Bab 17

163 17 0
                                    

Tak lama setelah Radit berteriak meminta pertolongan. Dokter dan suster datang membawa brankar rumah sakit dengan cepat.

Radit mulai meletakkan tubuh lemah Andre diatas brankar rumah sakit. Lalu mendorongnya ke UGD.

"Maaf pak, bu. Kalian tidak boleh masuk," ucap suster itu lalu masuk ke UGD.

Radit mengacak rambutnya frustasi. "Arghh sialan!" umpat Radit berteriak.

"Mas sabar. Andre pasti baik baik aja," Bunga mencoba menenangkan Radit.

"Maaf," ucap Radit penuh sesal.

"Gak papa. Aku tau kamu khawatir sama Andre," ucap Bunga.

"Terima kasih," jawab Radit memeluk erat tubuh Bunga.

"Keluarga pasien?" Seorang dokter keluar dari ruangan itu.

"Saya dok," ucap Radit melepas pelukannya.

"Apakah pasien pernah mengalami kecelakaan?" tanya dokter itu.

"Iya pernah. Sekitar tiga atau empat tahun yang lalu," ucap Bunga.

"Apakah pasien sempat amnesia?" tanya dokter itu lagi.

"Iya dok. Cuma sekarang saya gak tau apakah anak saya sudah mengingat masa lalunya atau belum," jawab Radit.

"Lalu apa yang terjadi pada anak saya dok?" tanya Bunga khawatir.

"Jadi begini. Menurut hasil pemeriksaan saya tadi, anak bapak dan ibu sudah mulai mengingat kejadian kejadian sebelumnya. Mungkin saja paska mengingat kejadian itu, anak kalian memaksakan diri untuk mengingat kejadian itu. Sehingga membuat tubuhnya ambruk seketika," jelas dokter itu.

"Tapi anak saya gak kenapa kenapa kan dok?"

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Pada saat pasien sadar nanti, kemungkinan besar pasien akan mengalami pusing sedikit. Tapi itu tak ada masalah apapun. Kalau begitu saya permisi," pamit dokter itu meninggalkan kedua orang tua Andre.

"Apa yang membuat Andre kembali mengingat kejadian itu?" tanya Bunga.

"Mungkin perkara buku itu. Tadi aku gak sengaja menemukan buku itu tergeletak disamping Andre dalam kondisi terbuka," ucap Radit.

"Mi abang gak papa kan?" tanya Acel.

"Gak papa, abang kamu cuma kecapean aja kok," ucap Bunga menenangkan Acel.

"Om Radit?" panggil seseorang.

"Darren kamu ngapain disini?" tanya Radit ketika melihat Darren memanggilnya.

Ya, orang yang memanggil Radit adalah Darren.

"Gak ngapa-ngapain kok om. Cuma jenguk teman aja," jawab Darren.

"Om sendiri ngapain disini?" tanya Darren.

"Jenguk An--"

Drtt drtt

"Sebentar om." Darren langsung mengangkat telepon itu.

"Iya kenapa?" tanya Darren pada orang diseberang sana.

"Kak, buruan ke rumah sekarang. Ada penjahat di rumah aku."

"Kok bisa sih?"

"Gak tau kak, waktu aku bangun tidur, aku dengar suara aneh dari bawah. Aku gak berani turun. Takut."

"Aku pulang sekarang." Darren langsung mematikan sambungan teleponnya.

"Om maaf aku ada urusan mendadak. Aku tinggal dulu gak papa kan?" tanya Darren.

ETERNALLY [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang