O1

6K 651 160
                                    

"Untuk pertama kalinya, aku datang ke sekolah sangat awal..." Ujar remaja berambut blonde sambil berjalan mundur didepan temannya.

"Pukul tujuh tidak awal, bodoh. Kau bilang bel masuk berbunyi pukul delapan" Imbuh temannya.

"Tapi aku selalu datang ke sekolah tepat pukul delapan, terkadang lebih sedikit... Bahkan aku pernah datang ke sekolah saat semua orang tengah menghabiskan waktu istirahat mereka"

"Maka aku tidak terkejut saat pagi tadi ibumu mengatakan jika dirinya sering dipanggil ke sekolah karena ulahmu, Park Jongseong."

"Haha, tapi sepertinya aku akan sering datang lebih awal karena sekarang sahabatku Lee Heeseung satu sekolah denganku"

"Aku tidak ingin berangkat ke sekolah bersamamu!"

"Baguslah, jadi aku tidak perlu berangkat awal setelah hari ini... Nah, ini kelasmu." Ucap Jay kala mereka berdua sudah berada didepan kelas XI - I .

"Baiklah, sampai bertemu saat jam istirahat! Kita betemu di lapangan tadi, oke?" Final Jongseong lalu berlari menuju kelasnya yang ada gedung lain.

Tanpa merespon teriakan temannya yang sudah sangat menjauh dari pandangannya—Heeseung mulai berjalan memasuki kelas. Sepertinya Jongseong benar, pukul tujuh itu terlalu pagi. Baru ada satu anak dikelasnya, dan dia duduk dibangku tengah barisan paling belakang.

Dia seorang gadis, rambut lurusnya terurai rapih hingga pinggangnya.

Heeseung duduk bangku sebelah kiri dari bangku gadis itu, "Hei..?! Aku murid baru, namaku Lee Heeseung." Sapa Heeseung.

"Siapa namamu?" Tanya Heeseung sambil berupaya melihat wajahnya. Cantik, dia punya dua tahi lalat di dekat mata dan batang hidungnya.

Tidak ada respon yang diberikan, "Hey... Aku berbicara padamu.." Ulang Heeseung.

"Selamat pagi kelas!!!" Teriak seseorang yang baru tiba, seorang gadis lainnya dengan rambut kucir kuda. "Hey? Kau anak kelas mana? Aku belum pernah melihatmu!" Tanya gadis itu sambil berjalan mendekati Heeseung.

"Eung aku Lee Heeseung murid pindahan, ini hari pertamaku. Aku harap kita bisa menjadi teman..." Jelas Heeseung sekaligus memperkenalkan dirinya.

Gadis itu mengangguk-angguk tanda mengerti, "Akhirnya hati ini tiba... bangku di belakangku tidak kosong lagi!" Ucap gadis itu dengan antusias lagi sambil duduk di bangku yang ada di depan bangku Heeseung.

"Ngomong-ngomong, Aku Kim Rian dan anak itu Park Sunghoon. Dia memang jarang bicara dan pemalu, tapi dia baik. Aku akan pergi ke kantin, sampai jumpa~" Final gadis itu setelah melambaikan tangannya dan pergi meninggalkan Heeseung bersama anak bernama Sunghoon.

Heeseung tersenyum, gadis itu memiliki aura positif. Ya, tidak seperti gadis lainnya yang tengah bersamaya. "Park Sunghoon, aku harap kita bisa menjadi teman baik"

☁️


Sekarang jam istirahat, dan Jongseong tengah mengajak Heeseung berkeliling sekolah sambil menjelaskan apa yang ia ketahui dari setiap ruangan yang mereka lewati.

"Ada seorang anak perempuan di kelasku, dia sedikit aneh menurutku. Aku berbicara padanya dan dia menghiraukanku, bahkan dia tidak menjawab saat aku bertanya padanya. Apa kau mengenalnya? Namanya Park Sunghoon"

"Ah... dia, eum apa belum ada yang memberi tahumu?"

"Tentang apa?"

"Jika dia adalah seorang laki-laki"

"HAH?!"

"Semua orang tahu itu... Apa kau tidak melihat jika dadanya rata?"

"Bodoh, mana mungkin aku memperhatikan hal itu?! Tapi apa kau serius? Pasalnya..." Heeseung menggantung kalimatnya.

"... Iya, dia cantik dan lembut. Tapi dia seorang laki-laki" Jongseong melanjutkan kalimat Heeseung. "Negara memberi kebebasan penuh kepada warganya untuk mengekspresikan dirinya tak terkecuali sekolah kita, apa kau tidak ingat seorang gadis menggenakan seragam laki-laki di kantin tadi?"

"Yang kau bilang namanya Shin Ryujin? Dia masih memiliki diri seorang gadis, bahkan rambutnya panjang di kucir kuda.."

"Hm, bukan hanya Park Sunghoon dan Shin Ryujin. Masih ada, hanya saja kau belum melihat mereka. Lagipula ada apa denganmu? Bukankah di sekolahmu juga banyak yang crossdressing?"

"Iya tapi— Park Sunghoon dia berbeda, tidak terlihat seperti seorang laki-laki..."

"Memangnya kenapa jika dia laki-laki? Kau menyukainya?" Tanya Jongseong dengan nada menggoda.

"Hey, enak saja.... Aku masih lurus!"

"Iya masih, tidak tahu bagaimana nanti... Lagipula menyukai sesama laki-laki itu sekarang tidak masalah, pacarku juga laki-laki..."

"Tapi tunggu... Aku penasaran, mengapa dia crossdressing..? Kau tahu kenapa?"

Jongseong mengangguk, dia tahu sedikit tentang Park Sunghoon. "Ibunya yang gila sudah mendidiknya sejak kecil agar anaknya hidup sebagai seorang gadis—Dia seorang janda dan sangat ingin memiliki anak perempuan."Jelasnya.

"Ibunya mendidiknya seperti itu?"

"Ibunya ingin memiliki seorang anak perempuan, namun ternyata Sunghoon laki-laki. Dan bersikeras untuk memiliki anak perempuan, dan dia ingin anak kandung dari suaminya yang telah meninggal saat Sunghoon masih dalam kandungan. Jadi dia mendidik Sunghoon sebagai seorang gadis,"

"Jika sejak kecil Sunghoon di didik seperti itu, lalu Mengapa Sunghoon tidak menolak saat dia sudah beranjak dewasa seperti sekarang?"

"Wanita itu mengidap penyakit—entah apa aku lupa... Mungkin kanker? Intinya sakit keras, tentu saja Sunghoon tidak mau mematahkan hati ibunya hanya karena dia tidak menurut...
Ya mungkin saja juga Sunghoon nyaman dengan dirinya yang sekarang"

"Bagaimana jika tidak? Ibunya benar-benar gila, pasti Park Sunghoon sangat kehilangan dirinya..."















To be continued.

wkwk, tenang aja chapter2 selanjutnya cuma munculin heehoon. ☆

Congrats our boys! ENHYPEN deserve it 😭

orang lain first win di music show, kita di award 🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

orang lain first win di music show, kita di award 🥰

[✓] Idyllic - heehoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang