O5

3.5K 601 126
                                    


Bel masuk sudah berbunyi, seluruh murid mulai memasuki kelasnya masing-masing tak terkecuali dengan Lee Heeseung.

Heeseung menaruh susu kotak kemasan diatas meja Sunghoon saat kembali ke kelas. Sunghoon yang bingung hanya memandang lama susu itu, Park Sunghoon tidak pernah memandang atau bahkan sekedar melirik ke arah Lee Heeseung.

Tangan putih pucat Sunghoon beranjak meraih sticky notes yang tertempel diatas kertas itu.

Minum ini dan jadilah teman Lee Heeseung.

Setelah membacanya Sunghoon kembali meletak kertas kecil itu ke letaknya semula dan membiarkannya tanpa berniat meminum atau memasukkannya kedalam tasnya.

Heeseung yang disebelahnya mendengus kesal. Ayolah... Apa yang harus dia lakukan? Heeseung sudah frustasi.










Heeseung tidak bisa fokus dengan pelajaran yang dijelaskan Pak Hoseok didepan papan tulis, dia selalu menyerah dengan kimia. Sedari tadi yang dilakukannya hanyalah memandagi wajah Park Sunghoon yang tengah fokus memperhatikan setiap penjelasan yang Pak Hoseok berikan mengenai materi  ; Gaya antar molekul.

Yang ada dipikiran Heeseung hanya ; bagaimana Park Sunghoon bisa begitu cantik, bagaimana cara agar bisa berinteraksi dengan Park Sunghoon, bagaimana suara Park Sunghoon? Heeseung penasaran, bagaimana cara supaya dekat dengan Park Sunghoon?

Heeseung sendiri tidak mengerti mengapa dirinya sangat amat ingin dekat dengan Park Sunghoon, jika karena hanya penasaran sepertinya itu tidak mungkin—karena sudah lima hari Heeseung mencoba berinteraksi dengan Sunghoon.

Sunghoon terlalu cantik untuk standar seorang laki-laki, apalagi dengan tampilan seorang gadis. Seperti setiap hari yang Heeseung lihat, Sunghoon dengan seragam gadis—kemeja putih dengan dasi dan blazzer juga jangan lupakan rok kotak-kotak diatas lutut dengan kaos kaki panjang bagaimana memang seperti itu seragam seorang siswi dimusim gugur.

Heeseung jadi mulai memaklumi ibunya Sunghoon yang mendidik putranya sebagai seorang gadis, karena Park Sunghoon memang cocok. Sepertinya Jongseong benar, mungkin saja Sunghoon sudah nyaman dengan dirinya yang sekarang.

ttak—!

Heeseung mengambil kapur seukuran kerikil yang dilempar ke arahnya, perlahan mengalihkan pandangannya dan mendapati Pak Hoseok dan seisi kelas lainnya tengah menatapnya—tak terkecuali Sunghoon yang untuk pertama kalinya melihat Heeseung dengan jelas.

"Anak baru, mengapa kau tidak memperhatikan?!" Teriak Pak Hoseok si oknum pelemparan kapur.

"A- aku memperhatikan..." Elak Heeseung yang padahal dia sendiri tahu elakannya akan sia-sia, dia sudah tertangkap basah.

"Tidak perlu bohong! Katakan apa yang membuatmu tidak memperhatikan!" Titah guru kimia itu, Bersyukurlah Lee Heeseung, karena Pak Hoseok tidak tahu apa yang membuatmu tidak memperhatikan materinya.

"Eung.... Aku mengantuk" Heeseung mengutuk dirinya atas jawaban barusan, mengapa harus kata bodoh itu yang keluar... Dia bisa saja dihukum.

"Kalau begitu, pergilah dan cucilah wajahmu!" Titah Pak Hoseok lagi,

Heeseung sedikit kaget, sepertinya guru kimia ini berbeda dengan guru kimia di sekolahnya dulu. Pak Rain, guru kimia disekolah Heeseung yang dulu sangat galak.

Laki-laki Oktober ini pun kemudian berdiri dan berjalan gontai keluar kelas.
Tapi sepertinya dia memang harus cuci muka, dia sudah terhipnotis oleh pesona Park Sunghoon.

"Lima belas menit lagi bel istirahat berbunyi, ayo bertaruh. Menurut bapak dia tidak akan kembali ke kelas" Ujar Pak Hoseok.

Seorang anak dengan rambut blonde membalas, "Apa yang akan kami dapatkan jika bapak salah?"

"Ulangan Minggu depan ditunda. Jika bapak benar, Kang Taehyun akan membersihkan kelas selama seminggu." Jawab Pak Hoseok pada anak dengan rambut blonde yang bernama Kang Taehyun itu.

"Hey! Mengapa hanya aku?! Itu tidak adil..." Pekik Taehyun sambil mengerucutkan bibirnya membuat seisi kelas tertawa akan pak Hoseok yang memang selalu mengusili murid terpintar dikelas itu, entah mengapa padahal Taehyun tidak memiliki dosa apapun pada guru kimia itu.

Semuanya tertawa, tak terkecuali Sunghoon yang sangat jarang terlihat tertawa. Sunghoon tertawa renyah akibat melihat Taehyun yang diusili pak Hoseok.

Sangat disayangkan, Heeseung tidak ada disini dan melihat tawa Sunghoon.















To be continued.

Dilempar kapur sama guru itu kisah nyata aku hiks srot jadi pas kelas 4 kalo gak salah waktu itu lagi berdoa dan aku malah main2 sama temen terus dilempar kapur kecil sama guru agama. goblo banget dah, malunya sampe sekarang anjir ㅠㅠ

[✓] Idyllic - heehoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang