Ajakan Arga

132 13 3
                                    

Saat ini kelas mipa 3 sedang pelajaran olahraga. Mereka kini sudah berada di lapangan indoor sekolah, yaitu lapangan futsal. Nara tidak suka olahraga yang mengharuskannya berlarian kesana kemari. Apalagi kalau kaum hawa yang bermain bola, bukan hanya lelah fisik tapi juga sakit kuping.

Anak cewek kalau main bola pasti bukan hanya kaki saja yang bekerja tapi juga mulut. Dengan teriakan cempreng yang begitu pdnya. Nara juga kesal jika sudah ada yang bermain tidak fair. Seperti yang dialaminya saat ini. Baru saja rambut Nara ditarik dari arah belakang oleh lawan mainnya sesama teman sekelas. Hal seperti ini sudah biasa terjadi. Agatha pun pernah merasakannya.

Dari luar lapangan terdengar sorakan dari cowok cowok yang terus menyorakkan nama Nara juga Agatha. Memang dikelas Nara bagaikan primadona. Dengan memiliki wajah yang cantik tetapi tidak membosankan untuk dilihat. Sehingga ia masuk dalam cewek tercantik seangkatan.

Tidak hanya Nara saja, ketiga temannya pun sama dengannya. Makanya banyak yang mencoba mendekati mereka terutama Nara. Tetapi mereka sadar diri jika mau menjadikan Nara sebagai pacar. Mereka sudah minder duluan.

Apalagi Nara sering digosipin sedang berpacaran dengan Arga. Cowok most wanted sekolah yang memiliki banyak penggemar.

"Aduh capek juga ya Ra" pertandingan telah selesai, yang dimenangkan oleh tim Nara juga Agatha. Dengan skor akhir 1-0.

Keduanya duduk dibangku panjang luar lapangan. Kini giliran anak cowok yang bermain futsal. Nara merasa dadanya sesak. Kebiasaannya saat telah berolahraga lari.

"Bukan lagi Tha. Gue gak kuat kalo harus lari larian kayak tadi. Apalagi tadi si Tika narik narik rambut gue. Kesel gue" Nara jadi kesel jika teringat kejadian tadi. Rambutnya yang tadi dikuncir juga sempat terlepas karena tarikan dari temannya itu.

"Dah biasa gue mah kalo ada yang kek gitu"

"Ya tetep aja kesel Tha" Nara masih tidak terima juga.

"Udah mending kita ke kantin aja yuk. Gue haus banget nih" Agatha berdiri dari duduknya dan berjalan keluar lapangan indoor disusul dengan Nara dibelakangnya.

******

Mereka berdua memilih duduk ujung sebelah kiri. Tempat yang biasa diduduki oleh teman teman Gabriel. Murid disekolahnya tidak ada yang berani duduk ditempat itu. Kecuali Nara dan teman temannya.

"Mau pesen apa Ra. Biar gue yang pesenin"

"Air putih biasa aja Tha. Gak boleh minum yang dingin dulu" Agatha membalasnya dengan acungan jempol.

"Makannya bakso apa mau ganti menu?"

"Bubur aja deh Tha" tumben sekali Nara memesan menu lain. Biasanya ia akan setia dengan bakso langganannya itu. Bakso mang ujang.

"Oke siap. Ditunggu ya cantik" ucap Agatha dengan genit. Persis Ubed sama Ilham yang sering menggoda Nara. Tapi Nara juga tahu kalau mereka hanya bercanda saja padanya.

Nara mengeluarkan ponsel yang terus berbunyi. Ternyata ada spam chat dari orang terkasih.

Narega
Naraa
P
P
P
Raaa
Bales donggg
Sayang?

Nara sengaja tidak langsung membalas. Ia ingin tahu seberapa ribetnya Gabriel jika chatnya hanya dibaca olehnya. Benarkan perkiraan Nara. Pasti Gabriel akan terus menyepam dirinya sampai Nara mau membalas chat darinya.

Kok diread aja sih
Raa
Bales dong yang
Naraaa
Nara.......jong?

Nara sudah tidak tahan. Ia kesal dikatai oleh Gabriel. Narajong? Memangnya Nara tidak tahu apa arti dari kata itu. Siap siap aja Gabriel akan Nara diamkan seharian ini.

NAREGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang