Mantan?

1.6K 218 42
                                    

Siang ini, Jiana baru saja selesai melakukan bimbingan. Tidak seperti bimbingan kemarin, bimbingannya hari ini sangat sukses karena Jiana diperbolehkan untuk lanjut ke bab selanjutnya. Merayakan kesuksesannya, Jiana berencana untuk meneraktir adiknya—Sabil, makan. Sekalian main karena jujur, Jiana sangat merindukan pria tinggi namun menyebalkan itu.

Yoga dan kedua temannya sudah pergi beberapa menit yang lalu. Jadi sekarang, dirinya sendirian di kafe ini. Sebenarnya tadi Yoga ingin menemaninya sampai Sabil datang, tapi mengingat ada jadwal mengajar lagi, Yoga jadi mengurungkan niatnya. Sebagai gantinya, suaminya itu memesan kepadanya untuk selalu mengaktifkan ponsel yang kemarin diambilnya dari tukang service. Ya, ponselnya sudah selesai diperbaiki. Jiana sangat bersyukur karena datanya tidak ada yang hilang.

Jiana duduk di kursi kafe, dengan mata yang fokus menatap layar ponsel.

To: Sabil

Dek

Apa?

Jiana mengangkat alisnya, merasa heran sendiri karena tidak biasanya adiknya itu sangat cepat membalas pesan.

To: Sabil

Di mana?

Di rumah
Kenapa?

Anak gue baik-baik aja, kan?

Iyalah
Dia lebih bahagia lo jauh-jauh

Yah, sialan
papin dong

Lagi tidur

Mohon maap Gue mintanya pap anak gue doang Bukan sama babunya juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mohon maap
Gue mintanya pap anak gue doang
Bukan sama babunya juga

Sekalian
Gue tau lo kangen sama gue

Eww pede gila lo
Lo kali yang kangen sama gue

Iyain biar seneng
Btw ngapain lo ngechat gue?
Pasti ada maunya

Hehe
Tauan aja lo
Jemput gue, Dek
Di cafe deket jualan mie aceh

Malesin
Pulang sendiri
Pergi bisa masa pulang minta dijemput

Yee kampret banget
Gue abis bimbingan

Terus?
Sana pulang naik ojek online
Atau minta jemput suami lo

Jiana berdecak. Adiknya memang tidak pernah berubah dari dulu. Padahal Jiana berekspetasi kalau Sabil akan sedikit rindu dan menurut kepadanya karna sudah tidak satu rumah lagi, seperti dirinya saat ini. Tapi ternyata sama saja.

To: Sabil

Padahal mau gue traktir
Tapi ternyata lo ngeselin parah

HUSBAND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang