kepergian ibu

1.8K 87 0
                                    

Jangan lupa vote+komen and follow ya guys 😘

.
.
.
.
.
.

15.30..

Lulu keluar dari kamar mandi dengan baju santai nya. 15 menit yang lalu Lulu telah sampai di rumahnya.

Lulu keluar kamarnya berniat mencari ibu nya yang tak dijumpainya hari ini.

"Ibuuuuuuu," teriak Lulu.

"Ibu kemana sih?" Gumam nya.

Tiba-tiba ponsel yang berada di saku celana nya bergetar menandakan ada yang menelponnya.

"Nomor tidak di kenal?" Gumam Lulu.

"Hallo?"

"Hallo, apa benar ini dengan saudara Aluna?"  Tanya orang di sebrang sana.

"Iya benar, ini siapa ya?" Tanya Lulu.

"Saya dari pihak rumah sakit Mutiara Bunda, ingin memberitahu bahwa ibu anda sedang di rawat di sini, karena kecelakaan tabrak lari."  Jelas orang di sebrang.

Bagai di sambar petir di siang bolong, tubuh Lulu melorot sambil menutup mulutnya tak percaya.

"Gimana keadaan ibu saya?" Tanya Lulu.

"Sebaiknya anda kerumah sakit saja,"

Telpon terputus secara sepihak.

Lulu berlari ke arah kamarnya dan membawa slim bag nya dan segera bergegas ke rumah sakit untuk menemui ibunya.

Skipp Rumah sakit..

Sesampainya di rumah sakit, Lulu langsung berlari masuk.

"Permisi sus, pasien atas nama Ibu Maya di mana ya sus?" Tanya Lulu dengan wajah paniknya.

"Atas nama Ibu Maya, di kamar melati 309" jelas suster.

Lulu langsung berlari ke arah kamar ibunya di rawat.

Skipp kamar melati 309.

Lulu membuka pintu kamar rawat ibunya itu dan mendapati ibu yang selama ini berjuang untuk menyekolahkan dirinya tengah terbaring dengan perban di kepalanya dan beberapa alat medis yang terpasang di tubuh nya.

"Ibu.." lirih Lulu

Lulu menangis sambil memegangi tangan ibu nya yang di infus.

"Bangun bu, jangan tinggalin Lulu sendiri di sini" lanjutnya.

"Permisii, apakah anda anak dari pasien" tanya dokter

"Iya dok, saya anaknya, ibu saya engga apa-apa kan Dok? Tanya Lulu dengan air mata yang terus mengalir di pipinya.

"Ibu anda mengalami benturan yang sangat keras dibagian kepalanya,sehingga beliau mengalami penggumpalan darah di otak nya, kalau begitu saya permisi." Jelas dokter tersebut.

Lulu menutup mulutnya tak percaya.

Saat Lulu menutup matanya dengan telapak tangan nya, tiba-tiba alat pendeteksi jantung ibunya berbunyi.

Lulu panik dan langsung memanggil dokter.

"Dokterrrrrrr, tolong ibu saya" teriak Lulu panik.

Dokter pun memasuki ruangan tempat ibunya di rawat, dan Lulu menunggu keputusan nya di luar.

Lulu mondar-mandir karena dokter tak kunjung keluar dari ruangan ibunya.

5 menit..

Pintu ruangan terbuka, menampilkan dokter dengan usia di perkirakan 25 tahun itu dengan jas putihnya.

"Gimana dok keadaan ibu saya?" Tanya Lulu,

Dokter menggeleng.
"Maaf saya sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi tuhan berkehendak lain" ucap dokter tersebut

Lulu pun menangis sejadi-jadinya dan berlari ke dalam untuk menemui jasad ibunya

"Ibuu, bangunn jangan tinggalin Lulu bu, Lulu ga punya siapa-siapa lagi selain ibu" ucap Lulu sesegrukan,

"Yang sabar ya, semoga ibu kamu di terima amal ibadah nya oleh Allah SWT." Ucap dokter menenangkan.

"Hiks hiks s..saya n.. ngga mau ibu meninggal, cukup a..yah a..ja ya..ng ninggalin sa..ya.. dok" ucap Lulu terbata-bata

Dokter yang merasa iba pun memegang bahu Lulu, dan membawa kedalam dekapannya.

"Udah kamu jangan nangis ya, kalo kamu kesepian bisa hubungi saya sebagai kakak kamu, oke" ucap dokter itu .

Aktivitas mereka tak luput dari pandangan seseorang yang tengah tersenyum miring.

"Habis lo hari ini" ucap seseorang di balik pintu dan langsung mengambil ponsel nya dan memotret Lulu yang sedang di peluk oleh dokter tersebut.

"M..makasih y..a dok.." ucap Lulu tersenyum.

"Yaudah sekarang kita uruskan pemakaman ibu kamu dulu ya" ucap dokter tersebut.

Lulu pun mengangguk..

Dilain tempat, Devan tengah berdiri di balkon kamarnya dengan secangkir teh hangat.

Ting..

Tiba-tiba ponsel Devan berbunyi menandakan ada yang notifikasi masuk.

Devan melihat isi notifikasi WhatsApp nya dan itu dari Nadin.

"Tumben banget Nadin nge pap" gumam Devan

Devan pun membuka room chat nya dengan Nadin.

Tubuh Devan menegang, dan rahang nya pun mengeras melihat foto dimana kekasihnya di peluk oleh dokter.

"Lulu?" Batin Devan.

Devan membantingkan ponsel berlogo apel setengahnya ke dinding hingga hancur.

"Kenapa lo khianatin gw Lu!!!!!" Teriak Devan prustasi.

"GW KIRA LO GA KAYAK CWE LAIN LU!!! GW KIRA LO BEDA KAYAK MEREKA, TAPI NYATANYA LO SAMA AJA KAYAK MEREKAA ARGGGHHH!" teriak Devan dan memukuli tembok kamarnya.

Devan kecewa, melihat kekasihnya bermesraan bersama laki-laki lain.

Devan menyambar kunci mobil nya dan bergegas keluar untuk menemui Lulu.

Alula [Tahap Revisi✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang