Pertemuan tak diterduga

83 10 20
                                    

Keduanya menghabiskan waktu malam minggu mereka dirumah Nara. Tadi Jonathan menghubungi Gabriel, memintanya menemani Nara yang hanya seorang diri dirumah. Tentu saja Gabriel tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu.

"Jangan pegang pegang dong Ga"

Sedari tadi tangan Gabriel tidak bisa diam. Tangannya terus saja menarik narik cepolan rambut Nara hingga terlepas. Entah sudah keberapa kali Nara membenarkan rambutnya itu.

"Digerai aja, jauh lebih cantik kalo digerai gini" bisik Gabriel tepat disebelah telinga kanannya.

Nara sedikit merinding mendengarnya. Apalagi kini posisi dirinya berada dipelukan seorang Gabriel. Tubuhnya ia sandarkan pada dada bidang kekasihnya.

Nara takut tiba tiba ada setan lewat. Dan menghasut keduanya untuk melakukan hal yang selama ini mereka hindari.

"Tuh kan, gara gara kamu aku jadi gak fokus nontonnya" ucap Nara dengan mengerucutkan bibirnya.

"Sengaja mancing ya hmm?"

"Hah?"

"Heh hoh"

"Ishh apaan gak?" ucap Nara sambil mencubiti lengan kanan Gabriel yang berada diperutnya.

"Aww...aw, udah dong Ra cubitnya. Kalo mau nyubit, cubit pake bibir kamu aja nih kesini" ujar Gabriel sambil menempelkan telunjuk pada bibirnya sendiri.

Plak

"Kok malah ditabok sih Ra? Masuk kasus kdrt nih"

"Apaan kdrt kdrt, nikah aja belum"

"Cie ngarep nikah sama aku ya hmm?"

Gabriel sangat suka melihat gadisnya saat salah tingkah karena ulahnya. Gemesin.

Gabriel berdiri dengan mengulurkan tangan kanannya pada Nara. Gadis itu hanya menatap tangannya dengan kernyitan bingung.

"Mau ngapain?"

"Keluar, cari makan"

"Kenapa gak delivery aja sih? Aku males keluar. Ini aja belum selesai nontonnya" ujar Nara nampak menolak ajakan Gabriel.

"Jarang jarang loh kita bisa keluar berduaan gini" Gabriel masih berusaha membujuk gadisnya itu.

"Tapi aku magerrr"

"Anak gadis gak boleh mager" setelah Gabriel mengucapkan itu, ia langsung mengangkat tubuh Nara dan membawanya keluar.

Gabriel menempatkan gadis itu diatas motornya. Ia menaiki motornya dan mulai menjalankannya dengan kecepatan sedang. Nara hanya bisa pasrah saja dengan apa yang cowoknya lakukan.

*****

Gabriel menepikan motornya didepan warung sate yang terletak tak jauh dari komplek perumahan mereka.

"Loh kok kesini sih?" tanya Nara dengan nada protesnya.

"Ya emangnya kamu pengennya kemana?"

"Aku pengen makan bakso Ga" kata Nara dengan sedikit merajuk.

"Tadi kenapa diem aja pas aku tanya kamu mau makan apaan"

"Iya iya deh aku yang salah" ucap Nara sambil berlalu melewati Gabriel begitu saja.

Gabriel langsung mengikuti langkah Nara memasuki warung sate. Mereka memilih meja yang berada diujung sebelah kanan.

"Pak Eko pesen sate nya 2 ya" teriak Gabriel yang dibales acungan jempol. Sepertinya ini tempat langganan cowok itu.

NAREGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang