Hai semua!!! Maaf yaa, aku gak nepatin janjiku lagi sama kalian... Kemarin aku sibuk sama dunia pendidikan ku... Sempet mengalami depresi juga. Maaf yaa sekali lagi...
Oh yaa, aku ada berita bagus... Ff ini bakalan up dengan teratur mulai hari ini. Besok siap2 aja yaa:)
Happy reading:)
Udara pagi itu benar-benar dingin, beberapa kali Yeonjun berusaha mengusir hawa dinginnya. Namun nihil, hawa dingin seakan-akan begitu mencintai Yeonjun.
"Kau merasa kedinginan huh?" Tanya Soobin kepada Yeonjun.
"Tidak, sama sekali tidak."
"Aku bisa memberimu jaket tambahan."
"Aku bilang tidak, bin."
Soobin mendesah kecewa karena sikap keras kepala Yeonjun.
"Baiklah."
"Kau merasa takut?"
Yeonjun menoleh ke arah Soobin, menaikan alisnya.
"Maksudku adalah... Ah lupakan. Kau tahu terkadang aku suka mengatakan hal-hal yang tidak penting."
Yeonjun tidak menanggapinya sama sekali, memilih untuk tetap diam dan melihat ke arah pepohonan yang rindang.
"Sunghoon?"
"Huh?"
"Bagaimana dengan Sunghoon?"
"Dia baik, mungkin. Entahlah."
"Kau menyakitinya."
Ketegangan muncul secara tidak sengaja diantara mereka.
"Jika aku tidak meninggalkannya, aku akan jauh lebih menyakitimu."
"Aku tidak pernah memintamu untuk meninggalkannya."
Soobin menarik tangan dingin Yeonjun.
"Aku brengsek, itu kenyataan. Tapi aku akan jauh lebih berdosa membunuh manusia yang tidak berdosa."
Ucapan Soobin membuat Yeonjun membeku, Yeonjun menarik tangannya perlahan dari genggaman Soobin.
"Apa maksudmu?"
"Anakku... Bayi ini tidak berdosa Yeon. Bagaimana mungkin aku akan membunuhnya?"
Yeonjun menghela napas lega, dirinya sempat berpikir bahwa Soobin menyindirnya karena rencana jahatnya.
"Bayi ini akan tetap lahir bahkan jika kau tidak meninggalkan Sunghoon."
Soobin menggeleng, "Taehyun telah menceritakan semuanya. Kau pikir aku akan mempercayaimu?"
"Jadi kau tidak mempercayaiku?"
"Aku percaya, tapi semuanya akan aneh jika pada akhirnya aku mengabaikan fakta bahwa semuanya adalah kesalahanku."
"Berhentilah mengatakan sebuah kesalahan. Aku benci mendengarnya." Kata Yeonjun menghentikan percakapan tidak penting mereka.
"Aku akan ke packmu akhir pekan ini. Apa kau ingin ikut?"
"Tidak."
"Baiklah."
"Kau akan takut bertemu ayahku."
"Aku akan takut, itu wajar. Tapi lebih menakutkan untuk kehilangan semua hal indah dalam hidupku."
"Apa maksudmu?" Tanya Yeonjun ketika Soobin menyebutkan hal indah dalam hidupnya.
"Jun, tidak bisakah kita melanjutkan hidup seperti tidak ada apapun dalam hidup kita? Maksudku bisakah kau menghapus semua perasaan bencimu kepadaku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight Dust (Soojun)✓ {END}
FanficChoi Soobin dan Choi Yeonjun adalah bukti nyata bahwa mate saling terikat satu sama lain. Walaupun Choi Yeonjun selalu menyangkalnya tapi siapa yang bisa memutuskan hubungan batin diantara dua pasangan? ABO AU!! Alpha! Choi Soobin Alpha/Omega! Choi...