Hanya Alex [3]

48 3 0
                                        

Gwen langsung berdiri setelah Alex selesai berlatih. Ia melihat dengan mata kepalanya sendiri Alex datang menghampirinya membuat dirinya tak bisa menahan senyuman yang ada di bibirnya.

"Ngapain lo masih di sini?" Tanya Alex malas. Gwen tersenyum sambil memegangi tali tasnya, "Gue tunggu lo selesai latihan. Pulangnya kita pergi ke 'Rainbow Street' ya, gue mau beli sesuatu buat lo."

"Gue ada urusan. Lo pergi sendiri aja, atau lo ajak Risha sama Iqbal," ujar Alex kembali berjalan melewati Gwen. "Alex," panggil Gwen sambil menahan lengan Alex membuatnya membalikkan badannya menghadap pada Gwen.

"Please, gue udah lama nggak jalan-jalan. Satu bulan terakhir gue cuma bisa diam di rumah sakit," pinta Gwen memohon. Alex berdecak malas sambil melepaskan genggaman Gwen dari lengannya. "Lo tunggu gue di parkiran, nanti gue susul."

Gwen langsung tersenyum lebar dan berjalan menuju parkiran sedangkan Alex hanya bisa menghela napasnya karena harus terikat dengan perjodohan bodoh yang dibuat oleh ayahnya.

Tak terlalu lama Gwen menunggu akhirnya Alex pun datang dengan baju yang sudah diganti kembali menggunakan seragam sekolah. "Cepat masuk," ujar Alex malas saat Gwen menatapnya berharap dibukakan pintu bak seorang putri kerajaan.

Mau tak mau Gwen pun masuk ke dalam mobil seorang diri. Ia duduk di bangku sebelah pengemudi tepat di sebelah Alex.

Alex pun mulai menyalakan mesin mobilnya dan menjalankannya meninggalkan halaman sekolah menuju salah satu pusat pembelanjaan. "Jangan lama-lama, gue capek," ujar Alex mengingatkan. Gwen mengangguk mengerti walaupun pikirannya masih memikirkan apa yang sedang terjadi sekarang.

"Di sana. Kita beli di toko itu aja," ujar Gwen sambil menunjuk pada suatu toko yang terlihat cukup ramai. Alex pun mengangguk sambil mencari tempat untuk memarkirkan mobilnya.

Tak disangka parkiran kala itu sangatlah penuh, tak seperti biasanya di hari-hari kerja seperti ini. Mau tak mau akhirnya Alex pun memarkirkan mobilnya cukup jauh dari toko yang dituju oleh Gwen.

"Ayo, lebih cepat jalannya," ujar Gwen sambil menarik-narik lengan Alex. Alex hanya mengikutinya dengan malas berharap ini semua terjadi lebih cepat lagi. "Ayo masuk," ajak Gwen saat sudah sampai di depan toko tersebut.

Saat memasuki toko tersebut suasana menjadi sangat berbeda. Di dalam toko cukup ramai orang yang berkunjung, selain karena toko tersebut menyediakan berbagai barang toko tersebut pun memiliki desain yang unik. Perpaduan warna putih dengan warna-warna pastel membuat banyak anak muda tertarik menghampiri toko tersebut.

Gwen terlihat begitu senang saat memilih-milih aksesoris dan juga pakaian yang ada di toko tersebut. Alex yang melihat tingkah Gwen pun hanya menatapnya malas karena sikapnya yang baginya terlalu kekanak-kanakan.

"Alex, coba lo pake ini," ujar Gwen sambil memberikan sebuah hoodie berwarna kuning pada Alex. "Nggak. Gue nggak mau coba," ujar Alex malas. "Ayolah, cuma coba aja kok," ujar Gwen lagi.

"Gue bilang nggak ya nggak! Lo mengerti ucapan gue nggak sih?" Sentak Alex membuat para pengunjung toko langsung menatap keduanya. Gwen yang disentak pun langsung diam tak berkutik menahan tangis dan juga rasa malu. "Ayo," ajak Alex menarik lengan Gwen keluar dari toko tersebut.

Sesampainya di luar toko Gwen langsung menghentikan langkahnya membuat genggaman tangan Alex langsung terlepas karena Alex tak menggenggamnya begitu keras. "Apa lagi?" Tanya Alex malas.

Bukannya menjawab Gwen malah berjalan mendahului Alex dengan jawab yang ditekuk. Alex yang mengerti keadaan pun hanya bisa menghela napasnya lalu menyusul Gwen yang sudah cukup jauh di depannya.

A Secret [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang