Janggal

979 106 0
                                    

Semua member makan dengan tenang setelah Yoongi memberikan ayam itu pada Wendy, karena mereka tau kalau Wendy memang butuh banyak makan.

Tak hanya makan saja, mereka juga sesekali bercanda dan menggoda satu sama lain. Berbeda dengan Wendy, ia lebih memilih makan karen ia sangat lapar kali ini.

"Uhkk, tanganku tidak sampai!"

Wendy mencoba mengambil abalone yang berada di depan Namjoon, tapi tangannya tidak sampai karena meja ini terlalu panjang.

"Namjoon-ah! Bisakah kau ambilkan Wendy abalone di depanmu? Tangannya tak sampai kesana," gumam Yoongi sambil menunjuk Abalone dengan sumpitnya.

"Ah ndee, ini ambil lah yang banyak."

"Yayy, gomawoo Namjoon-ah!" sahut Wendy sambil mengambil beberapa abalone.

Yoongi yang melihat tingkah Wendy hanya bisa menutupi senyum kecilnya dengan sebelah tangannya.

Wendy yang melihat sikap Yoongi padanya mebuat pipi Wendy sedikit merona karena malu.

Setelah satu jam berlalu, dan beberapa makanan sudah habis acara makan makan pun sudah selesai. Para namja langsung pergi meninggalkan piring kotor mereka di meja kecuali Seokjin dan pada yeoja membereskan sisa piring kotor yang ada.

"Haishh pada lelaki ini, sangat jorok." gerutu Seokjin sambil mengangkat piring kotor di meja.

"Aku akan membantumu," gumam Wendy yang mendekat ke arah Seokjin.

"Baiklah, tapi kau hanya boleh membawa 5 piring saja ya! Karena kakimu masih terlihat sakit." tutur Seokjin sambil tersenyum ke arah Wendy.

Tanpa pikir panjang, Wendy membereskan 5 piring kotor di atas meja dan membawanya dengan kedua tangan.

"Kau kuat?" tanya Seokjin.

"Tentu, aku bukan wanita yang lemah," balas Wendy sambil tertawa renyah.

Wendy mengikuti Seokjin yang berjalan menuju dapur untuk segera mencucinya.

"Seokjin-ah! Tunggu-"

Pyarr!!

"Shhh awhh."

"Ada apa di sana?" tanya Taehyung pada Jungkook yang sedang bermain keranjang bola.

"Wendy menjatuhkan piring."

"Hm?"

Yoongi yang mendengar kata Wendy pun langsung pergi ke halaman belakang untuk mengecek Wendy. Dan benar, ia terjatuh dan memecahkan piringnya.

"Maafkan aku, aku tidak sengaja!" gumam salah satu Staff sambil membungkukkan badannya pada Wendy tanpa menolongnya.

Seokjin yang berada di depannya langsung mengoper piring kotor pada Staff dan langsung menolong Wendy.

"Gwenchana?" tanya Seokjin sambil menaruh tangan Wendy di pinggangnya dan membawanya masuk kedalam Villa.

"Ada apa dengannya?" tanya Yoongi yang  menghampiri Seokjin dan Wendy di sofa.

"Entahlah, dia tersan-"

"Bisa bawa aku ke dalam kamar tidak? Kamar siapapun karena aku tidak punya kamar." sela Wendy sambil menatap Seokjin dan Yoongi.

Tanpa banyak bicara, Yoongi dan Seokjin langsung membawa Wendy masuk kedalam kamar mereka. Ya, Yoongi dan Seokjin berada dalam satu kamar.

Yoongi mendudukkan Wendy pada ranjang lalu Seokjin menutup pintu kamarnya.

"Aku tidak tersandung."

"Mwo? Apa maksudmu?" tanya Seokjin dengan nada tidak santai.

"Lalu?" Yoongi duduk di lantai sambil mengoleskan obat luka pada lutut Wendy.

"Aku merasa tadi ada yang sengaja menjegal kakiku."

"Apa katamu?" Yoongi langsung mendongakkan kepalanya menghadap Wendy.

Kini Seokjin dan Yoongi duduk berdempetan di lantai untuk mendengarkan Wendy yang duduk di atas ranjang menghadap mereka.

"Aku tidak yakin, tapi aku merasa kalau Staff yang meminta maaf padaku tadi adalah yang menjegal kakiku," gumam Wendy sambil mengingat kejadian tadi."

"Kau melihat Staff itu?" tanya Yoongi pada Seokjin.

"Tentu, sepertinya dia adalah Staff baru disini," Seokjin sambil menganggukkan kepalanya.

"Tapi kenapa?"

DEEP LOVE - WENGA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang