"TOLONG! NONA WENDY PINGSAN DI DEPAN TOILET!"
"Wendy?!"
Semuanya berlari mengikuti staff yang tadi memberi tahu kondisi Wendy.
Yoongi berlari paling depan, diikuti para lelaki dan para gadis di belakangnya.
Semua sudah mengerubungi Wendy, dan benar, Wendy pingsan disana.
Yoongi terduduk, mengangkat tubuh mungil Wendy dengan kedua tangannya.
"Disana!"
Yoongi berjalan mengikuti staff yang mengarahkan ke ruang yang bisa di jadikan tempat istirahat untuk Wendy.
Yoongi membaringkan tubuh Wendy di tikar kecil, lalu mengusap dahinya yang berkeringat.
"Apa yang terjadi?" tanya Yoongi dengan sopan pada staff.
"Saya kurang tau nona Wendy kenapa, tapi yang saya tau saat itu ia berdiri di depan pintu dan tak kunjung masuk kedalam, sedetik kemudian ia pingsan disana," jelas staff yang pertama kali melihat Wendy.
"Wendy-ah, ireona!" Seulgi mengelus pipi Wendy agar segera bangun.
"Saya sudah panggilkan dokter yang sudah di sediakan sebelum acara, beliau masih dalam perjalanan."
Tak lama kemudian, seorang dokter lelaki masuk kedalam ruangan, semua orang di perintahkan untuk keluar, agar bisa memeriksah dengan fokus.
Sang dokter memeriksa tekanan darah, suhu badan dan juga mata Wendy.
Selang beberapa menit, dokter membolehkan mereka masuk.
"Sepertinya gadis ini mengalami kram perut yang tal tertahan sewaktu di atas panggung, ia terlalu memaksakan diri, bisa saya perkirakan kalau rasa sakit ini sudah ada sejak pertengahan tampil mereka, badannya sedikit panas tapi tak apa, ia akan segera bangun. Saya permisi ya."
"Bisa-bisanya dia tidak memberi tahu siapapun!" geram Joy sambil mengepalkan kedua tangannya dan ternyata Joy menangis.
Ia tak pernah melihat Wendy seperti ini sebelumnya, ini menyedihkan.
"Unnie! Ireona ppali! Hiks!" Yeri pun ikut menangis sambil mengusap tangan Wendy.
"Sudah kalian diamlah, Wendy hanya perlu beristirahat," gumam Jimin mencoba menenangkan para gadis ini.
"T-tapi Wendy-"
"Tak apa, dia hanya kelelahan, kita tunggu beberapa menit dia pasti bangun!" gumam Seokjin sambil tersenyum tulus.
"Maaf, apa anda punya minyak gosok?" "Terimakasih!"
Semua sedikit menepi saat Yoongi mendekati Wendy.
Yoongi mendekatkan bibirnya pada wajah Wendy dan sedikit berbisik.
"Hey, bangunlah cantik, semua orang mengkhawatirkanmu,hm?" gumam Yoongi berbisik sambil mengusap leher Wendy yang sudah di berikannya minyak gosok.
Namun Wendy tak kunjung bangun, Yoongi juga memberikan minyak gosok pada kedua telapak kaki Wendy.
Semuanya menatap raut wajah Yoongi yang terlihat muram tapi mencoba menutupinya sekuat mungkin karna tak ingin ada yang melihatnya.
"Tak apa, kau jangan risau!" Hoseok mengusap bahu Yoongi.
"Hmmhh."
"Wendy!"
Semua anggota mengerubuni Wendy yang mulai sadar, ia menatap bingung teman-temannya.
"Kenapa?" Wendy mengerutkan kedua alisnya saat melihat semua temannya memasang raut wajah sedih. "Hey! Kenapa kaliam ini?"
"Hiks! Wendy!" Seulgi, Irene, Joy, dan Yeri langsung memeluk Wendy dengan sangat erat, bahkan sampai Wendy susah bernafas.
"Lepas dulu! Aku sesak!"
Semua melepaskan pelukan, tapi tak henti juga menangis.
"Ada apa sebenarnya? Apa aku pingsan?"
"Ya! Kenapa kau tidak memberi tahu kami kalau perutmu keram saat di tengah penampilan?! Ini membuatmu tersiksa kau tau?!" Joy murka, ia kesal karena Wendy tidak memberi tau yang lain.
"Maaf, aku hanya takut mengecewakan yang lainnya, maafkan aku ya?" Wendy mengusap air mata Joy.
"Apa kau sudah membaik?" tanya Yoongi sambil menggenggam sebelah tangan Wendy.
"Uhum, aku baik, terimakasih," gumam Wendy sambil mengusap rambut Yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEEP LOVE - WENGA ✔
Fanfic[ COMPLETED ] Kisah ini berawal dari sebuah balasan Story instagram, hingga terjadinya projet yang menyatukan dua kubu. Son Seungwan Aka Wendy, seorang Idol Kpop yang diam² menyukai seorang Min Yoongi Aka Suga yang seorang Idol Kpop juga. Son Seung...