Budayakan vote sebelum membaca
Sudah hampir satu minggu lamanya Yeonjun berada di kota Relmbild tapi dia belum bisa menemukan ketenangan dalam hatinya.
Pagi itu, Yeonjun terbangun dengan rasa lelah di hatinya. Hidupnya memang beruntung tapi nasib mengenai masa depannya masihlah sebuah tanda tanya terbesar dalam hidupnya.
Setelah sarapan dirinya hanya termenung, masuk ke dalam mobil milik pamannya bersama Taehyun.
Taehyun mungkin menyadari suasana hati Yeonjun jadi pada saat mereka berada di mobil, Taehyun langsung bertanya kepada Yeonjun.
"Ada apa? Tadi malam tidurmu tak nyenyak?"
"Hanya memikirkan sesuatu, bukan hal yang penting."
"Tapi hal tidak penting itu mengganggumu... Kau terlihat tidak seperti Choi Yeonjun yang biasanya."
Yeonjun mendesah lelah, "kau sudah memikirkan tentang mate?"
Taehyun terkejut mendengar pertanyaan Yeonjun, tapi dia langsung menggeleng sebagai jawabannya.
"Mate hanya sebuah legenda... Ini sudah bukan jamannya lagi Dewi bulan membuatmu memiliki satu mate. Itu hanya sebuah kebohongan agar kau setia kepada pasanganmu."
"Jadi kau tidak percaya akan adanya mate?"
"Sebenarnya aku bukan tidak percaya, hanya saja ayah dan ibuku juga bukan sepasang mate... Lalu mengapa mereka bisa menikah dan bersama selama ini?" Taehyun menatap Yeonjun yang sedang menyetir, "Aku akan percaya jika aku mengalaminya... Tapi jika tidak, aku tidak akan percaya. Sejujurnya itu hanya menurut sudut pandangmu saja."
Yeonjun mengangguk memahami ucapan Taehyun, "kau akan segera berumur dua puluh tahun. Kau akan memiliki mate, bertemu dengannya jika kalian ditakdirkan oleh Dewi bulan. Tapi jika memang kau tidak menyukai pasanganmu maka kau bisa meninggalkannya kapanpun kau mau."
"Apa? Aneh sekali... Aku memang tidak mempercayai mate Dewi bulan. Tapi meninggalkan pasangan yang dipilihkan oleh Dewi bulan bukanlah sesuatu hal yang baik. Maksudku adalah jika kalian berpasangan maka kalian harus bersama sampai mati bukan? Ikatan batin yang saling terikat akan membuat kalian bersama selamanya tapi jika kau menolaknya itu hanya akan jadi kesengsaraanmu saja."
"Apa kau percaya bahwa kau seorang Alpha Taehyun?"
"Aku Alpha, kita semua tau bahwa dunia serigala saat ini tidaklah seperti dulu. Kamuflase agar dapat berbaur dengan manusia membuat kita sulit membedakan apakah orang itu adalah Alpha, Omega atau Beta. Tapi ini Relmbild... Kau bisa tes sekunder jika kau ingin."
Yeonjun langsung tertarik mendengarnya, namun dia menggeleng.
"Aku belum siap... Lagipula aku adalah Alpha. Siapa yang akan meragukannya?"
Taehyun terkekeh, "tentu saja. Kau Alpha Pack dimasa depan."
Suasana kembali hening, terus menerus sampai mereka sampai di tempat yang mereka tuju.
*****
Yeonjun menutup pintu mobilnya, kemudian berbalik. Anehnya saat ia berbalik, dia melihat seorang laki-laki yang sedang membantu orang. Yeonjun terdiam lalu menyeringai, di masa yang sekarang masih ada orang yang peduli terhadap orang lain? Apa ia ingin menjadi malaikat? Pikiran seperti itu bersiborok di kepalanya tapi kemudian dia memilih tidak peduli.
Yeonjun berjalan santai dan tidak terlihat seperti mahasiswa baru, Taehyun tidak berada di sampingnya karena dia memiliki urusan yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight Dust (Soojun)✓ {END}
FanfictionChoi Soobin dan Choi Yeonjun adalah bukti nyata bahwa mate saling terikat satu sama lain. Walaupun Choi Yeonjun selalu menyangkalnya tapi siapa yang bisa memutuskan hubungan batin diantara dua pasangan? ABO AU!! Alpha! Choi Soobin Alpha/Omega! Choi...