Wanita Teroris [7]

36 4 0
                                        

Sudah hampir satu minggu Gwen dan Alex tak saling bicara. Alex selalu menghindari Gwen setiap Gwen berusaha mengajaknya bicara atau pun sekedar menyapa.

“Alex, ini buat lo,” ujar Bella memberikan sebuah roti. “Ini juga buat lo,” timpal Caca memberikan sebotol yoghurt pada Alex. Gwen melirik mereka dari bangkunya sedih karena Alex tak menghiraukan dirinya padahal Alex sempat menatapnya tadi.

Gwen menghela napasnya kembali menatap ke depan kelas. Ia rebahkan kepalanya di atas meja menatap ke arah jendela. Di sana ada Fathur yang sedang membaca bukunya dengan serius membuat Gwen tersenyum tanpa disadari.

Guys, Guys, gue ada pengumuman dari bu Gea. Kalian duduk dulu di bangku kalian masing-masing,” ujar Iqbal berdiri di depan kelas. Otomatis semua siswa pun langsung duduk kembali ke bangkunya masing-masing.

“Cepat Bal umum in dong pengumumannya,” ujar Sonya tak sabar. “Santai dong, ini gue baru mau umum in,” ujar Iqbal.

“Jadi besok sekolah diliburkan karena ada rapat guru tentang study tour kita,” ujar Iqbal membuat seluruh siswa langsung berteriak senang. “Diam dulu!” Teriak Iqbal karena ucapannya sudah dipotong padahal ia belum selesai bicara.

“Iya, iya maaf. Lanjut,” ujar Yura mewakili. “Sebagai gantinya kita dikasih tugas untuk mengerjakan artikel untuk materi genetika. Tugasnya dikerjakan berpasangan, kalian boleh cari pasangan masing-masing untuk mengerjai tugas.”

Awalnya mereka semua kecewa karena mendapatkan tugas, namun seketika saja bersemangat sangat mendengar boleh mengerjakan tugasnya berpasangan.

Gwen tersenyum mendengar pengumuman tersebut. Ia langsung membalikkan badannya untuk mengajak Alex berpasangan mengerjakan tugas. “Lex kita berpasangan yuk,” ajak Bella membuat senyuman di wajah Gwen langsung memudar.

Alex tak langsung menjawab, sekilas ia menatap Gwen lalu mengubah arah tatapannya kembali. “Terserah,” ujar Alex membuat Bella langsung berteriak senang sedangkan Gwen membalikkan kembali posisi duduknya.

“Nathan, kita berpasangan ya,” pinta Risha begitu semangat. Bukannya menjawab Nathan malah beranjak dari bangkunya menuju bangku Fanny.

“Fathur, kita berpasangan ya,” ajak Fanny bersemangat. “Lo nggak boleh berpasangan sama dia. Lo harus berpasangan sama gue,” ujar Nathan sebelum Fathur menjawab ajakan Fanny.

“Tapi aku...”

“Lo pacar gue. Jadi lo harus berpasangan sama gue,” ujar Nathan kembali memotong. “Kamu sama Nathan aja. Aku bisa sama yang lain kok,” ujar Fathur. “Tapi Sheza....”

“Udah tenang aja. Dia nggak akan marah kok,” Fanny pun mengangguk menyetujui untuk berpasangan dengan Nathan. Jujur saja Fanny sangat bahagia karena bisa berpasangan dengan Nathan, tapi ia tau pasti setelahnya ia akan mendapatkan masalah dengan para penggemar Nathan.

Risha menatap Fanny tak suka karena merebut posisinya untuk berpasangan dengan Nathan. Ia mengentakkan kakinya kesal hingga tak sadar kaki Iqbal ia injak. “Gila woy! Jangan injak kaki gue!” Teriak Iqbal kesakitan.

Risha menatap Iqbal kesal. “Ngapain juga kaki lo ada di situ,” ujar Risha. “Lah gue kan mau ajak lo berpasangan,” ujar Iqbal. “Gue nggak mau sama lo. Gue maunya sama Nathan “ ujar Risha kembali ke bangkunya kesal sambil menatap Fanny sinis.

A Secret [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang