Sudah seminggu ini aji dan ina selalu bersama, bahkan ke kantin pun terus bersama, setiap aji ada latihan futsal ataupun basket, ina selalu menemaninya hingga selesai, terkadang bertengkar itu memang lebih asik dari pada datar-datar saja.
Kini ina sedang berada di sebuah cafe yang tak jauh dari rumah, ina berada di sini fmdi temani oleh aji, namun cowok itu belum juga muncul padahal pelanggan lainnya sudah pada pulang karna hari mulai malam.
Hingga lama-kelamaan yang tersisa hanya ina seorang diri.
"micin mana sih, tuh orang bersemdi dulu keknya di benua antartika"ucap ina kesal sendiri.
"mbanya lagi nungguin siapa"tanya seorang pelayan.
"saya lagi nungguin temen saya mba"ucao ina tersenyum sopan.
"oh begitu"ucap pelayan itu di balas anggukan oleh ina.
Bahkan dirinya sudah menelpon aji berulang kali, tapi nomornya tidak di aktif, dimana aji sekarang? Ina mulai khawatir cowok itu kenapa-kenapa.
"astaga tuh cowok kemana sih"gumam ina khawatir sendiri.
Hingga tiba-tiba saja lampu mati, hanya satu yang menyala, yaitu di depan sana, tepatnya panggung untuk penyanyi yang biasa menghibur pengunjung cafe.
"ekhem ekhem, tes tes"ucap seseorang menggunakan mic membuat ina langsung terfokus pada cowok yang berdiri membelakangi panggung.
"hai hembodi"ucap cowok itu yang ternyata si ajinamito.
Ada perasaan lega ketika melihat cowok itu tidak kenapa-napa.
"sebelumnya gue mau nyanyi satu lagu buat lo"ucap aji duduk di bangku yang sudah ada di atas panggung, memetikkan gitar menciptakan sebuah instrumen yang terdengar begitu indah.
"kau bertanya....dengan rasa ragu....
Seberapa besar cintaku padamu....."Senyum ina mengembang ketika aji menatapnya tulus.
"akan selalu ku jawab....
Semua keraguanmu...
Kan kubuktikan semuanya padamuuu ooo....""tak perlu kau ragu lagi, cukup jalani dan rasakan....
Hooooo....oh my lady...."Ina langsung memberi tepuk tangan, dirimu begitu senang, apalagi aji menyanyikan lagu itu untuknya.
"cukup kau di sampingku...
Sempurnakan langkahku....
Tuk menyusuri waktu....
Cukup kau di sampingku...
Berjalan bersamaku...
Pastikan kau bahagia...."Lagu berjudul ragu milik rizky febian itu terhenti ketika aji bangkit dari duduknya, meletakkan gitarnya, berjalan menuju ina.
"na"panggil aji tersenyum penuh arti.
"iyah micin"
"gue suka sama lo, gue mau buat lo bahagia, gue mau lo ketawa dengan alasan seorang aji, gue nggak bisa ngomong pake kata-kata romantis na, intinya, lo mau nggak jadi pacar gue"ucap aji menggenggam erat kedua tangan ina, jantungnya kini berdetak tak karuan.
"iyah, gue mau"ucap ina malu.
Jawaban yang keluar dari mulut ina membuat aji langsung memeluk erat tubuh ina, seolah tak ada hari esok.
Lampu kembali menyala, teman kelas mereka keluar dari tempat persembunyiannya, ikut tersenyum senang melihat mereka berdua bahagia.
"AKHIRNYA TEMEN GUE PUNYA PACAR SEKALIGUS MUSUH"teriak ale girang, di samping sudah ada dafa yang juga ikut tersenyum.
"demi apa kalian udah jadian aja, padahal dulu dorong-dorongan nggak ada rasa kasian"ucap salsa heboh.
Semua orang yang hadir di sana tertawa senang, tak terkecuali bintang yang juga turut hadir di sini.
•••TAMAT•••
Sorry yah kalo ceritanya rada gimana gitu, soalnya gue lagi nggak niat tapi gabut, jadi ngasal aja bikinnya.
Pasti kalian kurang puas sama endingnya, tapi gue bisanya kek gitu, kalo udah sibuk nggak bisa mikirin cerita soalnya, ini aja gue bikinnya 3 hari, kalo jelek maaf yah
Bay bay
KAMU SEDANG MEMBACA
•ajinamoto•
HumorKisah ini berawal dari TK hingga menduduki bangku SMA..... "ajinamoto, micin perusak otak, huuuu" "marina uv white, mencerahkan kulit dari dalam" "lebih bermanfaat gue lah, lah elo, ngerusak otak, generasi micin" "nggak ada micin masak apa-apa nggak...