Bab 22

134 18 29
                                    

"Eh iya gue baru denger kalau ada anak baru yang masuk di sekolah kita. Dan kabarnya lagi, Angkasa si anak songong itu tiba tiba dia jadi aneh," ujar Rico membuka suara.

"Angkasa siapa sih?" Tanya Andre.

"Lah lo tiga tahun sekolah disini tapi kagak tau Angkasa yang mana," jawab Kenan tak percaya.

"Ya mana lah aku tahu. Kan aku bukan ikan," ujar Andre.

"Tolol gak nyambung."

"Jadi bisa kalian jawab siapa Angkasa yang kalian maksud dan siapa anak baru itu?" Tanya Andre jengah.

"Angkasa ketua Ekstakulikuler PKS. Dan anak baru itu kalau gak salah namanya Kinan Amara. Anak XII IPA 5," jawab Rimba.

"Tau dari mana lo?" Tanya Krisna.

"Tau lah, kan tadi pas gue ke kantin, tiba tiba Sisil datang dan ngelabrak tuh cewek yang namanya Kinan," jawab Rimba yang masih fokus dengan game online nya.

"Gara gara apa?" Tanya Andre mulai kepo.

"Gara gara Kinan dekat sama Bella, tapi Sisil kagak suka gitu. Terus tiba tiba Angkasa datang sebagai pahlawan kesiangan dan misahin keduanya. Setelah itu dia-"

"Dia apa?"

"Dia bawa Kinan ke taman dan-"

"Jangan di gantung napa sih, gue kepo goblok!" ujar Andre kesal.

"Dan Angkasa nangis," ujar Rimba pelan.

"Apa," teriak Kenan membuat Zidan yang tengah makan menjadi tersedak.

Berburu Zidan langsung minum guna meredakan batuknya.

"Lo apa apaan sih? Gue sampai tersedak goblok," marah Zidan melempar botol Aqua.

"Lo gak bohong kan, Rim?" Tanya Krisna yang masih syok.

"Ya enggak lah, gue juga kaget pas dia nangis. Terus setelah dia nangis, dia pingsan," jawab Rimba.

"Pingsan kenapa?" Tanya Zidan yang mulai penasaran.

"Mana gue tau," jawab Rimba mengedikkan bahunya acuh.

"Aneh sih, sejarahnya seorang Raja Angkasa Dirgantara gak pernah nangis, eh ini malah nangis," ujar Justin tak percaya.

"Udah jangan di ceritain lagi orangnya. Ntar kalau dia lagi makan yang ada kesedak lagi," ucap Darren.

"Iya juga sih."

Beralih di tempat lain. Dua orang berlawanan jenis tengah diam tak bersuara. Keadaan menjadikan keduanya tuk enggan membuka suara.

"Kamu tadi kenapa kok bisa pingsan?" Tanya Kinan membuka suara.

Angkasa menoleh. "Gak papa, paling cuma kecapean aja," jawabnya tersenyum tipis.

"Ya sudah kalau begitu aku pulang aja ya, kan kamu udah sadar," ujar Kinan bangkit dari tempat duduknya.

Namun dengan cepat Angkasa mencengkal tangan Kinan hingga membuat sang pemilik nama terduduk kembali.

"Temani aku disini," ujar Angkasa memohon.

"Tapi aku gak bisa, aku ada urusan lain yang lebih penting," jawab Kinan.

"Jadi aku tidak penting di kehidupanmu?" Tanya Angkasa.

"Penting dari mana coba? Kenal aja enggak," jawab Kinan sedikit ketus.

"Raja Angkasa Dirgantara. Yang sering di panggil Dirga oleh Sisil Luzinia Xenia," ujar Angkasa tersenyum manis.

Kinan terkejut akan ucapan Angkasa.

ETERNALLY [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang