Chapter 12

969 214 50
                                    

Haloha, aku up siang ini ya. Tolong vote dan komennya!!!

Enjoy the story:)

Yeonjun memarkirkan mobilnya disebuah tempat makan yang ia dan Jake setujui untuk bertemu.

Yeonjun terkesan pada tempat yang dipilih oleh Jake, tempat makan itu lumayan indah dan harus Yeonjun akui jika dia seorang omega, Yeonjun pasti akan langsung jatuh cinta atau bahkan meminta Jake untuk menikahinya.

Yeonjun masuk kedalam tempat itu, meminta salah satu pegawai untuk mencarikan tempat duduk yang telah di pesan oleh Jake.

Tempat duduk yang dipilih Jake lagi-lagi terkesan indah, romantis dan jujur saja bagi Yeonjun, Jake memilih tempat duduk yang terlalu berlebihan.

Bagaimana mungkin tempat duduk itu terletak di tepian danau kecil buatan yang dihiasi oleh lilin-lilin indah nan elegan itu.

Sungguh Yeonjun tidak habis pikir? Apa Jake sedang sakit jiwa atau mungkin ini salah satu skenario yang Jake sedang mainkan.

Saat Yeonjun sedang berpikir, matanya tiba-tiba tertutup oleh sebuah tangan.

"Hust... Jangan berteriak." Ucap suara yang dikenali oleh Yeonjun.

"Jake, jangan main-main... Lepaskan tanganmu dari mataku sekarang!"

Mata Yeonjun kembali ke keadaan semula, Jake sudah duduk dengan tangan di atas meja, duduknya santai seakan-akan dia tidak melakukan sesuatu yang salah.

"Apa-apaan ini Jake? Apa kau sudah gila atau mungkin kau memang tidak memiliki kewarasan dalam hidupmu?"

Jake tersenyum lebar menyadari Yeonjun yang mulai marah.

"Oh ayolah... Bukankah kau yang menciumku dengan begitu semangat tadi pagi? Ku pikir kita sudah berkencan saat ini."

"Kencan? Cih, kau pikir aku mau berkencan denganmu?"

"Oh jadi kau tidak ingin berkencan denganku?" Tanya Jake dengan wajah cemberut.

Yeonjun menggeleng dengan tidak percaya, "Tuhan bahkan tau betapa buruknya dirimu... Sekarang jangan main-main denganku. Katakan padaku apa yang selama ini kau ketahui."

Jake membuat wajah yang penuh dengan tanda tanya.

"Memangnya apa yang sudah ku ketahui? Bukankah aku selalu memberitahumu apa yang sudah ku ketahui?"

Yeonjun menggebrak meja dengan penuh emosi, "jangan bercanda padaku, Jake!"

Jake terkekeh lalu berdeham, "santai, mari pesan makanan dan minuman terlebih dahulu... Setelah itu aku berjanji akan memberitahukan segala hal yang ku ketahui kepadamu."

Emosi Yeonjun mulai turun mendengar janji yang diucapkan oleh Jake.

Mereka memesan minuman dan beberapa makanan.

Yeonjun tidak terlalu suka makan akhir-akhir ini.

"Kau hanya memesan itu?" Tanya Jake.

"Iya. Kenapa?"

"Kau sedang mengandung, bayimu butuh asupan yang cukup."

"Aku bahkan tidak peduli terhadap anak ini, bagiku tidak ada bedanya antara ada atau tidak adanya bayi ini."

"Kejam sekali." Ucap Jake.

Yeonjun menyipitkan matanya, "kau bukan siapa-siapa ku dan bayi ini tidak ada hubungannya denganmu."

"Oke oke jika itu mau mu."

Mereka terdiam untuk beberapa saat sebelum Yeonjun kembali membuka suaranya.

Moonlight Dust (Soojun)✓ {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang