Hari pertama kerja

2.1K 94 0
                                    

Jangan lupa vote + komen and follow ya guys 🙂

.
.
.
.
.
.

Kini Lulu dan Devan sudah berada di caffe Mood booster  milik om nya.

"Aku tunggu di sini ya,sampe kamu beres" ucap Devan dengan mengelus lembut rambut Lulu.

"Eh ga usah, mending kamu sekarang pulang aja atau maen sama temen kamu," ucap Lulu .

"Engga, pokoknya aku bakal nungguin kamu disini biar kalo ada yang godain kamu bakal aku pites," ucap Devan dengan muka kesalnya.

Lulu tertawa di buatnya.
"Kamu ini ada-ada aja."

"Yaudah aku mau ganti dulu baju terus langsung ke tempat kasir deh"  ucap Lulu yang di angguki Devan.

"Semangat ya sayang kerja nya" ucap Devan dengan senyuman manisnya.

"Makasih sayang " balas Lulu dan kemudian berlari takut dirinya akan di goda habis-habisan oleh Devan.

Devan yang melihatnya pun lantas tersenyum dan menggeleng kan kepalanya.

Kini Lulu sudah rapi dengan seragam nya, kemudian dia berlalu dari lokernya dan menuju tempatnya kerja.

"Gimana lu, bisa? " Tanya Pak Andre

"Insyaallah pak bisa" ucap Lulu dengan senyumannya.

"Baguslah, lama kelamaan kamu pasti terbiasa ko" ucap pak Andre

"Iya pak, terimakasih" ucap Lulu

Ternyata interaksi keduanya tak luput dari pandangan Devan . Ia geram melihat om nya yang so akrab itu mengajak Lulu berbincang. Tak tahan dengan situasi begini, kemudian Devan memutuskan untuk menghampiri keduanya dengan wajah kesal.

"Ekhemm" Devan berdehem

"Eh ada Devan toh" ucap pak Andre sambil tersenyum menggoda.

"Iyalah aku kan pacar nya Lulu gimana sih" ucap Devan sewot.

Pak Andre yang melihat nya pun lantas tertawa.

"Lah, Napa ketawa ?" Tanya Devan heran, pasalnya tidak ada yang lucu baginya.

"Kamu ini, kamu kira om mau rebut Alula dari kamu hah? Dasar anak muda" ucap pak Andre sambil menepuk bahu Devan.

"Plis deh om, Devan itu emang anak muda bukan anak tua macem om" ucap Devan sinis.

Pak Andre yang mendengar nya tidak tersinggung, pasalnya Devan memang selalu begini ketika bersamanya, so pak Andre menanggapi nya hanya sebuah lelucon.

"Haha kamu ini tidak berubah ya Devan."

"Emang Devan power ranger yang bisa berubah di mana pun dan kapan pun?" Ucap Devan malas.

"Devan, ga boleh gitu, itu kan om kamu" bisik Lulu yang bisa di dengar oleh pak Andre.

"Ga papa Lu, memang dia anaknya begitu, sudah biasa dan om hanya menanggapi nya dengan lelucon," jelas pak Andre.

"Yaudah kalo gitu, om tinggal dulu ya, mau meeting" ucap pak Andre dan kemudian berlalu dari hadapan Lulu dan Devan.

"Huftt kirain kamu sama pak Andre mau berantem terus aku di pecat huaa ga kebayang deh, di hari pertama aku kerja langsung di pecat" ucap dramatis Lulu

"Engga lah sayang, om Andre itu tipikal orang yang ramah, ga pernah tuh dia tersinggung sama omongan aku, " ucap Devan menenangkan.

"Ya kirain aja gitu."

Saat asik mengobrol tiba-tiba ada dua gadis cantik menghampirinya.

"Permisi, mba saya mau tanya, meja yang di booking atas nama Pricilla putri Arlond di mana ya? " Tanya gadis itu.

Saat Lulu menoleh dan hendak berbicara tiba-tiba di kejutkan dengan kehadiran dua temannya.

Ya mereka adalah Pricill dan Nadin.

"Lulu?" Gumam Pricil.

"Haha kasian ya jalang kek lo akhirnya jadi kasir juga. makanya jangan so cantik jadi cwe." Ucap Nadin sewot

Lulu hanya menunduk.

"Eh lo bisa ga jaga omongan lo, " ucap Devan membela Lulu.

"Dev, ko lo jadi belain dia sih?" Tanya Nadin.

Devan tersenyum miring.
"Ya jelaslah, gw udah tau yang sebenarnya,"

"M..m..maksud Lo?" Tanya Nadin mulai gugup.

"Lo kan yang udah nyebarin fitnah Lulu? Hah? " Ucap Devan naik satu oktaf.

Pricill yang tak tau apapun itu hanya mendengarkannya.

"Dev jangan di sini" ucap Lulu sambil memegang tangan Devan

"Engga lu, cwe ini harus di kasih pelajaran" ucap Devan sambil menunjuk wajah Nadin.

"Lo yang foto in Lulu sama dokter David waktu di RS kan?" Tanya Devan.

"Lo yang udah nyebarin hoax sama satu sekolah kan?" Lanjutnya.

"DAN LO YANG UDAH MENCEMARKAN NAMA BAIK PACAR GW DI DEPAN SATU SEKOLAH? IYA KAN?" Ucapan devan semakin meninggi.

"JAWAB!!!" Bentak Devan

"Din, maksud Devan apa?" Tanya Pricil berusaha tetap tenang.

"JAWAB DINN!!!" Bentak Pricil.

"Cill, maafin gw, gw cuma iri sama Lulu, yang bisa dapetin devan dengan mudah, sedangkan gw? Gw udah suka sama Devan sejak SD ga pernah di respon apapun" jelas Nadin.

Devan terkejut, apakah Nadin anak yang sedari dulu mengejarnya.

"Lo.." ucap Devan terpotong dengan Nadin.

"Ya, gw anak usia 5 taun yang di kuncir dua yang dulu pernah Lo tolong dari anak-anak nakal yang mau jahatin gw"

"Dari situ gw mulai suka sama lo Dev," ucap Nadin.

"Tapi sorry Din, gw ga suka sama lo, karna Lo udah bikin keluarga gw bangkrut waktu itu," ucap Devan.

"Gw minta maaf Dev, gw kesel sama lo yang ga pernah respon gw sama sekali,"

"Stoppp gw ga mau denger apapun lagi dari mulut Lo" ucap Devan dan kemudian berlalu keluar dari caffe itu.

"Meja yang di booking ada di meja no 54 di ujung jendela" ucap Lulu berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Lu,," lirih Pricil.

"Udah ya cill, nanti kita bahas lagi, gw mau kerja dulu" ucap Lulu dan kemudian Pricil dan Nadin pun berlalu ke meja yang sudah di pesan.

Dan Lulu melanjutkan kerja nya kembali..



Maaf ya kalo part nya ga je😭

Alula [Tahap Revisi✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang