🐰[11]•Tersesat

84 11 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mereka berlima tampak saling berbaris, menjaga satu sama lain, tak terkecuali ina dan ale yang masih setia bergandengan.

"ck, dimana sih anjir, jauh banget loh sumpah benderanya"ucap kevin yang memimpin di depan.

"ck, nggak usah kebanyakan ngeluh deh lo"ucap ale.

"ssst kita lagi di hutan, nggak usah ribu"ucap clara.

"eh eh, itu bukan sih, bendera kita warna putih kan yah"ucap ina antusias.

"iyah weh itu, coba deh sana ambil na, ada panahnya juga"ucap kevin.

"oke"jawab ina dengan sangat beraninya berjalan menghampiri pohon yang sudah tertancap bendera berwarna putih.

Kakinya mulai berjinjit ketika bendera yang ingin ia ambil begitu tinggi, tangannya saja tak bisa memegang bendera itu walau hanya ujungnya saja.

"ji, bantuin gih"ucap kevin.

Dengan cepat aji berjalan menghampiri ina yang sedang berjuang keras mengambil bendera tersebut.

"awas, biar gue aja"ucap aji ketus.

Dengan kesal ina melangkah mundur, membiar si micin itu yang mengambil benderanya.

Tanpa perlu banyak waktu aji berhasil mengambil bendera tersebut dan mengangkatnya bangga.

Namun, tiba-tiba saja sebuah ranting jatuh mengagetkan mereka berlima, clara, kevin dan ale berlari ke jalur tadi, sedangkan ina dan aji berlari ke arah yang salah.

"hhhhh.....hhhhh......,ngagetin banget sumpah"ucap ina seraya membungkukkan badannya.

Kepalanya mendongak, mendapati aji yang juga sedang membungkukkan badannya.

"kok lo doang? Yang lain?"ucap ina di akhiri dengan wajah terkejutnya.

"kita kepisah? Demi apa"ucap ina yang sudah ancang-ancang ingin menangis.

"heh, nggak usah nangis napa, ini di hutan, jangan aneh-aneh deh lo"ucap aji yang masih saja menggunakan intonasi orang judes.

"yah terus gimana"ucap ina kebingungan sendiri, mana sama si ajinamoto pula.

"tari saman di sini, yah balik lah"ucap aji.

"lo yakin bisa nyari jalan?"tanya ina mengedarkan pandangannya, yang ada hanya kegelapan, terlebih senter kelompoknya di pegang oleh clara dan kevin.

"enggak juga sih"jawab aji enteng.

"ih lo mah sumpah, keadaan begini aja masih sempet-sempetnya ngeselin"ucap ina menjitak kepala aji keras.

"sakit bego"

"yok"ucap aji seraya menggenggam erat tangan ina.

"nghak usah pe..."

•ajinamoto•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang