~ W i L 23 ~

13 1 0
                                    

==========

"Kenangan memang sulit untuk dilupakan, tapi bukan berarti itu sebagai alasan untuk terus terpuruk."

==========

Hari Senin 7 Agustus 2017...

Hari dimana Mar masuk sekolah seperti hari biasanya.

Minggu lalu sudah dilalui dengan MPLS, ya sekarang belajar seperti biasa (Masa iya mau mpls terus).

Hari weekend kemarin Mar sudah melewati itu dengan main ke rumah Rahmat (Baca episode 22 kalo lupa).

Hari sisanya ya gabut aja udah ga perlu dibahas.

Seperti biasanya Mar selalu bangun pagi jam 04:30 untuk melakukan segala macem hal.

Mar sudah bisa melakukan aktivitas seperti biasa secara normal (Kemaren kan tangan sama kakinya sakit tuh, ya rada susah gitu).

"Akhirnya tangan sama kaki gue udah sembuh total, gue bisa naik motor lagi nih, cihuyyy." gumam Mar.

"Eh tapi kayaknya gue harus ngabarin Andri deh supaya ga bareng lagi." gumam Mar.

Mar segera chat Andri.

"Uy ndri." - Mar

"Kenapa Mar?" - Andri

"Lah tumbenan on time." - Mar

"Baru bangun tadi gue, ini juga baru aja buka hp." - Andri

"Oh gitu, ini gue mau ngabarin tangan sama kaki gue udah sembuh, jadi gue ga bareng lu lagi dri." - Mar

"Oh yaudah." - Andri

"Sip, makasih banyak dri." - Mar

"Iya Mar." - Andri

Percakapan berakhir disitu karena nanti kesiangan woy.

"Nah dah bilang gue ke dia, jadi dia ga mesti nungguin gue lagi, dah ah mending gue makan dulu dah." ucap Mar.

Mar langsung pergi untuk makan, dan melakukan aktivitas absurd lainnya.

Entah kenapa aktivitas yang dilakukan Mar itu memakan waktu yang cukup lama, yaitu memakan waktu sampai kurang lebih 1 jam (Gatau gue dah itu ngapain aja).

Sesudah menyelesaikan aktivitas tersebut, Mar langsung melihat jam yang ada di dinding.

Mar kaget karena jam dindingnya tidak ada di dinding.

"Lah mana jamnya? Masa iya ilang? Kalo diambil ga mungkin, masa iya maling ngambil jam dinding?" ucap Mar.

Setelah diselikidi (Emang sengaja typo) ternyata...

"Lah ternyata gue salah tembok uy pantes aja gada wkwk, tembok dapur kan emang gada jam dindingnya." ucap Mar.

Setelah melihat jam Mar kaget (Beneran kaget kali ini gaes tenang aja).

Ternyata sudah jam 06:00, dan Mar belum berangkat ke sekolah.

"Woy gila! Udah jam segini aja! Gimana nih? Belum kalo macet di Golub! Wah harus gc dah!" ucap Mar.

Mar langsung berangkat dengan sangat terburu - buru.

Sangat beruntung sekali Mar pada hari itu karena diperjalanan itu sangat lancar, cuaca mendukung, tentram, aman, nyaman seperti sama doi pokoknya.

Hanya dengan waktu kurang lebih 10 menit Mar sudah sampai di sekolah.

"Anja* gurinjay gue nyampe sekolah ga telat, hoki amat gue ya? Rumah gue lumayan jauh padahal, tapi gapapa lah syukuri aja." ucap Mar.

Where is Love ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang