34 • Pilihan

1.6K 291 102
                                    

"Pah" Jungwoo berjalan mendekati Nichkhun yang sedang menatap kosong layar televisi.

"Papah" Nichkhun tersentak kaget saat kakinya menyenggol pelan tongkat yang membantu Jungwoo untuk berjalan.

"Eh, maaf, papah gak sadar ada kamu" Nichkhun membantu anaknya itu untuk duduk di sofa bersamanya.

"Papah kenapa belum tidur? Subuh gini, emang nanti gak kerja?"

"Ini lagi nonton bola, seru banget"

Jungwoo tersenyum miris. Ia tau papahnya itu sedang berbohong.

"Pah, Kak Joy hampir ditabrak kemarin"

Perkataan Jungwoo sontak membuat Nichkhun terkejut bukan main.

"Joy?"

"Iya, Pah"

Nichkhun menghempaskan tubuhnya ke sandaran sofa. Ia menghembuskan nafasnya kasar sembari memijat pelipisnya.

"Menurut papah pelakunya sama gak?"

"50 50. Bisa jadi pelaku baru"

"Pelaku baru?" Jungwoo mengernyit bingung menatap papahnya itu.

"Om Changmin abis nolak perjodohan Winwin" jelas Nichkhun membuat Jungwoo melotot kaget.

"Jadi pertemuan waktu itu?"

"Iya"

"Wahh" Jungwoo menganga tak percaya.

"Kemarin Joy keluar sama Winwin kan?"

"Iy—Pah?! Gak mungkin kan??"

"Bisa jadi, 50 50"

"Ya Tuhan" Jungwoo menghempaskan badannya ke sandaran sofa, melakukan hal yang sama seperti papahnya tadi.

••

"Lah, Hun? Ada apa nih pagi banget ke sini" tanya Changmin yang sudah duduk di sofa bersama Nichkhun. Kedua tangannya mengambil dua gelas kopi dari nampan yang Victoria bawa.

"Makasih, Vic"

"Makasih, sayang"

Victoria tersenyum kecil kemudian berlalu pergi.

"Anak gua jadi target lagi, nyaris ditabrak"

"Hah?! Sumpah?! Siapa???"

"Joy"

Ada hening cukup lama setelah jawaban dari Nichkhun dilontarkan. Keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Hun"

"Gak mungkin kan?" tanya Nichkhun, berharap jawaban yang diberikan Changmin bukan sesuatu yang ia takutkan.

"Tapi pelaku Jungwoo udah gua urus dua hari yang lalu, jadi kayaknya gak mungkin pelakunya sama"

Nichkhun menahan nafas mendengar penuturan Changmin. Sepertinya hal yang ia takutkan benar.

"Lu tau, anak kita abis keluar bareng? Terus upload foto di instagram?" tanya Nichkhun memastikan, yang dibalas anggukan pelan.

"Menurut lo—"

"Kayaknya iya, Hun"

Nichkhun menghembuskan nafas kasar.

"Sorry, Hun"

"No. Gua mohon jangan bilang gitu. Lu udah bantuin gua, jangan bilang kayak gitu"

Keheningan memenuhi ruang tamu keluarga Wang. Hingga akhirnya Nichkhun kembali buka suara.

"Gua tau ini egois, tapi kayaknya anak kita gak bisa..." Nichkhun tidak melanjutkan kalimatnya. Ia terlihat memijat pelipisnya frustasi.

H O T & Y O U N G ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang