O2

3.7K 594 18
                                    


Heeseung melihat Sunghoon memasuki bilik toilet laki-laki. Park Sunghoon benar-benar seorang laki-laki, Heeseung masih belum bisa mencerna fakta itu. Pasalnya Park Sunghoon itu benar-benar terlihat seperti seorang gadis, Bahkan Heeseung sempat tertarik padanya.

Heeseung menutup kran air dengan gemetar, namun ia berhasil keluar dari toilet walau dengan peluh yang bercucuran di dahinya. Ayolah Lee Heeseung, tentu saja sangat wajar jika seorang laki-laki memasuki toilet laki-laki! Ada apa denganmu... Ucapnya pada diri sendiri.





☁️






Hari telah berganti.

Jujur saja, entah mengapa Heeseung ingin berteman dengan anak es yang duduk di sebelah kanannya. Heeseung sendiri tidak mengerti, namun dia benar-benar ingin setidaknya memiliki dialog dengan Park Sunghoon.

Bel istirahat sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu. Namun, Heeseung masih membeku terduduk dibangkunya. Dia menolak ajakan Jay—via chat—untuk menikmati jam istirahat di kantin bersama, alasannya ia ingin mengobrol dengan Sunghoon. Heeseung ingin berteman dengan Park Sunghoon.

Rasanya canggung sekali, Heeseung benar-benar akan mati membeku karena terjebak dalam situasi seperti ini. Heeseung dengan berani melirik anak yang duduk disebelahnya menggunakan ujung matanya. Park Sunghoon tengah menulis dengan tenangnya, anak itu bertingkah seakan tak ada siapapun diruangan ini selain dirinya—padahal ada Heeseung anak baru dikelasnya. Apa Park Sunghoon selalu seperti itu?

"Sunghoon, ingin pergi ke kantin bersama?" Ajak Heeseung yang berhasil mengumpulkan keberaniannya.

Sunghoon terdiam, tangan kanannya yang tengah mengapit pulpen di antara ibu jari dan telunjuknya berhenti menari-nari di atas kertas.

Anak itu tidak bereaksi apapun, setelah terdiam seperti itu bahkan dia tidak mengangguk—untuk menyetujui ajakan Heeseung—ataupun menggeleng—untuk menolak ajakan Heeseung, dia kembali melanjutkan kegiatan menulisnya.

Bahkan makhluk es itu sama sekali tidak melirik Heeseung—benar-benar bertingkah seakan tak ada siapapun diruangan ini selain dirinya.

"Sunghoon, Kau ingin pergi ke kantin?" Ulang Heeseung, mungkin saja tadi Sunghoon tidak mendengar ucapannya.
Namun, kembali hanya bisu yang menjadi jawaban atas ajakan Heeseung.

Heeseung yang kebingungan dia tidak mencoba usaha lebih jauh untuk berinteraksi dengan Sunghoon, dia memilih diam hingga jam istirahat berakhir dan kelas kembali terisi penuh dengan anak-anak yang memasuki kelas.

Sepertinya musim dingin tahun ini akan lebih dingin untuk Heeseung.




















To be continued.

hshs, jangan heran ini chapternya pendek2 gituch

[✓] Idyllic - heehoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang