BG 54:[LILIN KECIL]

1K 47 13
                                    

"Kalian saatnya bisa mengerti apa yang aku rasakan selama ini dan ini saatnya kalian akan merasakan arti dari sebuah kekecewaan"
_Quenza Fafa Pratama_



Setelah kejadian kemarin semuanya menjadi berubah dari Fafa yang menjadi pendiam dan tak banyak bicara persahabatan yang renggang,hubungan adik kakak yang tak baik semua orang bungkam dengan semua itu tak ada yang berani menanyakan maupun membicarakan.

Sekarang Fafa sedang berjalan di koridor sekolah ia memakai hoodie karena hari ini cuacanya sedang tidak baik rintik-rintik air turun dari langit membasahi bumi.Ia berjalan sendiri tak ada wajah cerianya tak ada senyum menghiasi wajahnya dia hanya datar tanpa ekspresi hingga di ujung koridor ia melihat segerombolan murid yang berjalan berlawanan mereka sama-sama diam

Ketika tepat didepan mereka Fafa berhenti mereka pun berhenti tak ada yang membuka suara semuanya hening mereka saling memberikan tatapan yang sulit dijelaskan tak ingin berlama-lama Fafa pun menerobos mereka dan berhasil.Fafa berjalan terus hingga suara seseorang memanggilnya.

"Fa"tak ada sautan ia hanya diam berdiri dengan membelakangi mereka

"Maaf"ucap Salah satu mereka

"Kita yang egois karena kita nggak pernah mau ngertiin lo jadi maafin gue"ucap salah satu mereka sesal

"Percuma"jawab Fafa lalu pergi meninggalkan mereka yang merasa bersalah dan mecelos

Fafa sampai didepan kelasnya ia pun masuk ke dalam keadaan kelas sekarang sepi hanya ada beberapa murid yang ada disana Fafa duduk dibangkunya masih sama ia duduk sendiri tanpa teman maupun sahabat

"Ini hari terakhir gue duduk dibangku ini"ucap Fafa pelan sambil mengehela nafas kasar

Tak lama kemudian dari arah pintu masuklah segerombolan murid yang urak-urakan mereka masuk ke dalam kelas saat melewati bangku Fafa mereka melirik Fafa tapi Fafa tetap acuh dengan mereka.

"Ehh Lo udah buat puisi belum?"tanya Risti kepada sahabatnya

"Udah dong"jawab Vallen

"Pasti puisi gue yang paling bagus"ucap Viola songong

"Pede gilaa ya gue lah nanti"ucap Clara

"Brisik"ucap Dias datar membuat mereka semua diam

Tak lama kemudian guru mapel Bahasa indonesia masuk ia membawa buku tebal dan jangan lupakan wajah yang masih awet muda beliau adalah guru terbaik menurut kelas ini.

"Assalamualaikum anak-anak"salam Bu Gina guru Bahasa indonesia

"Waalaikumsalam Buu"jawab semua murid

"Baik sesuatu dengan jadwal minggu depan kita akan praktek membaca puisi karya kalian sendiri di depan papan tulis apa kalian sudah siap?"tanya Bu Gina

"Siap Buu"jawab Semua murid

"Oke kita awal i dari Andri"ucap Bu Gina disambut sorakan oleh Semua murid.Andri pun maju kedepan tanpa ragu

"Silahkan Andri"ucap Bu Gina dan diangguki oleh Andri

"Aku tau hidup tak selalu berjalan sesuai dengan yang kita inginkan"

[1] Bad GrilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang