani yang melihat suaminya marah pun hanya bisa menghela nafas kasar ia juga bingung kenapa pagi hari seperti ini sudah ada keributan kek gini karena baru pertama kali keluarganya bertengkar seperti ini sebeljm-sebelumnya hanya ada canda tawa.

"Maksud ayah itu baik Sayang ayah Nggak mau Fafa mgerasa nggak diperhatikan oleh kalian berdua lagi karena kalian sudah menikah kalian juga harus ingat dengan janji kalian sebelum pernikahan kalian"Jelas Rani sambil menghela nafas

"Maaf jika kami egois tapi tujuan kami menjodohkan kalian agar bisa bertanggung jawab dan Fafa itu tetep nomer 1 dikeluarga besar kita"ucap Rani kemudian ia pergi

Angga dan Bagas yang mendengar itupun mengehela nafas lelah dan merasa bersalah kepada adik kecilnya itu karena sudah menolaknya dan tentu mereka tau Fafa akan dijadikan nomer 1 dikeluarga besar mereka apa lagi ia cucu perempuan satu-satunya.Pusinh dengan semua ini Angga dan Bagas pun berangkat ke sekolah karena tak ingin dihari pertama ujian kenaikan kelas mereka telat.

Sedangakn dilain tempat Fafa sudah sampai di sekolah kemudian ia turun dari mobil dan berjalan di lorong sekolahan dengan ekspresi datar tak ada senyum manis diwajahnya tak lama ia sampai didepan ruang ujiannya disana ia bisa melihat para sahabatnya sudah berkumpul

[1] Bad GrilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang