Bloody Mary.

15 3 0
                                    

Lucifer mengamati bangunan tua di hadapannya. Bangunan tua itu ditutupi oleh semak yang cukup tinggi. Bahkan, tanaman merambat pun ikut menutupi dinding tersebut, menyisakan kesan horor yang begitu mencekam. Tidak sampai di situ, beberapa pohon besar juga memenuhi beberapa ruang kosong di antara belukar yang tumbuh. Pagar yang mengelilingi bangunan itu tidak terlihat lagi karena tanaman merambat, kecuali pintu pagarnya.

Setelah bertarung dengan Raphael, Lucifer segera pergi. Niatnya untuk memperingatkan Raphael menghilang entah ke mana. Lagipun, malaikat sekelas Raphael pasti hanya akan menjadi pendengarnya saja. Bukan berarti akan memikirkan matang-matang apa yang diperingatkannya.

Maka dari itu, di sinilah Lucifer berada.

Salah satu cerita rakyat yang diminati oleh remaja, Bloody Mary, adalah hal yang sangat menguntungkan bagi iblis untuk mendapatkan kepercayaan dari manusia dan menjerumuskan manusia ke dalam kubangan dosa. Banyak dari remaja manusia yang percaya akan kisah Bloody Mary ini dengan cara mempraktekannya.

Namun, semua itu hanyalah permainan psikologis dan distorsi penglihatan karena kegelapan. Manusia seolah-olah akan melihat 'hantu' dalam cermin ketika memanggil Bloody Mary sebanyak tiga kali. Lalu, sesuai petunjuk yang entah darimana asalnya, 'hantu' di dalam cermin itu akan mengambil mata manusia yang berdiri di hadapan cermin tersebut.

Bahkan sebelum mata mereka diambil, manusia itu akan lari seperti dikejar oleh monster karena tawa iblis yang menyamar menjadi 'hantu' tersebut.

Omong-omong, Lucifer pernah mencoba menjadi Bloody Mary dan mendoktrin manusia yang memanggilnya untuk melakukan dosa-dosa terbesar yang pernah ada. Akhirnya, manusia tersebut bunuh diri.

Di percobaan berikutnya, belum sempat Lucifer merasuki pikiran manusia yang memanggilnya, cermin yang menjadi perantara hancur tidak berbentuk.

Di percobaan berikutnya, Lucifer mendapati seorang anak indigo yang tidak takut sama sekali dengan hantu dan malah mengajaknya berteman.

Di percobaan berikutnya, Lucifer hanya menatap manusia yang memanggilnya dengan datar. Tidak bernafsu sama sekali untuk menghasut manusia kali ini demi menjerumuskannya ke dalam kubangan dosa.

Berikutnya, Lucifer berhenti bermain dengan cermin. Sungguh muak dengan segala permainan yang sudah dia lakukan dengan manusia-manusia yang usil.

Hasil paling memuaskan ada di percobaan pertama Lucifer. Bahkan, Bloody Mary sendiri yang memuji Lucifer berbakat dalam permainan cermin yang dilakukan oleh manusia-manusia usil di seluruh dunia. Bloody Mary bahkan hanya melihat percobaan pertama dari Lucifer.

Inilah alasan Lucifer ada di sebuah bangunan tua yang jauh dari pemukiman warga dan tidak terawat.

Meskipun tidak terawat dan terlihat jauh dari pemukiman warga, seringkali ada manusia yang datang untuk singgah karena cuaca buruk atau memang sedang lelah. Beberapa kali pula bangunan tua ini didatangi oleh ahli-ahli dunia mistis abal-abal hanya untuk uji nyali dan aji mumpung karena uang. Selebihnya, manusia-manusia usil yang singgah di sini hilang tidak berbekas. Beberapa kali juga didatangi oleh ahli-ahli mistis asli untuk mencari manusia yang hilang, tetapi tetap saja tidak membuahkan hasil.

Alasannya, Bloody Mary melahap semua manusia yang hilang di bangunan tua tersebut hingga tidak bisa diambil lagi.

Bagi iblis seperti Lucifer, Bloody Mary adalah informan yang sangat profesional dan berisiko. Profesional karena seluruh informasi yang diberikan dapat dipertanggungjawabkan asal-usulnya. Berisiko karena bayaran yang dipasang sangat tinggi. Untuk iblis seukuran Lucifer, tentu bukan masalah untuk bayaran yang dipasang Bloody Mary.

Seperti kisah yang beredar, Bloody Mary yang satu ini juga berada di dalam cermin. Bangunan tua di hadapan Lucifer sekaligus tempat tinggal Bloody Mary hanya berisi sebuah cermin yang seukuran dengan tinggi manusia dan selebar dua manusia yang berjejeran.

a little tale.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang