Hari Alice [22]

21 4 0
                                    

Seharian ini Gwen terus memikirkan omongan Alex tentang sifatnya yang berubah, begitu pun tentang suatu hal di hari ini. “Nathan!” Teriak Gwen saat melihat Nathan yang baru saja berganti pakaian menggunakan seragam basketnya.

“Gwen? Kenapa lo ada di sini?” Tanya Nathan saat Gwen telah berada di hadapannya. “Maksud lo?” Tanya Gwen balik tak mengerti. “Kenapa lo di sini? Bukannya sekarang hari peringatan kematian Alice?” Tanya Nathan lagi.

Hari kematian Alice? Kenapa gue bisa lupa sama hari ini sih? Pasti Alex kecewa banget sama gue, batin Gwen menyesal. “Terus sekarang Alex ada di mana?” Tanya Gwen.

Nathan mengerutkan dahinya heran. Tak biasanya Gwen tak tau hal-hal tentang Alex, terutama keberadaan Alex. “Pagi tadi dia kan izin pulang. Dan lo seharusnya tau kalau Alex pasti pergi ke makam Alice sama seperti tahun-tahun sebelumnya.”

“Makasih infonya, gue pergi dulu,” ujar Gwen tergesa langsung meninggalkan Nathan. “Dia kenapa?” Tanya Nathan terheran.

☁️☁️☁️

Gwen menghela napasnya saat mendapati Alex sedang terduduk di samping makam Alice. Perlahan Gwen pun menghampiri Alex.

“Maaf seharian ini kakak cuma bisa temani kamu sendirian tanpa kak Gwen. Sekarang dia lagi sibuk, jadi dia nggak bisa ikut ke sini,” ujar Alex dengan nada yang begitu lembut.

“Kakak kamu bohong. Kakak ada di sini kok,” ujar Gwen sambil tersenyum. “Maaf ya kakak telat datang. Maaf kakak lupa sama hari ini, tapi kakak nggak bermaksud begitu kok,” ujar Gwen dengan sebuah senyuman.

Alex tak berkata. Ia hanya menatapi Gwen yang sedang bermonolog dengan cerianya. “Kamu tau nggak sampai sekarang kakak kamu masih tetap kaya es batu, dingin. Dia masih jago akting kalau di depan papih tapi nggak di depan kakak. Tapi sekarang dia jadi lebih perhatian. Masa dia perhatiin kakak selama seminggu terakhir ini, aneh kan.”

Gwen terus berkata tanpa henti seakan-akan ia memang sedang berbicara bersama Alice. “Sudah sore. Kakak pamit pulang dulu ya, kakak janji nanti bakal lebih sering lagi ke sini. Kita cerita-cerita lagi ya. Bye,” ujar Gwen lalu berbalik menatap Alex.

“Mau pulang sekarang?” Tanya Gwen pada Alex. “Atau mau jalan-jalan dulu?” lanjut Gwen.

“Pulang,” ujar Alex kembali dingin. Gwen pun tersenyum menuruti ucapan Alex. Ia tak mau membuat kesalahan kembali hari ini mengingat dirinya sebab dibalik adanya hari menyedihkan ini.

☁️☁️☁️

Selama di dalam mobil Gwen hanya diam. Ia bukan diam karena sedih atau lainnya melainkan karena ia sedang berusaha mengingat materi apa yang kemarin diajarkan oleh Wardah.

Drit... Gwen langsung mengambil ponselnya dari dalam tasnya lalu mengangkat panggilan tersebut dengan sangat bersemangat.

“Iya Bunda, maaf. Aku lupa kabari Bunda. Maaf ya Bunda,” ujar Gwen membuat Alex yang berada di sebelahnya langsung mengerutkan dahinya heran. Dia lagi teleponan sama siapa? Kenapa panggil Bunda? Batin Alex.

“Iya. Besok aku ke rumah Bunda lagi kok. Maaf ya Bunda sekali lagi. Bunda pasti sudah tunggu aku lama,” ujar Gwen menyesal.

“Iya Bunda. Sampai besok Bunda,” ujar Gwen mengakhiri panggilannya lalu kembali menaruh ponselnya ke dalam tasnya.

“Kenapa nggak ke rumah bunda yang lo maksud aja? Kenapa lo malah ke makam Alice?” Tanya Alex tiba-tiba dengan dinginnya. Gwen yang mendengarnya pun langsung mengerutkan keningnya heran.

A Secret [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang