Chapter 7

1.1K 260 97
                                    

Budayakan vote sebelum membaca! Author sedang mengalami hari yang kurang menyenangkan jadi tolong dukungannya!

"Jadi kau sudah merencanakan sesuatu?" Tanya Jake ketika dia dan Yeonjun bertemu disebuah kedai kopi.

"Jujur saja, aku tidak berniat membantumu sama sekali dalam hubunganmu itu."

"Apa maksudmu?"

"Jangan naif Jake, kau tau benar apa yang harus kau lakukan padanya."

Jake menatap Yeonjun dengan tatapan tidak mengerti.

"Jangan main-main denganku."

"Dan apakah aku menginginkannya?"

Jake mengetatkan wajahnya emosi terhadap perkataan Yeonjun, Yeonjun yang tau bahwa Jake menahan amarahnya hanya bisa menyeringai.

"Kenapa tidak kau tandai saja dia? Sunghoon adalah mate mu... Itu hak mu untuk mendapatkannya."

"Aku bukan pria brengsek seperti Soobin."

"Kau!" Teriak Yeonjun karena Jake mengungkit masalah yang terjadi antara dirinya dan Soobin.

"Aku tidak akan menyakiti mate ku sendiri walaupun aku menginginkannya."

Giliran Yeonjun yang marah saat ini, dia memelototi Jake.

"Jika kau merasa bisa melakukan segala hal yang kau pikirkan maka jangan memintaku untuk bekerja sama denganmu." Ucap Yeonjun.

"Justru karena aku tidak bisa melakukannya sendirian.... Kau harus segera menjauhkan Soobin dari Sunghoon." Jake berkata dengan nada yang serius.

"Tapi aku tidak mau." Jawaban yang diberikan Yeonjun begitu santai dan tidak terlihat kecewa.

"Aku bahkan berharap dia mati daripada aku harus berjodoh dengannya." Sambung Yeonjun.

"Tapi kalian adalah mate."

"Lalu apakah itu mengganggu? Ayolah jangan berpikiran kolot disaat dunia sudah hampir berganti. Kita tidak sedang hidup di jaman prasejarah. Mate tidak pernah ada."

Jake mencemooh, "dia alphamu dan kau tidak bisa hidup tanpanya... Yeonjun, bisakah aku bertanya sesuatu padamu?"

Yeonjun menatap Jake dengan tatapan mempersilahkan.

"Ini sudah hampir satu bulan sejak Soobin menandaimu kan?" Tanya Jake.

Yeonjun terdiam dan tak ingin mengatakan apapun.

"Apa kau tidak ingin memeriksakan keadaanmu?"

"Kau sedang mengatakan apa? Jangan berbelit seperti itu."

"Apa kau tidak merasa takut terhadap sesuatu?? Yah seperti hamil? Kau adalah omega bukan?"

Jantung Yeonjun berhenti sesaat saat Jake mengatakan hal itu.

Jake menyeringai mengetahui raut wajah Yeonjun yang ketakutan.

"Atau mungkin kau adalah alpha... Kalian sama-sama alpha sehingga kau tidak bisa hamil?" Jake menggodanya lalu terkekeh.

Yeonjun langsung berdiri dan melangkah pergi, dia tak ingin mendengarkan apapun lagi.

Teriakan Jake memenuhi kepalanya ketika Yeonjun pergi dari kedai kopi itu.

Yeonjun masuk ke dalam mobilnya dengan terburu-buru dan kemudian mengendarai mobil miliknya itu ke sebuah tempat.

*****

Soobin mengusap kepala Sunghoon dengan lembut, matanya tidak lepas dari interaksi antara Sunghoon dan anak-anak di panti asuhan itu.

Moonlight Dust (Soojun)✓ {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang