Chapter 5

1.1K 264 77
                                    

Budayakan vote sebelum membaca!!! Jangan memasukan ff ini ke library kalian tanpa pernah memvotenya:) karena aku tau ada beberapa oknum yang melakukannya:(

Soobin memeluk Sunghoon dengan erat, setelah mereka pulang dari supermarket Sunghoon bersikap aneh. Dia menangis dan bertengkar dengan Soobin, mereka bertengkar karena masalah mate, Sunghoon meminta Soobin menandainya. Hal yang tidak bisa Soobin berikan kepadanya Sunghoon.

Soobin tidak bisa menandai Sunghoon begitu saja, mereka bukanlah pasangan yang ditakdirkan satu sama lain. Mereka berdua tidak bisa mengingkari sebuah takdir Tuhan.

"Mengapa bin? Mengapa kita tidak bisa bersama?" Tanya Sunghoon waktu itu.

"Karena aku takut melanggar aturan hidup Hoon. Aku takut membuatmu menderita, katakan padaku apa yang sebenarnya terjadi?"

"Aku menemukannya..."

"Apa itu Hoon?"

"Mate milikku bin, aku menemukannya..."

Soobin terdiam mendengar ucapan Sunghoon, kekasihnya itu telah menemukan belahan jiwanya dan hal itu membuat Soobin agak terluka.

Soobin melepas pelukan Sunghoon, "Hoon sepertinya kita harus berdiam diri satu sama lain terlebih dahulu."

Soobin pergi meninggalkan Sunghoon yang masih duduk dalam diamnya.

Malam itu sebuah saksi hidup kembali menghampiri mereka berdua.

*****

Yeonjun mendengus mendengarkan celotehan dari bibinya, dia akan pergi malam ini untuk berjalan-jalan bukan untuk mencoret-coret tembok, mengapa bibinya begitu cerewet?

"Tidak akan pulang lewat dari jam sepuluh malam bi, aku janji padamu."

Bibi Sooyoung berkacak pinggang, "ingat ya tidak ada mabuk, merokok ataupun one night stand."

"Demi dewa, iya bi... Mengapa kau begitu cerewet lebih dari papaku?"

Bibi Sooyoung melotot dan Yeonjun terkekeh karena takut, "baiklah-baiklah... Aku pergi ya bi, aku mencintaimu. Bye."

Yeonjun pergi ke bawah lalu meluncur dengan mobil pamannya yang diberikan untuk Yeonjun.

Setengah jam kemudian Yeonjun menghentikan mobilnya di sebuah taman kota.

Malam hari terlihat menghiasi taman di kota ini, itu indah dengan segerlap lampu-lampu kota. Yeonjun tidak bisa untuk menahan kekagumannya, kota Relmbild memang menyimpan banyak sekali misteri dan hal itu pula lah yang membuat Yeonjun betah disini.

Dia keluar dari mobilnya lalu duduk di bangku taman itu, Yeonjun menghembuskan napasnya lelah.

Saat dirinya tengah menutup mata sebuah suara mengganggunya.

"Jangan tertidur disini, kau bisa sakit karena udara dinginnya."

Yeonjun membuka matanya dan melihat sosok pria jangkung yang kemarin terlambat.

Pria itu terkejut ketika melihat Yeonjun karena tidak menyangka bahwa Yeonjun adalah laki-laki yang pernah di temuinya.

"Oh maaf, aku pikir kau..."

"Tak apa," potong Yeonjun.

Yeonjun melihat bola mata pria yang ada dihadapannya ini, entah apa yang terjadi alam semesta sepertinya menakdirkannya.

Moonlight Dust (Soojun)✓ {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang