Jangan lupa vote+komen and follow ya guys😘
.
.
.
.
.Skip pulang sekolah..
Lulu kini tengah membereskan buku nya, dengan Pricil dan Nadia yang menunggunya.
"Lu, udah belom?" Tanya Pricil
"Udah ko, yuk" ucap Lulu dan di angguki oleh kedua temannya.
Lulu keluar dari kelas dan mendapati kekasihnya tengah tertidur di kursi depan kelasnya, dengan tubuh yang disandarkan di dinding dan tangan di lipat.
"Eh kalian duluan aja ya, gw mau nyamperin Devan dulu." Ucap Lulu.
Pricil dan Nadia hanya mengangguk, dan kemudian berlalu dari hadapan Lulu.
Sementara itu Lulu segera menghampiri kekasihnya yang sedang tertidur pulas.
Sampai di depan Devan, Lulu memandangi wajah tenang Devan, mata tajam yang kini tengah menutup,hidung kancung, rahang tegas, dan bibir merah nya, sangat sempurna.
"Dev,." Lulu mencoba membangunkan Devan, tapi tidak ada respon.
"Dev, bangun"
"Eughhh" Devan menggeliat dan mengerjapkan mata nya.
"Pulang yu, udah sore" ucap Lulu lembut.
"Jam berapa?" Tanya Devan
"Jam lima sore" jawab Lulu.
Devan hanya mengangguk,lalu bangun dari duduknya dan memandangi wajah gadisnya itu.
Tanpa persetujuan Lulu, Devan mengecup singkat bibirnya yang merah muda.
Lulu terkejut dengan kelakuan Devan.
"Ish maen nyosor aja" cemberut Lulu.
"Hhe, maaf ya, abisnya kamu itu lucu banget" ucap Devan sambil mengelus lembut rambut lurus Lulu.
"Hisss"
"Udah ah, kita pulang tar lanjutin lagi yang tadi di rumah aja ya" goda Devan sambil menaik turunkan alisnya.
"Ihh apaan sih" Lulu kembali cemberut dibuatnya.
Devan terkekeh dan langsung merangkul bahu Lulu.
Tak di sadari, ada sepasang mata yang sedari tadi melihat gerak gerik mereka, termasuk saat Devan mencium Lulu.
"Liat aja lo Lu, gw ga rela, orang yang gw taksir sejak SD jadi milik lo yang hanya datang sebagai orang baru? Hehh dasarr, gw bakal hancurin hubungan lo bedua, dan Devan? Bakal jadi milik gw,!" Ucap seseorang tersebut dan langsung berlalu pergi.
Guys, papaw ga update part panjang² ya, takut kalian bosen baca nya ya😘👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Alula [Tahap Revisi✓]
Roman pour AdolescentsBagaimana jadinya, seorang yang dikenal dengan pangeran es, luluh dengan gadis yang sederhana yang bisa bersekolah di sekolah ternama hanya karena beasiswa? Bahkan dia berubah drastis dari dingin menjadi pecicilan? Apa yang akan terjadi? Ini cerita...