13. Posesif

1.3K 142 92
                                    

Hai semuanya, gimana kabarnya?

Siap baca part ini?

Siap spam komen?

Oke, happy reading 📖❤




13. Posesif

Angel dan gibran sudah sampai di parkiran sekolah. Gibran kembali membantu angel untuk turun dari motor ninja miliknya. Mata nya menatap tajam kaum adam yang berani menatap angel. Tidak akan ia biarkan ada seorang pun yang berani menatap angel.

Tangan gibran melingkar di pinggang ramping angel. Merengkuh posesif pinggang sang kekasih. Menunjukkan pada seantero sekolah bahwa angel hanya miliknya seorang, tidak ada yang lain. Jika saja ada yang berani merebut angel darinya, maka ia akan memastikan orang itu tidak akan bisa bernafas lagi. Itu adalah hal gampang yang dapat dilakukan oleh gibran, bahkan ia bisa membunuh tanpa menyentuh. Cukup tenang dan hadapi dengan cara sadis, itulah yang diajari oleh kakaknya.

"Woi gibran, angel! Pagi-pagi udah nempel aja." ucap steven.

Gibran memutar bola matanya malas. "Kenapa memangnya? Iri gak ada pasangan?"

"Sembarangan lo kalau ngomong. Pacar gua itu banyak, dan gua gak jomblo ya."

"Pacar sih banyak, tapi yang benar-benar di cinta malah putus." ejek galang yang baru saja bergabung bersama.

"Gib, aku duluan ke kelas ya." ucap angel. Ia tidak enak jika mengganggu obrolan gibran dengan para sahabatnya.

"Oke. Ayo aku antar."

Tanpa menunggu persetujuan dari angel, gibran kembali menggandeng tangan angel untuk mengantar gadis itu ke kelasnya dengan aman. Ia tidak memperdulikan para sahabatnya yang sedang sibuk menggoda dirinya. Yang jelas, ia tidak akan membiarkan angel pergi sendiri. Bagaimana jika ada yang mengganggu gadis kesayangannya?





"Belajar yang bener ya, jangan kebanyakan ngobrol sama sahabat kamu yang ratu gosip itu. Waktu istirahat kamu tunggu aku. Jangan ke kantin sendirian pokoknya."

"Iya, iya. Cerewet banget ternyata kamu."

Gibran terkekeh, ia juga tidak tahu kenapa dia setakut ini jika angel terluka. "Gak papah kamu anggap aku cerewet. Itu terserah kamu."

"Oke." ucap angel. Memutar bola matanya malas.

"Nah, satu lagi. Jangan dekat-dekat sama cowok manapun kecuali aku nanti! Kalau nggak, paling cowok itu besok gak bisa melihat dunia lagi." ucap gibran santai.

Angel bergidik ngeri mendengarnya, "yaudah, sana-sana."

Angel mengibaskan tangannya untuk mengusir gibran. Tetapi, justru gibran menahan tangannya dan mencium punggung tangannya. Ia benar-benar malu, apalagi sekarang pandangan murid sekelas tertuju pada dirinya dan gibran.

"Bye, kesayangannya."

"Bye!" ketus angel.


-GIBRAN-


Angel mengerucutkan bibirnya sebal. Sudah lebih dari lima menit ia menunggu gibran, tetapi yang ditunggu belum juga datang. Para cacing di perutnya pun sudah meronta untuk diberikan makan.

GIBRAN [TAMAT]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang