Wtf!

947 108 8
                                    

"Kau melihat Staff itu?" tanya Yoongi pada Seokjin.

"Tentu, sepertinya dia adalah Staff baru disini," Seokjin sambil menganggukkan kepalanya.

"Tapi kenapa?" Yoongi mulai memainkan otak jeniusnya.

"Apa dia Sasaeng yang menyamar?"

Yoongi dan Seokjin langsung menatap Wendy kagum.

"Kau pintar, bisa saja dia Sasaeng."

"Tapi kita tidak bisa memastikan kalau dia benar-benar sasaeng karna tidak ada bukti," sahut Yoongi sambil memainkan dagunya dengan ekspresi yang membuat Wendy menjadi gemetar. "Aku akan mencari taunya."

"Aku keluar dulu, aku harus membantu Irene mencuci piring."

Seokjin meninggalkan Wendy dan Yoongi berdua saja di dalam kamar. Situasi ini tiba-tiba menjadi sangat canggung.

"Bisakah kau merahasiakan ini? Aku tidak ingin yang lainnya merasa khawatir padaku," pinta Wendy pada Yoongi.

Yoongi tidak menjawab, ia malah duduk di sebelah Wendy dan posisi mereka sangat berdempetan.

Jantung Wendy mulai berdebar sangat tak karuan, bahkan bisa saja Yoongi mendengarkannya.

"Kau bisa mempercayaiku Wen." Yoongi tersenyum dengan sangat manis pada Wendy.

Chuu!

Tanpa di sadar, Yoongi mencium bibir Wendy sedikit lama. Wendy yang tidak pernah berciuman hanya bisa diam dan terkejut dengan perlakuan Yoongi padanya.

Tapi semakin di rasa, ciuman Yoongi sangat memabukkan bahkan mulai terasa nikmat.

Yoongi yang merasa kalau Wendy bisa menerima ciumannya langsung memegang punggung Wendy dan menidurkannya di ranjang tanpa melepaskan tautan ciuman mereka dengan posisi Yoongi berada di atas tubuh Wendy.

Yoongi sedikit melumat bibir Wendy dengan lembut bahkan sesekali menyesap bibir bawah Wendy yang sedikit tebal.

Ciuman ini sangat memabukkan sampai Wendy mengalungkan kedua tangannya pada leher Yoongi.

Sedikit desahan tertahan karena Yoongi terus mencium, bahkan Yoongi hendak menciumi leher Wendy namun tertahan karena ia tersadar dan memberhentikan ciumannya.

Yoongi yang masih berada di atas tubuh Wendy langsung menatap kedua mata Wendy dengan sangat dalam.

"Maafkan aku." gumam Yoongi tanpa memindahkan tubuhnya dari tubuh Wendy.

Wendy merasa sangat malu pada Yoongi yang sudah menciumnya, bahkan pipinya menjadi sangat merah.

"T-tak apa. Aku menyukainya ups!" racau Wendy yang tidak sengaja mengucapkan hal konyol.

"Jadii.. Kau menyukainya,hmhh?" tiba-tiba saja Yoongi langsung menempelkan tubuhnya pada tubuh Wendy tanpa ada jarak sedikitpun.

"Umhh Yoon, kau berat!" kesal Wendy.

"Kalau kau menyukainya, aku akan melakukannya lagi," goda Yoongi sambil mengendus leher Wendy yang harum dan menggoda bagi Yoongi.

"Kalau kau ingin masuk Dispath ya lakukan saja," tantang Wendy.

"Kalau begitu aku akan melakukannya." Yoongi langsung mengubah posisinya menjadi duduk dan membuka satu kancing bajunya.

"Yaa!! Aku bercandaa!" teriak Wendy sambil memukul dada Yoongi.

Yoongi hanya terkekeh melihat wajah Wendy yang semakin memerah. Yoongi benar-benar mengubah posisinya menjadi ikut merebahkan tubuhnya di samping Wendy.

"Aku menyukaimu."

"Mwo?!"

Wendy menolehkan kepalanya menghadap Yoongi dengan raut wajah terkejut.

"Aku menyukaimu Son Wendy." ulang Yoongi agar Wendy faham.

"Tapi kenapa?"

"Sebenarnya sudah lama, tapi aku tidak punya waktu untuk mengurusi perasaanku. Karena ya kau tau pekerjaanku sangat banyak kan, tapi kali ini aku bisa. Karena projet ini, aku bisa memantapkan hatiku dan mengatakannya padamu." jelas Yoongi sambil menatap Wendy tanpa berkedip.

"Ahahh, ini bukan mimpi kan? Karna.., karna aku juga sangat menyukaimu. Setiap ada acara musik yang menghadirkan grupmu dan grupku, aku diam-diam memperhatikanmu karena aku takut ada yang mencurigaiku." jelas Wendy juga dengan sedikit malu.

"Tapi.."

DEEP LOVE - WENGA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang