Chapter 44 - Persiapan

1.5K 185 9
                                    

Tezzeron.

Kraga mungkin terlihat bodoh, tapi dia tak sebodoh itu. Dia tahu jika suatu sebab pasti akan menimbulkan akibat. Sebuah perbuatan pasti akan mendapatkan balasannya. Di saat dia memutuskan untuk melindungi Gaju dan ras Mecha, Kraga tahu kalau reperkusi dari South Elf pasti akan datang.

Tapi, Kraga sudah mempersiapkannya dari awal. Entah karena ulah Gaju, atau karena sebab lain, sedari awal Kraga memang sudah tak berniat untuk menjaga hubungan baik mereka dengan South Elf Kingdom lagi.

Kraga tahu jika transaksi ini kemungkinan transaksi terakhir antara South Elf dengan Wolf Clan, bahkan tanpa insiden perampokan yang dilakukan oleh Gaju. Kraga tahu jika akan terjadi perang besar-besaran entah dengan siapa. Sebelum perang itu dimulai, Kraga menginginkan budak manusia sebanyak-banyaknya dan tentu saja sumber daya lain sebanyak mungkin.

Ketika krisis datang, kita hanya bisa mengandalkan diri kita sendiri.

Kraga paham benar akan prinsip itu. Karenanya, dia tak peduli dengan hilangnya hubungan diplomatik antara Wolf Clan dengan South Elf, bahkan jika South Elf menyerang Wolf Clan sekalipun, Kraga sudah siap.

Itulah kenapa sejak berbulan-bulan lalu Kraga meminta Grid untuk memperkuat pertahanan Tezzeron. Itulah juga kenapa Kraga sangat membutuhkan ras Mecha untuk mensupervisi pembangunan benteng itu. Kraga sudah bersiap-siap untuk menjadikan Tezzeron ini sebagai tempurung kura-kura saat perang terjadi.

Kraga tak berniat untuk ikut turut campur dalam perang yang belum jelas juntrungnya ini, tapi jika ada pihak lain yang berani menyerang Tezzeron, Kraga akan mempersilahkannya dengan tangan terbuka.

Tapi, kini ada satu masalah besar yang menghadang semua rencana sempurna milik Kraga, Benteng Tezzeron belum selesai juga dibangun hingga saat ini.

“Grid…” kata Kraga dengan nada memohon.

Grid terdiam. Dia tak tahu harus berkata apa. Dalam perencanaan yang dia buat, Benteng Tezzeron seharusnya selesai enam bulan lagi. Tapi karena insiden Gaju dengan South Elf, Kraga meminta agar Benteng itu harus siap dalam waktu dua bulan.

Suatu hal yang mustahil, tapi di sisi lain, semua ini terjadi karena ras Mecha, Grid tentu saja tak bisa membantahnya. Dia berusaha keras untuk memikirkan bagaimana caranya menyelesaikan Benteng Tezzeron ini empat bulan lebih cepat.

Mereka berdua terdiam selama hampir setengah jam. Kraga tahu kalau Grid sedang berpikir dan tak berani mengganggunya.

“Kita butuh bantuan Gaju,” kata Grid setelah dia tak juga berhasil menemukan solusi dari masalah ini.

Kraga menarik napas panjang. Grid menggunakan mini komputernya untuk menghubungi Gaju dan memintanya datang ke tempat ini. Tak lama kemudian, Gaju sudah duduk di sebelah Grid dan mendengarkan penjelasan dari Grid tentang masalah Benteng Tezzeron.

“Pada dasarnya, benteng ini adalah sebuah dinding batu selebar 2m dan mengelilingi Tezzeron kecuali di tempat-tempat yang bisa menjadi benteng alami. Di atas dinding itu, kami akan membuat tower-tower penjagaan yang bisa melihat ke arah yang lebih jauh. Jalan selebar 2 meter yang berada di atas dinding akan kami gunakan juga sebagai garis pertahanan dari serangan musuh,” kata Grid.

Gaju mendengarkan penjelasan Grid dan hanya terdiam. Menurut pendapatnya, jenis pertahanan seperti ini adalah pertahanan manusia jaman medieval atau abad pertengahan.

“Kalau musuh datang dari udara. Apa yang terjadi?” tanya Gaju.

Grid dan Kraga saling berpandangan mata lalu terdiam. Mereka tak bisa menjawab pertanyaan Gaju.

“Aku tak bisa membantu banyak untuk urusan pembangunan benteng yang kalian buat. Itu konstruksi dan tak ada jalan lain untuk mempercepat prosesnya,” kata Gaju.

Gaju - Dunia BaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang