Lucifer manatap Althius dengan tajam. Perangai Althius memang baik, sopan, dan ramah kepada siapapun. Kata Bloody Mary, Althius bisa dipercaya. Namun, entah kenapa, dia gundah. Lucifer berada di posisi yang sulit. Antara memercayai pihak Raphael atau pihak Althius atau bahkan pihak Azazel.
"Saya tahu Anda tidak percaya pada saya. Tetapi, pernahkah Anda merasa curiga pada Raphael atau Zhea Lenore?" tanya Althius dengan sopan seraya tersenyum misterius.
"Jangan sok tahu masalah orang lain," kecam Lucifer seraya mencondongkan tubuhnya ke arah Althius yang duduk di seberangnya. "Ini masalah antara Raphael, Zhea, dan Azazel. Seharusnya kau tidak ikut campur ke dalamnya."
"Justru karena itu, saya ikut campur," balas Althius dengan sinis seraya ikut mencondongkan tubuhnya ke arah Lucifer.
Alis Lucifer bertaut. Pikirannya berkecamuk. "Aku tidak tahu apa hubungan kalian dengan mereka, tetapi kusarankan kalian tidak ikut campur lebih dalam lagi. Toh, kalian hanya melindungi Zhea," peringatnya, menegaskan bahwa kedatangan Althius hanyalah penjaga tambahan bagi Zhea.
"Sepertinya Anda tidak tahu apapun, Tuan Lucifer," simpul Althius sembari tersenyum sopan. Dia kembali menegakkan tubuhnya lalu meminum tehnya. "Omong-omong, Nona Mary. Kenapa cerminnya pecah?"
Lucifer masih memperhatikan gerak-gerik Althius yang sangat tenang. Dia masih memikirkan apa yang dimaksud Althius. Sembari menegakkan tubuhnya, Lucifer meminum tehnya. Netranya tidak lepas sekalipun dari Althius.
"Sewaktu Lucifer kemari, ada yang memecahkannya," jawab Bloody Mary sambil bermain api. Wanita itu berdiri di dekat jendela sembari melihat mentari yang sedang muncul.
"Apa Anda tahu siapa dia, Nona Mary?" tanya Althius sembari beranjak ke cermin utama milik Bloody Mary.
Untuk sementara, rumah Bloody Mary menjadi tidak terlihat karena pecahnya cermin utama milik Bloody Mary. Sehingga tidak ada manusia-manusia yang mau ke rumah Bloody Mary lagi. Selain itu, Bloody Mary agak malas ketika harus kembali ke dunia iblis-malaikat.
"Saya tidak bisa melihat dengan jelas siapa dia. Tetapi auranya saya kenal," ujar Bloody Mary sembari mengingat-ngingat.
Althius membaui aura di sekitar cermin. Tangannya meraba-raba ke seluruh bagian cermin dengan hati-hati.
Lucifer tidak tenang. "Kau seperti anjing polisi," komentarnya dengan sinis.
"Bukankah sesama makhluk harus saling membantu?" balas Althius.
Lucifer merasa tersindir. Sebagian besar bantuan yang diperolehnya juga berasal dari dunia entitas. Lucifer berdecak sebal. "Kau pasti bukan sekadar penjaga tambahan bagi Zhea," terkanya dengan sebal.
"Saya adalah kanselir kalau Anda mau tahu, Tuan Lucifer," jawab Althius dengan tenang sembari masih meraba-raba aura di cermin milik Bloody Mary.
Lucifer tambah sebal. Cukup manusia dan malaikat yang menjengkelkan. Jangan ditambah entitas. "Jangan bercanda. Kau lebih mirip anjing ketimbang kanselir," bantahnya.
Althius tersenyum simpul di sela-sela kegiatannya. "Kapan saya pernah bercanda?" tanyanya. Jarang-jarang Althius bisa membuat iblis kesal.
"Sepanjang aku bertemu denganmu." Rahang Lucifer mengeras. Entitas yang satu ini mempermainkan dirinya. "Lagipula, kau pasti salah satu bawahan terendah dari Yang Termasyhur," ketusnya seraya menghabiskan tehnya.
Althius terbahak. Kata 'Yang Termasyhur' menggelitik indra pendengarannya. Dia teralihkan sejenak dari kegiatannya. Sembari melanjutkan, dia berkata, "Anda seolah tahu bagaimana keadaan dunia entitas, Tuan Lucifer."
Althius berbalik. "Nah, Nona Mary. Anda tahu bagaimana ciri-cirinya?"
Lucifer kembali berdecak. "Sudah dibilang dia tidak tahu," gumamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
a little tale.
FantasyMaut hanyalah entitas yang dibuat untuk menyadarkan makhluk Bumi. Bahwa mereka tidak abadi dan tidak ada yang abadi. Digambarkan sebagai entitas yang berpenampilan suram nan dingin, banyak Maut yang menyamar menjadi manusia dan berbaur demi perintah...