Chapter 4

1.2K 259 38
                                    

Budayakan vote sebelum membaca!

Soobin sedang mengadakan kedua tangannya, berdoa melalui keyakinannya kepada Tuhan yang disembahnya. Sunghoon yang berada disamping Soobin hanya tersenyum, dia bukan tipikal penyembah Tuhan yang Soobin sembah, tapi dia tau bahwa Tuhan Soobin sangatlah baik kepada mereka. Karena mereka bisa bersama sampai saat ini karena Tuhan Soobin, kepercayaan Soobin yang membuat mereka masih bersama.

"Amin." Soobin selesai berdoa lalu menatap ke arah Sunghoon.

"Berdoa untuk mate mu?" Tanya Sunghoon dan Soobin tersenyum, "aku selalu berdoa untuk kebaikannya dan kebaikanku... Tapi bukankah semuanya tidak penting lagi? Maksudku aku mungkin akan mencintainya ketika kami bertemu tapi jika kami memang tidak saling mencintai mengapa harus dipaksakan? Aku hanya berdoa untuk keselamatannya saja tapi jika itu untuk menghabiskan usiaku maka aku akan berdoa untuk kita kepada Tuhanku."

"Tuhanmu tidak akan menyukaimu bin, aku bukanlah salah satu umatnya."

"Itu semua tergantung pada kepercayaan Hoon."

Soobin mengaitkan tangannya dengan tangan Sunghoon, "jika aku boleh memintanya Hoon, aku ingin sekali bisa menjadi mate mu."

Airmata mulai beriak di mata Sunghoon, dia hampir menangis saat itu tapi Sunghoon menahannya lalu tersenyum, "aku juga berharap begitu... Andai kita terlahir sebagai manusia bisakah kita bersama tanpa ada halangan?"

"Maafkan aku Hoon,"

"Jangan meminta maaf bin, Dewi bulan dan Tuhanmu memang menakdirkannya begini lalu kita bisa apa?"

Soobin menarik wajah Sunghoon, gereja itu menjadi saksi mengenai kecupan cinta dari Soobin dan Sunghoon.

"Aku mencintaimu Hoon, maafkan aku."

Mereka saling menyatukan dahi sebelum akhirnya menangis, mereka menangis karena takdir yang membelenggunya. Takdir aneh yang akan membuat mereka tidak bisa bersama untuk selamanya.

*****

Suasana hati Yeonjun agak kacau hari ini, setelah dia pulang dari kampusnya Yeonjun langsung masuk dan berusaha untuk tidur.

Matanya agak sulit terpejam, tapi kemudian sebuah mimpi membawanya masuk ke dalam tidur yang panjang.

Yeonjun berdiri disebuah altar pernikahan, dia tidak tau pernikahan siapa itu.

Tapi kemudian seseorang mengikut bahu Yeonjun. Itu Taehyun, dengan setelan jas hitam.

"Taehyun? Siapa yang akan menikah?" Tanya Yeonjun.

"Kau tidak tau? Itu dirimu! Apa yang kau katakan?"

Yeonjun menunjukan dirinya sendiri, "aku? Apa kau gila Taehyun, jangan bercanda!"

"Kau akan menikah Yeonjun, ada apa denganmu?"

Saat Yeonjun ingin melihat segalanya, semuanya berubah, altar pernikahan di hadapan Yeonjun berubah menjadi genangan darah yang memilukan.

Yeonjun melihat tangannya sendiri, tangannya yang penuh dengan darah dan sebuah pistol kecil terselip di tengah-tengah jarinya.

Yeonjun mengedarkan pandangannya dan kemudian dia melihat seorang anak kecil yang mirip sekali dengan dirinya.

"Papa? Mengapa kau membunuh ayah?"

Moonlight Dust (Soojun)✓ {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang