Bab 19

166 19 1
                                    

Dua bulan sudah Bella sekolah di SMA Galaksi. Segala masalah dan teror mulai berdatangan sejak sebulan yang lalu. Namun, ia tak mengurusi tentang hal itu.

Seperti sekarang, ia melihat kucing mati bersimbah darah berada didalam lokernya.
Ia menatapnya dengan malas. Oh ayolah ia sudah muak dengan teror ini.

"Teror lagi?" tanya Sasha.

Bella mengangguk sebagai jawaban.

"Lo gak ada niatan buat cari tau siapa yang ngirim teror ini apa?" tanya Milla yang merasa kasihan pada Bella.

"Udah lah biarin aja lagian gue gak papa kok. Mungkin aja dia iseng sama gue," jawab Bella.

"Ya kali iseng setiap hari. Gak ada sejarahnya, Bella," ucap Dila.

"Udah lah gue lagi malas ngurus yang beginian," ucap Bella menutup pintu lokernya.

"Heran gue sama lo, elu yang diteror tapi gue yang gregetan," ucap Dila.

"Hm terserah lo aja deh," ucap Bella meninggalkan mereka.

***

"Btw Bella mana? Tumben gak ke kantin?" tanya Justin.

"Mungkin masih ganti baju kali. Kan mereka hari ini olahraga," jawab Rimba.

"Oh iya, Tin. Kabar kedua adik lo gimana?" tanya Rico pada Justin.

"Kenapa lo nanya tentang adik gue? Suka lo sama adik gue?" tanya Justin balik.

"Ya enggak lah. Kan gue tanya doang, salah kalau gue nanya," ucap Rico.

"Ya gak salah sih. Cuma tumben aja gitu lo nanya tentang adik gue," ucap Justin.

"Terserah lo aja deh," ucap Rico.

Mendadak suasana kantin menjadi sepi. Entah apa yang membuat suasana menjadi sepi.

"Eh ini pada kenapa sih kok pada sepi gini?" tanya Zidan heran.

"Gue juga gak tau," jawab Kenan.

Tiba tiba saja seorang gadis cantik masuk kedalam kantin.

"Andre," teriak seorang gadis itu memeluk lengan Andre.

"Andre, aku kangen banget sama kamu, kamu kok gak jemput aku sih," ucap gadis itu dengan nada manja.

Secepatnya Andre langsung menepis tangan gadis itu dengan kasar.

"Kok gue rada mau muntah gitu ya," ucap Rimba tiba tiba.

"Ih kok lu jadi gitu sih, Rim. Lo lupa sama gue?" tanya gadis itu memanyun kan bibirnya.

"Emang lo siapa? Sampai sampai gue harus ingat sama lo?" tanya Rimba pedas.

"Lo lupa kalau dulu gue pernah menjadi kesayangan lo?" tanya gadis itu balik.

"Oh iya gue baru ingat," jawab Rimba.

Senyum gadis itu langsung mengembang mendengar ucapan Rimba.

"Sisil Lestari, seorang putri dari keluarga Sutopo yang dulunya memasuki kehidupan keluarga gue dan menghancurkan semuanya. Ia juga seorang jalang di negara Amerika. Gimana bener gak tuh?" ucap Rimba.

"Ha? Apa? Jalang? Waw amazing!" ucap Rico pura pura kaget.

"Ck! Gak tau malu banget ya lo, setelah lo deket sama Andre dan perusahannya bangkrut, ups gue lupa pura pura bangkrut lebih tepatnya. Langsung lo tinggalin dia. Terus lo deketin tuh Rimba dan tinggal dengan keluarganya dan memfitnah adik Rimba sendiri hingga mengalami depresi. Setelah beberapa lama Bella diusir dari rumahnya, terus lo diusir dari rumah Rimba. Setelah itu lo pergi dari Indonesia dan menetap di Amerika menjadi jalang simpanan," ucap Vino panjang lebar dengan suara yang cukup tinggi hingga orang yang ada di kantin mendengarnya.

ETERNALLY [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang