~ W i L 16 ~

17 2 2
                                    

==========

"Hidup itu menyakitkan, tapi itulah alasan mengapa kita harus menghadapi kenyataan."

==========

Ayudia dan Amel pun balik ke barisannya...

Waktupun sudah menunjukan jam 6:45 yang berarti pihak osis sudah selesai rapatnya.

"Test, test, mohon perhatiannya sebentar, rapat osis telah selesai dilaksanakan jadi yang saya suruh kemaren mohon dipake sekarang, dan yang tidak memakainya akan kena hukuman." ucap Osis.

Dan osis itu memberikan sebuah kode kepada osis lainnya supaya cek peserta kelas 10 satu persatu dan yang tidak memakai nametag disuruh kedepan dan akan menerima hukuman.

Ternyata lumayan juga yang tidak memakai nametag, tapi karena semuanya main aman jadi yang kena hukuman masih bisa dihitung dengan jari.

"Karena sudah dicek semua, yang tidak ada di depan sini boleh naik ke kelas yang kemaren kalian tempati." ucap Osis.

Dan semua pun menuju kelas tapi Mar menunggu waktu yang tepat untuk naik.

"Nunggu apa dah lu?" tanya Arif.

"Lu tau lah tangan ama kaki gue lagi kayak gini kalo naik barengan gini gak aman mending belakangan aja." ucap Mar.

"Oalah oke deh gue bareng lu." ucap Arif.

Mereka berdua menunggu sepi baru naik menuju kelas.

Sesampainya di kelas ya suasana mpls terasa hambar karena monoton seperti itu saja gada asiknya.

Dan itupun terjadi selama berjam - jam hingga ingin memasuki jam istirahat pertama.

Kemudian osis pun menyuruh semua anak kelas 10 untuk pergi ke bawah, dan meminta minimal 20 tanda tangan guru ataupun karyawan tata usaha.

"Oke sekarang kalian semua pergi ke bawah dan meminta tanda tangan ke guru ataupun karyawan tata usaha ya minimal 20 tanda tangan, saya kasih waktu sampai istirahat kedua selesai." ucap Osis.

Mar pun tidak bisa mengikuti suruhan dari osis tersebut dan meminta keringanan agar tidak usah mengerjakan.

"Ka!" ucap Mar sambil tunjuk tangan.

"Oh iya kenapa?" sahut Osis.

"Saya boleh minta keringanan ga kak? Karena tangan sama kaki saya kurang efektif untuk melakukan suruhan kaka tadi." ucap Mar.

"Hmm yaudah deh, khusus untuk kamu boleh tidak mengerjakan suruhan kaka, tapi dengan syarat jika belum waktu istirahat pertama ataupun kedua kamu ga boleh pergi gimana?" ucap Osis.

"Iya ka gapapa kok." ucap Mar.

"Oke deh, buat yang lain tetep mengerjakan ya kalo sampe tidak mengerjakan pihak osis akan memberikan hukuman, dan saya sarankan ini kan mau memasuki istirahat pertama jadi kalo bel kalian boleh istirahat dulu dan pastinya para guru pun ingin istirahat, solat dhuha, makan, dll. saya saranin sih kamu juga ikutan istirahat karena ditakutkan mengganggu istirahat para guru." ucap Osis.

"Iya kak." ucap kelas 10.

Semua murid mengikuti arahan Osis kecuali Mar yang hanya diam disitu.

Tapi karena disitu panas, dan gabut Mar pun izin untuk diam tapi di luar kelas tepat di depan kelas karena disitu ada bangku yang kosong.

"Kak, boleh izin duduk di luar ga? Sekalian nyari angin kak." ucap Mar.

"Nanti kamu kabur lagi kalo saya izinin kamu di sana?" ucap Osis.

Where is Love ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang