BG 44:[RENCANA LIBURAN]

618 28 1
                                    

"Kebahagiaan yang paling indah adalah berkumpul bersama keluarga dan bercanda tawa tanpa beban"
_Elisa Dias Pradipta_

Sesampainya Dias dan Andri dibawah mereka langsung bergabung dengan keluarga mereka yang sedang bercanda tawa tetapi yang membuat mereka berdua heran adalah wajah Angga yang ada banyak lebam dan sedang diobati oleh Vallen.

"Lo kenapa?"tanya Andri sambil duduk disusul oleh Dias

"Dipukul dia"bukan Angga yang menjawab melainkan Arsen

"Sama siapa?"tanya Dias tertarik dengan arah pembicaraan mereka

"Bagas"jawab Arsen

"Kok bisa?"kaget Andri karena setahunya Bagas tidak pernah memukul Angga

"Bentak Fafa"ucap Raka seketika mata Dias dan Andri membulatkan matanya kaget

"Gila"maki Dias

"Kok bisa si?"tanya Andri ketika tersadar dari keterkejutannya

"Panjang ceritanya"Jawab Angga

Dias dan Andri pun tak membahasnya lagi tetapi dipikiran Dias adalah kondisi Fafa kenapa tadi Fafa tak bercerita kepadanya?tetapi tadi ia terlihat biasa saja?Dia tadi tertawa dan tersenyum?oh seketika ingatan nya melayang ketika ia melihat mata Fafa bengkak dan hidungnya merah dia tidak terlalu memperhatikannya tetapi itu terlihat jelas diwajah Fafa ingin membahas tadi tetapi ia lupa.

Seketika pemikirannya buyar ketika mendengar suara derap langkah mendekat kearah mereka ia pun menoleh kearah lift yang terbuka ketika liftnya terbuka disana ia menampilkan Fafa dengan wajah bangun tidurnya dan rambut yang masih acak-acakan.

"Hayoo lagi ngapain pasti pada ngomongin gue ya"ucap Pd Fafa membuat orang yang disama malas

"Geer lo"ucap Risti

"jangan jujur deh"ucap Fafa sambil tersenyum

"jangan bohong bego bukan jujur"ralat Dias

"Santai kek dipantai kali nggak usah tegang²"ucap Fafa ambigu

"Tegang-tegang gimana?"tanya Delan bego

"Kenceng"ucap Fafa santai sambil duduk membuat para sahabatnya membulatkan matanya terkejut Arion yang posisinya ada disamping Fafa pun menyentil jidat Fafa

"Awss..sakit tau"ucap Fafa kesal sambil mengusap jidatnya

"Ngmongnya dijaga"ucap Dias

"Emangnya gue bilang apa?"tanya Fafa heran karena ia merasa tak aada yang salah dengan ucapannya kenapa mereka jadi marah

"Itu tadi tegang-tegang apa coba maksudnya"ucap Delan kesal Fafa pun mengingat apa yang ia ucapkan tadi seketika tawanya meledak

"HAHAHAHA ASTAGA NAGA HAHAHA"tawa Fafa sambil memegangi perutnya

"Lah kenapa nih bocah kesurupan yah"ucap Raka tak tau

"Enak aja lo adek gue ini"sewot Bagas tak terima Adiknya dibilang kesurupan

"Heh udah ketawanya"Peringat Rani kepada putrinya

[1] Bad GrilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang