==========
"Jangan pernah menilai siapa pun dengan segera, karena setiap orang suci memiliki masa lalu, dan setiap orang berdosa memiliki masa depan."
==========
Hari masih berlanjut...
Mar sangat lega, karena sudah punya seorang yang memberikan informasi tentang Ayudia, yaitu Yuli Melati.
Mungkin saja Mar bisa tau apa yang Ayudia suka hingga apa yang Ayudia tidak suka, karena Yuli adalah teman terdekatnya Ayudia, bahkan si Yuli ini sahabat lama Ayudia (Jadi yang bener temen deket atau sahabat sih?).
Lanjut...
Entah kenapa di hari yang sangat menyeramkan ini, Mar datang lebih awal ke sekolah, yaitu jam 05:30 sudah sampai di sekolah (Buset terlalu niat itu mah).
"Kayaknya gue terlalu pagi deh kesininya wkwk, kenapa gue berangkat sepagi buta ini ya? Udah kayak balap - balapan sama security sekolah dulu - duluan sampe sekolah wkwk." gumam Mar.
"Mending gue ke kelas aja deh langsung, lagipula ga ada jadwal di lapangan ini." gumam Mar.
Sehabis memarkirkan motor, Mar langsung pergi ke kelas melewati koridor sekolah yang sangat gelap.
Koridor tersebut sangat sepi, karena belom ada satupun murid yang datang ke sekolah.
Mar hanya berjalan melihat ke depan saja tidak berani untuk melihat sekitar, karena keadaan yang cukup menegangkan.
Tapi Mar sempat berhenti di depan gerbang tangga untuk naik ke kelas, karena terkadang gerbang tangga tersebut masih terkunci.
Mar melihat sosok pria yang tinggi di kejauhan sedang duduk di bangku koridor sekolah.
Karena Mar takut akan kesepian yang ada disitu, ia hanya menegur sosok pria itu dari kejauhan, tapi dengan cara sopan.
"Permisi pak, ini udah dibuka belom ya kuncinya?" ucap Mar.
Tapi ternyata tidak ada jawaban dari sosok pria tersebut, melainkan hanya sebuah keheningan saja.
"Lah kok ga di jawab? Anji* gausah mikir aneh - aneh dah." gumam Mar.
Mar mengecek ulang gerbang tersebut, setelah dicek ternyata gerbang tersebut sudah tidak dikunci lagi, ternyata sudah terbuka.
"Hmmm, kok feeling gue ga enak ya?" gumam Mar.
Tanpa basa - basi, Mar langsung pergi ke kelas melewati tangga yang sepi itu.
Suasana disitu terasa sangat sepi, dan hening sekali, belum ditambah sedikit pencahayaan, dan terkadang ada lampu yang rusak.
Terkadang Mar melihat lampu yang mati, dan menyala terus - terusan seakan - akan ada yang memainkannya.
Tapi Mar tetap berjalan menuju kelasnya.
Sesampainya di depan kelas, suasana disana masih terasa mengerikan bagi Mar, terkadang Mar hanya ingin menyalakan lampu sekitar agar mengurangi rasa takut Mar.
Ketika Mar membuka pintu kelas, Mar mendengar sebuah benda jatuh ke lantai.
*pletakk..

KAMU SEDANG MEMBACA
Where is Love ?
RomantikCerita tentang seorang bernama Mar yang tidak tertarik dengan "Cinta" , tapi siapa sangka saat menginjak SMA dia jatuh cinta kepada gadis bernama Ayudia...